INILAH KONDISI TERKINI PUNTHUK MONGKRONG, KEINDAHAN YANG TERABAIKAN 2021-07-20 12:00

Punthuk Mongkrong, keindahan yang terabaikan

 

Coba tanyalah Mbah Google tentang Punthuk Mongkrong, maka keluarlah sederet judul yang kurang lebih menyebutkan inilah salah satu spot sunrise di Magelang Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Borobudur, yang tak boleh dilewatkan selain Punthuk Setumbu. Berbekal info itulah saya dan keluarga menyambangi tempat ini walaupun saat itu hari telah siang menuju sore, pertengahan Juni 2021. Memang kami tak memburu sunrise di sini.

 

Hanya mengikuti Google Maps, mobil kami makin lama makin mendaki di jalan aspal sempit yang meliuk-liuk. Terutama setelah melewati Balkondes Giri Tengah, jalanan makin menantang. Sampai pada satu titik, kami bertemu pertigaan yang ada pohon besarnya. Bingung, untung ada akamsi alias anak kampung situ. Dia menunjuk ke arah jalan yang lebih menyempit, dan menganjurkan lanjut jalan kaki saja. Tapi ternyata seorang Pak Tua menyarankan beda, lanjut saja dengan mobil masih bisa, dan ada parkiran. Sarannya benar, walaupun butuh kehati-hatian melewati jalanan yang begitu sempit. Mereka juga bilang, tempatnya sudah tutup, tapi masih bisa didatangi.

 

Balkondes Giri Tengah, homestay yang dikelola balai ekonomi desa

 

Baca juga: "Mau Merasakan Sensasi Pedesaan Borobudur? Nginep Deh di Balkondesnya"

 

Hingga tibalah kami di area di mana tak ada lagi jalan untuk mobil, tapi di sekitarnya ada rumah-rumah warga. Parkirlah kami di situ, dan bertanya lagi kepada seorang ibu dan sekumpulan anak-anak yang sedang bermain, ke mana jalan ke arah Punthuk Mongkrong. Beginilah rute jalan kakinya dan spot utamanya.

 

Parkir mobil di sekitar sini, dan lanjut jalan kaki ke jalan kecil menanjak itu.

 

Beginilah jalur awalnya, jalur setapak beton, menanjak.

 

Dilanjutkan jalan setapak tanah keras di antara kebun.

 

Di pertigaan ini, ambil jalur ke arah kanan yang menanjak.

 

Ketemu kandang kambing di sebelah kiri, lanjut melewati jalur setapak tanah yang penuh semak dan pepohonan. Terlihat memang sudah jarang dilewati orang, karena tempat ini sudah tutup.

 

Jalan terus sampai menemukan gundukan bukit kecil ini, naik sedikit lagi. Total jalan kaki 10-15 menit saja. Manula juga tak menemui kesulitan berarti mencapai tempat ini. 

 

Inilah bukit kecilnya, spot utama Punthuk Mongkrong, kalau dilihat dari arah jalur naiknya.

 

Dan inilah pemandangan ke arah lembah yang bisa dilihat dari Punthuk Mongkrong. Tiga tiang beton yang terlihat itu adalah bekas spot foto berupa jembatan kayu berbentuk huruf V. Spot ini sangat viral mulai tahun 2016, dan di sinilah orang-orang berpose dengan latar sunrise.

 

Sementara tugu batu yang tampak seperti orang itu di bagian depannya bertuliskan “Puntuk Mongkrong, Pangruwating Diyu”. Diambil dari Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, sebuah ajaran dari kisah pewayangan Jawa.

 

Ada juga dua buah gazebo di tepi jurang di sisi barat. Jadi di sini, sunset pun bisa terlihat.

 

Dari arah gazebo memotret ke arah gundukan bukit dengan latar Pegunungan Menoreh. Cakep ya…

 

Masih dari angle yang sama, dari arah gazebo. Menurut saya, inilah angle terbaik, karena kami datang tidak saat sunrise, dan jembatan wahana selfie sudah nggak ada.

 

Baca juga: "Di Antara 3 Spot Kedung Kayang, Mana yang Paling OK Buat Berfoto?"

 

Saat kami datang tentu saja nggak ada pengunjung lain. Suasana sangat damai menenangkan, dengan angin bertiup sepoi-sepoi, ditingkahi burung-burung beterbangan. Tanpa wahana selfie-selfie-an, tempat ini malah terlihat asri dan alami. Nggak rugi sudah bersusah-payah mencapai tempat ini.

 

Esoknya saat ke Punthuk Setumbu, kami baru tahu dari salah satu pemandu foto, bahwa Punthuk Mongkrong ditutup karena pernah ada pengunjung yang jatuh ke jurang. Owwhh… Untung kami tahunya belakangan, hihihi….

 

Jadi tempat indah ini sudah terabaikan, sudah tak dipadati para pemburu sunrise lagi. Tapi lucunya, masih saja ada website yang menuliskan artikel baru bertanggal 15 Juli 2021 tentang Punthuk Mongkrong sebagai spot sunrise. Tak ada keterangan sama sekali kalau tempat ini sudah tutup. 

 

 

Teks & Foto: Mayawati NH (Maya The Dreamer)
Comment