NASI BAKAR, HIDANGAN FATAMORGANA 2020-10-24 15:10

Nasi Bakar Bunga Telang Dapur Ny Gopar yang begitu menggoda

 

Kenapa fatamorgana? Karena nasi bakar itu banyak yang jual. Ada yang ala Bandung, ada yang ala Jakarta, sampai-sampai saya berpikir ini salah satu hidangan Sunda. Tetapi, ketika awal tahun ini saya berkunjung ke Bandar Lampung, barulah saya menyadari identitas nasi bakar Lampung yang sesungguhnya!

 

Entah bagaimana asalnya (perlu bantuan sejarawan kuliner untuk melacaknya!) ternyata nasi bakar adalah khas Bandar Lampung, boleh jadi karena praktis dibawa dalam perjalanan ferry menuju ke Jawa. Ekspektasi saya biasa saja ketika saya diantar ke Nasi Bakar LG Bandar Lampung, salah satu andalan nasi bakar Lampung. Bisa pilih, mau isi telur, ayam, dan lain-lain, bahkan dari tidak pedas sampai super pedas. Dan ketika dihidangkan, ya begitu saja: nasi yang dibungkus dua lapis daun pisang, sedikit hangus setelah dibakar.

 

Nasi yang dibungkus dua lapis daun pisang, sedikit hangus setelah dibakar

 

Namun pas saya buka: Wow! Ada kejutan rasa di sana. Semuanya panas menggoda selera, dengan aroma smoky dari proses pemanggangan di dalam daun. Nasinya, pulen dan sedap, dengan sedikit bumbu rendang yang membuat rasanya gurih. Tapi ada satu komponen yang membuatnya spesial: irisan daun berwarna hijau dengan biji petai yang dibumbui. Rasanya gurih, empuk, berserat lembut. Ini teman-teman, adalah gurih vegan karena datang dari irisan daun! Daun apa ini? Menarik!

 

Baca juga: "Pekalongan, Kota Sejuta Citarasa"

 

Saking penasarannya, saya bertanya pada owner-nya LG ketika saya membayar. “Komponen utamanya irisan daun melinjo, tetapi itu campuran dari beberapa macam daun dan bumbu khusus khas Lampung,” jawabnya penuh misteri, sambil tersenyum. Sejak itu, saya bisa membedakan mana nasi bakar khas Lampung dan mana yang bukan. Sering kali ketika saya buka bungkus daun pisang, dan tidak menemukan si daun melinjo, maka kesimpulan saya: ini fatamorgana! Karena rasa daun ini begitu unik, harum, gurih, membuat sebungkus nasi bakar Lampung habis dengan cepat!

 

Baca juga: "Tak Kenal Maka Tak Lonsay"

 

Selain LG, kami juga menikmati nasi bakar di Kantin Sriwijaya Bandar Lampung, sebuah resto kecil yang membuat semuanya “from scratch” sehingga rasanya khas dan fresh. Dan hari ini, kami beruntung berhasil memesan Nasi Bakar Dapur Ny Gopar, yang dikirim ke Serpong melalui jasa travel sampai ke tempat tinggal teman kami yang asal Lampung. Kali ini Bu Gopar memberikan twist menarik: selain irisan daun melinjo, beliau mewarnai nasinya dengan bunga telang! Alhasil, aroma wangi dedaunan makin intensif, hanya dengan ikan teri goreng saja sudah cukup membuat sebuah hidangan yang dahsyat! Dengan harga Rp25.000-50.000, satu paket nasi bakar ini adalah “bento”-nya Indonesia. Bedanya, kita lebih ramah lingkungan, menggunakan daun saja untuk membungkus!

 

Nasi Bakar Dapur Ny Gopar. Selain ada irisan daun melinjo, nasinya juga diwarnai dengan bunga telang

 

Yuk, ke Lampung lagi sesudah Kopid berakhir!

 

Nasi Bakar LG 

Jl. Way Sekampung, belakang Kolam Renang Pahoman

Bandar Lampung

(0271) 263827, 0811729018

 

Nasi Bakar Kantin Sriwijaya

Jl. Sriwijaya, Bandar Lampung

 

Nasi Bakar Bunga Telang Dapur Ny Gopar

@Ny_Gopar

081369750888

 

Baca juga: "Ada yang Rindu Betutu?"

 

Tentang penulis: Harry Nazarudin atau biasa disapa Harnaz adalah salah satu pendiri Komunitas Jalansutra, penulis kuliner yang telah menulis buku Kimia Kuliner, dan bersama Bondan Winarno (kini telah almarhum) dan Lidia Tanod menulis buku 100 Mak Nyus. Harnaz juga memiliki channel Youtube “Kimiasutra” –Menjelaskan Kimia dalam Bahasa Manusia.

 

 

Teks & Foto: Harnaz Tagore (Harry Nazarudin)
Comment
Dariese

Citation Cell Death and Disease 2014 5, e1446; doi 10 cialis and priligy The treatment for C

2024-09-28