CHIMEI MUSEUM DI TAIWAN, MUSEUM YANG LAHIR DARI MIMPI BOCAH MISKIN 2020-01-09 00:00

 

CHIMEI Museum mungkin belum jadi destinasi atau objek yang dituju dalam paket tur ke Taiwan. Tapi Trippers tak akan menyesal deh kalau menyelipkan museum ini ke dalam itinerary liburan di Taiwan. Sesuai tagline-nya “A Museum For All”, CHIMEI Museum di Tainan City, Taiwan, adalah museum super lengkap yang bakal memuaskan keingintahuan akan banyak hal seperti sejarah alam, dunia satwa, seni lukis, seni patung, alat musik dan bahkan senjata. Sejarah berdirinya juga tak kalah menarik. Bermula dari mimpi seorang bocah dari keluarga miskin. Tulisan kali ini membahas terlebih dahulu sejarah pendiriannya. Tentang isi museum dibahas dalam tulisan selanjutnya.

 

Pameran “A Dream Came True: The Story of Chimei Museum” pernah menjadi pameran temporer di Chimei Museum dari tanggal 31 Januari-1 November 2015. Pada tahun 2015 itu CHIMEI Museum yang menempati lahan baru yang sekarang sejak 2014 baru dibuka kembali, setelah sebelumnya, sejak 1992 didirikan menempati lantai dasar pabrik milik CHIMEI Corporation.

 

Cerita berawal dari seorang anak laki-laki berusia 7 atau 8 tahun yang menemukan banyak sekali keajaiban dunia di museum lokal di dekat rumahnya. Namanya Shi Wen-long. Ia lahir saat pendudukan Jepang di Taiwan, dan keluarga besarnya tinggal dalam rumah yang sempit, di tepi Tainan Canal, daerah kumuh kala itu.

 

Shi kecil gemar sekali mengeksplor dan belajar dari Tainan Prefecture Educational Museum yang dibuka gratis untuk umum, sampai sering lupa pulang. Tiap pulang sekolah ia cuma main ke peternakan ikan lokal atau museum demi memenuhi hasrat ingin tahunya akan segala hal. Kegemaran masa kecil ini membuat ia tumbuh menjadi orang yang sangat menghargai budaya. Meski kemudian museum itu hancur akibat Perang Dunia II, tapi kenangan akan museum tetap terpatri dalam benaknya.

 

Baca juga: "Mau Liburan Keluarga All In One di Taiwan? Coba Deh ke Lihpao Resort"

 

Shi muda mulai berpikir untuk mendirikan museum yang terbuka bagi publik. Tahun 1953, ia mendirikan Chi Mei Industries Factory dengan modal USD 20.000 dan menempati lahan hanya seluas 26,4 m2. Tahun 1960, ia secara resmi mendirikan Chi Mei Corporation, pabrik acrylic sheet pertama di Taiwan.

 

Melalui beberapa transformasi, ia sukses melakukan ekspansi bisnis dan menjadi konglomerat di bidang ABS resin kelas dunia. Chi Mei menjadi pemasok resin terbesar di dunia dan memainkan peran penting dalam rantai pasokan untuk industri elektronik.

 

Shi pun mulai mencoba mewujudkan mimpinya mendirikan museum: melibatkan para profesional dalam hal pelestarian barang-barang koleksi, pelayanan pengunjung, desain ruang pamer, konstruksi museum, pengaturan aktivitas-aktivitas pembelajaran, yang semuanya dilaksanakan secara metodik dan terarah.

 

Tahun 1992 CHIMEI Museum akhirnya dibangun dengan menempati lantai dasar pabrik Chi Mei Corporation di Rende, Tainan. Dibuka gratis bagi umum selama 21 tahun dan total jumlah pengunjungnya mencapai 10 juta orang lebih. 



Tahun 2014 CHIMEI Museum menempati gedung sendiri yang dibangun di Tainan Metropolitan Park, berkolaborasi dengan Tainan Municipal Government. Baru tahun 2015 dibuka kembali, kali ini dengan memberlakukan tiket masuk sebesar 200 NT untuk pameran permanen.

 

CHIMEI Museum di lahan baru sejak 2014, lebih megah. Ini tangga naik ke lantai 2

 

Kubah di main entrance

 

Shi Wen-long kini berusia 91 tahun. Terwujudnya CHIMEI Museum ia harapkan dapat menginspirasi banyak orang dan mendorong mereka untuk mengejar mimpi-mimpi, aspirasi-aspirasi mereka sendiri dan mengerahkan segala daya upaya untuk mewujudkannya.   

Teks & Foto: Mayawati NH Sumber: www.chimeimuseum.org
Comment