PANDUAN MENGEKSPLOR CHIMEI MUSEUM DI TAIWAN 2020-01-10 00:00

CHIMEI Museum, bagai di Eropa

 

Sesuai tagline-nya “A Museum For All”, CHIMEI Museum di Tainan City, Taiwan, adalah museum komprehensif yang menampilkan tak hanya koleksi karya seni seperti lukisan dan patung, tapi juga menyajikan sejarah alam, dunia satwa, alat musik dan bahkan senjata. Penataannya juga bagus banget. Bonusnya bagi para foto-mania, bangunan dan halaman depan museum bagai di Eropa. Keren buat berfoto-foto narsis.

 

Museum dua lantai yang megah ini memiliki beberapa galeri untuk pameran permanen, satu galeri untuk pameran temporer, dan aula tengah untuk patung-patung. Disebut-sebut sebagai museum milik privat yang koleksi benda seninya sangat mencengangkan. Koleksi yang sangat beragam ini diharapkan dapat memuaskan semua anggota keluarga atau anggota rombongan tur dengan minat berbeda yang berkunjung ke sini.

 

PAMERAN PERMANEN DI LANTAI 1:

NATURAL HISTORY & FOSSILS

Di galeri ini dipamerkan patung-patung binatang seukuran aslinya dan kondisi habitatnya dari tiap benua: Afrika, Eropa, Asia, Australia, Taiwan, Amerika Utara, Amerika Selatan, Artik.

 

Binatang di Afrika
 

Ada display-display yang menunjukkan proses evolusi akibat beberapa perubahan lingkungan dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di muka bumi. Kita jadi sadar bumi kita ini mengagumkan, dan keragaman yang ada sangat luar biasa. Kita diajak untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan ekosistem demi kesejahteraan semua umat manusia, sampai ke generasi-generasi berikut.

 

ARMS AND ARMOUR

 

Di bagian ini kita akan mendapat gambaran lengkap tentang evolusi senjata dan tameng ataupun baju zirah. Dibagi lagi menjadi galeri Eropa dan non-Eropa dalam penjabaran teknik pembuatan, gaya hiasan dan karakter budaya pada senjata-senjata yang ada di seluruh dunia. Jangan lewatkan display aneka keris ya di galeri non-Eropa.

 

Ada keris lho....
 

O ya, ada harapan khusus yang  diungkapkan di bagian ini, semoga senjata-senjata ini tinggallah menjadi bagian sejarah, tak lagi dipakai untuk berperang.

 

RODIN GALLERY

Ya, pematung asal Prancis Auguste Rodin dari abad ke-19 mendapat tempat tersendiri di CHIMEI Museum. Selain masterpieces-nya, juga dipamerkan karya besar guru-gurunya, rekan-rekan pematungnya, dan pematung dari generasi berikut yang mendapat pengaruhnya. Patung The Thinker yang sangat populer tentunya ada di Rodin Gallery ini, berikut patung Rodin sedang membuat The Thinker.

 

Rodin membuat The Thinker

 

PAMERAN PERMANEN DI LANTAI 2:

FINE ARTS

Karya dan perkembangan seni Barat dari abad ke-13 sampai ke-20 dipertontonkan di galeri ini, dalam urutan kronologis, yang membuat pengunjung dapat mengikuti jejak perkembangannya. Bahwa seni tak hanya ungkapan ekspresi personal sang artis, tapi juga merefleksikan ekspektasi-ekspektasi para penggemar mereka yang juga mencakup tren, selera, nilai estetika, humanisme, sistem nilai dalam masyarakat, keyakinan, konteks sosial-politik pada masa itu.

 

 

Di tiap periode seni mewarisi kebiasaan-kebiasaan sebelumnya, menampilkan ekspresi unik pada zamannya, sekaligus memberikan pertanda bagi kemunculan yang berikut. Jadi memahami seni menjadi salah satu cara terbaik untuk mempelajari masa lalu, menjalani saat kini, dan sekaligus membayangkan masa depan.

 

Dibagi menjadi:

- Abad ke-13 sampai ke-16: Divinity and Humanity

- Abad ke-17 sampai ke-18: Court and Commoner
- Abad ke-19: Tradition and Innovation
- Abad ke-19 Salons
- Abad ke-19 sampai ke-20: Sustaining Innovation
 

Baca juga: "Menikmati Ketinggian di Antara Awan di Taipei 101"

 

MUSICAL INSTRUMENTS

Pada galeri ini ditampilkan 3 instrumen musik utama dari koleksi CHIMEI: instrumen musik rakyat, instrumen orkestral, dan instrumen musik mekanik. Juga bagaimana musik bermula dan diciptakan manusia sampai menjadi industri.


Music from the Nature
Musik pertama yang didengar manusia zaman dulu adalah ritme yang dihasilkan alam seperti titik air hujan jatuh ke atas daun. Sejak itu orang mulai berusaha mengimitasi bunyi alam itu dengan material sederhana. Seiring berkembangnya industri, alat musik mulai ditemukan. Bagian pertama galeri ini menampilkan cerita tentang ini semua.


The Rise of the Musicians
Saat para musisi menyadari bahwa bunyi-bunyian yang merdu dapat dihasilkan dengan memainkan berbagai instrumen bersamaan, lahirlah musik polifonik. Mencapai puncaknya dalam bentuk orkestra simfoni. Jangan lewatkan pameran “Walk-in Orchestra” dalam bagian kedua galeri ini. Di sini kita dapat berpindah mendekati dari satu instrumen ke instrumen lainnya dalam sebuah orkestra visual yang ditata seperti orkestra sungguhan.


Bring the Music Home
Dengan mengembangkan pemahaman bagaimana bunyi dihasilkan, pioner dalam dunia rekaman menemukan cara untuk mereproduksi musik dengan “musisi mekanik”. Di zaman modern ini musik dapat dihadirkan di mana-mana tanpa perlu musisinya hadir. Karya musisi yang telah lama meninggal pun masih dapat kita nikmati. Cerita awal mulainya industri rekaman hingga sampai pada mp3 player dijabarkan di bagian ketiga dari galeri musik ini.

 

Folk Musical Instruments

Berbagai instrumen musik rakyat dan perkembangannya ditampilkan di bagian ini, dibagi-bagi berdasarkan wilayahnya: Oceania, Afrika, Eropa, Asia Barat, Asia Timur, Amerika. Kita jadi tahu bagaimana musik rakyat yang dimainkan sudah sejak lama sekali menjadi cikal-bakal lahirnya satu jenis musik yang masih ada sampai sekarang. Bagaimana juga musik rakyat yang satu memberi pengaruh pada yang lain dengan adanya imigrasi, dll. Angklung juga ada lho... dipajang di sini.

 

Ada angklung
 

MUSICAL INSTRUMENTS (KHUSUS ALAT MUSIK BERDAWAI)

Galeri ini khusus tentang biola dan alat musik berdawai/ bersenar pada umumnya. Bagaimana awal mula diciptakan oleh para ahli alat musik dawai, karya-karya besarnya, dan bagaimana keluarga besar instrumen musik dawai mempengaruhi sejarah musik.

 

Biola dalam bentuk seperti sekarang yang pertama dibuat di dunia pada awal abad ke-16 oleh pembuat alat musik dawai legendaris dari Italia Andrea Amati dipajang di CHIMEI Museum lho... Trippers mesti lihat deh kalau ke sini. Biola ini kemudian menjadi master yang ditiru dan berkembang dengan berbagai tipe hingga seperti sekarang.

 

Koleksi biola

 

Kenapa biola mendapat tempat khusus? Tenryata Shi Wen-long, pendiri CHIMEI Museum adalah pemain biola amatir yang pernah beberapa kali tampil di depan publik, dan dia juga memiliki koleksi biola-biola antik.

 

PANDUAN MENGEKSPLORNYA

- Alokasikan waktu minimal 2 jam kalau mau puas mengeksplor semua koleksi museum plus berfoto-foto di halaman museum.

- Di halaman museum ada replika Le Bassin d’Apollon (The Fountain of Apollo) seperti yang ada di Istana Versailles di Prancis. Jadi jangan lupa untuk berfoto-foto dulu di sini sebelum masuk ke gedung museum.

 

- Selepas The Fountain of Apollo, kita akan melalui Olympus Bridge yang di kiri kananya dilengkapi 12 patung dewa-dewa dari Greco-Roman. Di sini juga bagus buat berfoto. Jembatan ini membelah Muse Lake.

- Halaman kosong di depan museum sangat luas, jadi kita bisa berpose bebas di sini dengan latar bangunan museum yang tiang-tiang besarnya mengingatkan kita pada Parthenon di Acropolis Athena.

 

- Gift shop yang ditata sangat menarik ada di kiri dan kanan dari main entrance.


Alamat: Tainan Metropolitan Park. No.66, Sec.2, Wenhua Rd., Rende Dist., Tainan City 71755, Taiwan.

Tiket masuk: 200 NT (pameran permanen), 300 NT (pameran temporer); atau 380 NT (dual exhibition: permanen & temporer).

Audio guide: 120 NT (tersedia bahasa Mandarin, Inggris, Jepang)

Jam buka: 09.30-17.30 (konter tiket tutup pkl.16.30). Tutup tiap Rabu dan Chinese New Year’s Eve.

 

Tentang sejarah pendirian CHIMEI Museum silakan baca di sini.

Teks & Foto: Mayawati NH Sumber: www.chimeimuseum.org
Comment