PANDUAN LENGKAP & TERKINI KE CURUG CIKULUWUNG DI BOGOR 2022-09-11 16:40

Curug Cikuluwung, tebing-tebingnya gagah dan unik!

 

Foto-foto Curug Cikuluwung di internet sungguh menggoda mata dan membuat penasaran. Di kiri-kanan tebing menjulang dengan susunan bebatuan bak dipahat dan disusun dengan apik. Sementara di tengahnya ada kolam dan aliran air berwarna hijau kebiruan. Membuat siapa pun ingin segera menceburkan diri. Segarrrrrr….

 

Pertanyaan standarnya adalah, benarkah sekeren itu aslinya? Airnya memang hijau kebiruan atau itu hasil editan?

 

Minggu 4 September 2022 lalu MyTrip mampir ke curug yang berada di Kampung Suka Asih Desa Cibitung Wetan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Jawa Barat ini. Ingin membuktikan sendiri keindahannya.

 

Baca juga: "Bisa Banget Lho Seharian Eksplor 4 Curug Keren di Pamijahan Bogor"

 

SULITKAH MENEMUKAN LOKASINYA?

Gampang! Pasang “Curug Cikuluwung” atau “Curug Cikuluwung via Pamijahan” di Google Maps. Tinggal ikuti aja petunjuknya. Paling-paling yang bikin ragu ketika Google minta mobil kita “sharp right”. Waduh, kok bener-bener tajem, bukan belok, tapi seperti U-turn, menanjak dan sempit pula jalannya. Tapi memang benar ke situlah jalannya. Jalanan cuma muat satu mobil, entah bagaimana kalau papasan. Beruntung saat kami lewat, pergi pulang nggak papasan dengan mobil lain di jalur itu.

 

Belokan “sharp right”-nya ini. Foto diambil dari arah sebaliknya. Kita datang dari jalan yang sebelah kanan itu, lalu membelok ke arah jalanan menanjak yang di sebelah kiri itu

 

OK, jadi rute lengkapnya begini. Ambil Tol Jagorawi ke arah Bogor, lalu di KM 37 ambil arah Sentul City/Lingkar Bogor/Kedung Halang. Ikuti lajur kanan, ke arah Lingkar Bogor/Kedung Halang. Ikuti terus jalan tol Lingkar Bogor sampai ketemu exit Dramaga, keluar. Masuk ke Jl. Sholeh Iskandar, kemudian belok kiri ke Jl. KHR. Abdullah bin Nuh. Sampai mentok, belok kanan ke Jl. Raya Cibadak-Ciampea. Ikuti terus sepanjang 13 km, lalu belok kiri ke Jl. KH. Abdul Hamid (di mulut jalan ada plang kecil bertuliskan “Cemplang-Ciasmara”; juga ada plang besar bertuliskan “Objek Wisata Alam Taman Air Gunung Handeuleum Cibungbulan). Ikuti terus jalanan itu sepanjang 9,4 km. Jalanannya relatif bagus dan cukup lebar untuk 2 mobil. Dan setelah itu barulah ketemu perintah “sharp right”. Ikuti jalan kecil itu sepanjang 1,2 km, hingga tiba di tempat parkir berupa lapangan rumput di tengah perkampungan warga.Total durasi perjalanan kalau dihitung dari Taman Mini Jakarta Timur 2 jam 15 menit. O ya, beberapa meter sebelum tiba di lokasi parkir, ada loket tiket, abaikan/lewati saja. 

 

Baca juga: "Panduan Lengkap & Terkini ke Curug Walet di Bogor"

 

DARI PARKIRAN MASIH JAUHKAH JALANNYA?

Nggak jauh. Setelah bayar parkir mobil Rp10.000, akan ada orang lokal yang memandu kita jalan kaki masuk ke gang-gang di antara perkampungan warga yang cukup padat.

 

Jalan kaki masuk ke gang di antara homestay bercat biru dan warung di sebelah kanan

 

Kondisi jalannya seperti ini, cenderung datar

 

Cuma 5 menit, tibalah kita di loket Curug Cikuluwung. Di area itu ada warung-warung Indomie, juga wahana selfie, dan toilet.

 

Melewati warung-warung Indomie

 

Lalu terlihatlah loket tiketnya

 

Bayar tiket masuk Curug Cikuluwung 1 Rp35.000 per orang sudah termasuk asuransi dan dipinjamkan jaket pelampung, juga nggak bayar lagi kalau mau foto-foto di wahana selfie. Di situ juga ada petugas yang menjelaskan bagian-bagian yang bisa dieksplor di Curug Cikuluwung 1 dan kenapa tiket masuk sudah termasuk jaket pelampung. Dijelaskan juga tentang Curug Cikukuwung 2 yang bisa dilihat dari Cikuluwung 1. Untuk ke Cikuluwung 2 tiket masuknya beda lagi, Rp20.000.

 

Sebelum jalan kaki turun melewati gerbang menuju anak-anak tangga, jangan lupa bayar dulu seiklasnya ke petugas yang mengantar kita dari parkiran ke loket.

 

Anak tangga turunnya seperti ini, di bawah pemandu siap menunggu dan memberikan pelampung

 

Baru jalan turun sekitar 1-2 menit, ada tempat penitipan barang. Yak, tas yang kita bawa mesti dititip di situ supaya kita bisa bebas mengeksplor area curugnya tanpa takut tas kita basah atau hilang tanpa penjagaan. Malah alas kaki juga dianjurkan dilepas dan dititip juga di situ. Karena memang lebih enak nyeker untuk eksplor curugnya. Sendal gunung agak licin dipakai memijak batu-batuan. Bayar penitipan seiklasnya. Dari situ jalan kaki lagi turun tinggal sedikit lagi, agak curam, tapi palingan 1-2 menit.

 

Turun lagi melalui anak tangga, agak curam, tapi sebentar saja

 

LANTAS APA SAJA BARANG YANG BISA DIBAWA TURUN?

HP atau kamera buat foto-foto tentu saja dibawa. Nggak takut basah? Nah itu dia, kalau punya, sebaiknya bawa dry bag atau casing anti air buat HP. Oiya, karena penitipan barangnya bukan berupa loker yang bisa dikunci, makan selain HP, dompet juga wajib dibawa turun. Kalau nggak ada dry bag, masukkan HP dan dompet di tas kecil atau kantong plastik. Air minum nggak perlu dibawa. Nanti minumnya pas sudah selesai main air aja. Toh tempatnya juga teduh. Main air 1 jam lebih juga nggak bakal kehausan.

 

Baca juga: "Panduan Lengkap & Terkini ke Curug Kiara di Pamijahan Bogor"

 

KALAU KITA MAU MAIN AIR, HP DAN DOMPET KITA GIMANA DONG?

Saat dibagikan pelampung, kita ditawari untuk ditemani pemandu. Sebaiknya ambil saja jasa pemandu. Bayar seiklasnya, nggak ada tarif. Selain bisa menunjukkan spot-spot bagus untuk berfoto dan bagian mana yang boleh diceburi mana yang tidak, pemandu juga bisa motretin dengan HP kita dan membawakan tas atau kantong plastik isi dompet kita. Jadi kita bisa bebas main air.

 

BAGAIMANA MENGEKSPLOR CURUGNYA?

Kalau tanpa pemandu, mungkin kita harus “meraba-raba” dulu, eksplornya gimana, dan bagian mana yang aman diinjak, dinaiki, diceburi. Dengan adanya pemandu, kita tinggal ikuti saja.

 

Pertama-tama MyTrip dkk diminta naik ke batu yang tidak jauh dari anak tangga --ke arah kanan-- untuk difoto dengan latar aliran Curug Cikuluwung 1 dari kejauhan.

 

Pemandu motretin kita di sini dulu di awal-awal

 

Setelah itu turun ke air di bagian yang dangkal, melipir naik lagi ke tebing batu sebelah kanan --di atas kolam 2-- untuk mencapai tebing batu di sebelah kiri di atas kolam 1 demi berfoto di situ. Kolam 1 tepat berada di bawah air terjunnya.

 

Jalan melipir di tebing batu, mendekati kolam 1

 

Antara kolam 2 dan kolam 1 ada batu-batu datar pemisah kedua kolam itu. Kita masih boleh berdiri di situ buat berfoto. Tapi kolam 1-nya terlarang buat direnangi karena dalam. Kita hanya boleh memanjat-manjat tebing yang aman, di sebelah kiri dan kanan, cari angle buat difoto. Bagian tebing di sini sedikit banyak mirip Cunca Wulang di Labuan Bajo NTT.

 

Berfoto dengan latar air terjun dan kolam 1 di belakang, di atas batu pemisah kolam 1 dan kolam 2

 

Tebing di sebelah kiri dekat kolam 1, salah satu spot favorit buat berfoto. Mirip Cunca Wulang di Labuan Bajo

 

Mirip Cunca Wulang di Labuan Bajo

 

Tebing sebelah kanan dekat kolam 1 juga aman buat berfoto

 

Lalu pemandu mengajak turun ke air di kolam 2. Kedalamannya 1,2 m, cukup dalam buat yang nggak bisa berenang, tapi di dasarnya ada batu-batu yang bisa dipijak. Jadi yang nggak bisa berenang wajib pakai pelampung. Pokoknya pemandu akan kasih tahu mana yang dalam mana yang dangkal.

 

Bermain air di kolam 2

 

Pose-pose ngambang dulu di kolam 2

 

Jangan puas cuma di situ, karena di ujung satunya lagi, ke arah kiri dari tangga turun, ada kolam ketiga. Dalamnya 2,5 m, dan airnya lebih dingin, tapi boleh direnangi. Sekali lagi, buat yang nggak bisa berenang, pakai pelampung ya…

 

Berenang di kolam 3

 

Tebing di kiri kanan kolam ketiga ini keren banget! Seperti balok-balok yang tersusun vertikal. Mengingatkan pada batu-batu “krypton” di Pantai Semeti Lombok NTB. Cuma kalau di Semeti lebih kecil-kecil, yang di sini lebih besar-besar. O ya, dari tebing-tebing di sini, kita boleh melompat ke kolam 3.

 

Tebing di kiri-kanan kolam 3 keren banget!

 

Kita bisa berenang hingga ke ujung kolam 3. Dari situ kita bisa melihat ke bawah, itulah Curug Cikuluwung 2. Terbentuk kolam yang lebih luas di bawah Curug Cikuluwung 2.

 

Curug Cikuluwung 2 difoto dengan drone

 

Saat airnya deras, tentu tak aman berenang di kolam 3 apalagi sampai ujung. Bisa-bisa kelempar masuk ke kolam Curug Cikuluwung 2. Tapi kalau debit air normal, sangat aman bermain air hingga ke ujung kolam 3. Jangan lupa foto-foto tentunya.

 

Berfoto di ujung kolam 3

 

Memotretnya bisa dari sisi ini

 

 

AIRNYA KOK NGGAK HIJAU KEBIRUAN YA?

Ya, saat MyTrip datang di awal September, airnya coklat keruh sedikit kehijauan. Karena beberapa hari sebelumnya banyak hujan. Kalau datang saat musim kemarau, airnya barulah biru kehijauan atau hijau kebiruan.

 

Saat MyTrip datang awal September, warna airnya seperti ini

 

Tapi kondisi air yang kelihatan keruh itu tak menghalangi kami untuk berenang-renang. Airnya dingin, dan nggak kotor seperti kelihatannya kok. Kita bisa bilas dan ganti baju di kamar bilas yang ada di dekat tempat penitipan barang. Bayar Rp3.000.

 

Asyik berenang-renang

 

Bagaimana, sudah cukup jelas ‘kan? Trippers tinggal just pack and go!

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Kang Iday, Mayawati NH, Raiyani Muharramah
Comment