KANGEN KEBO, KANGEN KUDUS! 2021-10-23 22:20

 

Kalau ditanya kota kecil mana di Indonesia yang layak diajukan menjadi Kota Kuliner UNESCO, Kudus adalah salah satunya! Kota kecil ini memiliki harta kuliner yang ruarr biasa. Yang paling terkenal sampai ibu kota tentu saja: Soto Kudus! Walaupun “Holy Soup” ini belum pernah masuk CNN dunia, tapi di seantero Indonesia rasa segar dan uniknya sudah tersohor. Mangkuknya selalu kecil, dengan opsi campur atau pisah nasinya. Kuahnya herbal, dengan kaldu ayam kampung, suwiran daging ayam, dan khasnya berupa irisan bawang putih goreng. Terasa kurang nendang? Jangan kuatir! Ada piring “ikan” yang bukan ikan, yang selalu mendampingi soto! Sate telur puyuh, tempe dan tahu goreng, daging gepuk, dan: otak sapi goreng telur. Cocok!

 

Soto Kudus

 

Bicara kuliner Kudus, pasti ngomongin kebo alias kerbau! Kota ini terkenal dengan sejarah menghindari sapi, sebagai toleransi atas prinsip Hindu yang tidak menyantap daging sapi. Kampiun sate kerbau tentu saja adalah Pak Min Jastro! Apa bedanya dengan daging sapi? “Seratnya lebih besar dari sapi, dan perlu dipanggang dengan teknik khusus supaya tidak keras!” katanya sambil mengipasi sate kerbau. Kipasnya raksasa seperti rotan penggebuk kasur, kibasannya perlahan namun bertenaga, apinya konsisten dan setia. Satenya ukuran besar, warnanya agak gelap. Namun dagingnya sama sekali tidak alot! Firm, mirip seperti sate klathak ala Yogya, tapi dengan tarikan rasa mirip maranggi. Kuah kacangnya bisa menambah selera. Kangen Kudus, kangen juga sate kebo ini!

 

Sate kerbau Pak Min Jastro

 

Pak Min sedang mengipasi sate kerbaunya

 

Selain dua jagoan ini, masih banyak yang lainnya. Ada pindang kudus, hidangan berkuah khas dengan bubuhan daun melinjo, juga dari daging kerbau. Kuahnya gurih dan sedap, dengan tarikan manis yang bikin ketagihan. Penjualnya biasa memajang pikulan, yang langsung membawa suasana menjadi rustic. Kemudian, ada yang namanya opor sunggingan. Ini juga hidangan khas, namanya “sunggingan” karena dulu dijual keliling dengan cara disunggi di atas kepala. Ayamnya dipanggang dengan abu dari kayu bakar, yang memberinya rasa smoky yang khas. Hidangannya sangat sederhana: piring dan nasi, kuah opor dan areh, dan beberapa suwir daging ayam yang lembut dan smoky. Astaga, sebuah kombinasi yang sempurna! 

 

Pindang Kudus

 

Opor sunggingan

 

Dan di sisi timur Kudus, masih ada satu lagi andalan: semur iwak kutuk! Iwak kutuk adalah ikan gabus, yang dalam hidangan ini dimasak dengan kuah semur bersantan, dan disajikan bersama tempe dan tahu. Selain banyak mengandung albumin, ikan gabus memiliki tekstur khas. Rasa kuahnya ada tarikan pedas, sedap disantap dengan nasi!

 

Semur iwak kutuk

 

Setuju ‘kan, kalau Kudus jadi kota kuliner dunia?

 

 

 

Tentang penulis: Harry Nazarudin atau biasa disapa Harnaz adalah salah satu pendiri Komunitas Jalansutra, penulis kuliner yang telah menulis buku Kimia Kuliner, dan bersama Bondan Winarno (kini telah almarhum) dan Lidia Tanod menulis buku 100 Mak Nyus. Harnaz juga memiliki channel Youtube “Kimiasutra” –Menjelaskan Kimia dalam Bahasa Manusia. Buku terbarunya yang diluncurkan tanggal 25 Maret 2021 adalah Nasgor, Makanan Sejuta Mamat.

 

Teks: Harnaz Tagore (Harry Nazarudin) Foto: Frelon Drijono, Harnaz Tagore (Harry Nazarudin)
Comment