JANGAN TINGGALKAN HEWAN PELIHARAAN ANDA SAAT BANJIR 2020-01-06 15:35

 

Musibah banjir besar melanda Jakarta dan sekitarnya sejak 3 hari lalu. Beberapa video yang beredar memperlihatkan kekuatan destruktif banjir yang menghanyutkan mobil-mobil, merendam rumah-rumah, melumpuhkan akses transportasi dan menimbulkan banyak kerusakan.

 

Status banjir dapat berubah tanpa peringatan. Banjir bisa datang dalam bentuk arus yang deras atau volume air yang terus bertambah. Kondisi ini menjadi situasi yang sangat menakutkan bagi orang-orang dan juga hewan peliharaan.

 

Banyak keluarga yang menganggap hewan peliharaan sebagai bagian penting dari keluarga dan mengalami kesulitan untuk melindungi mereka. Hewan banyak yang hilang dari rumah, entah karena menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman atau hanyut terbawa arus banjir.

 

Untuk mempermudah menyelamatkan hewan peliharaan, berikut tips-tips dari Let’s Adopt Indonesia:

 

Persiapan Banjir

Awasi peringatan cuaca melalui aplikasi Pantau Banjir, Petabencana.id, Sistem Peringatan Dini Banjir Provinsi DKI Jakarta, Facebook yang memiliki fitur Facebook Safety Check, tagar-tagar Twitter terkait banjir dan informasi resmi dari Twitter BMKG, BNPB, BASARNAS dan BPBD setempat. Latih hewan peliharaan supaya tahu apa yang harus dilakukan saat keadaan darurat, mengetahui lokasi persembunyian dan batasi akses ke tempat-tempat tidak aman seperti kolong tempat tidur atau kolong mobil.

 

Persiapkan perlengkapan darurat seperti air, dry food atau wet food, mangkok makanan dan minuman, pet carrier/pet cargo, obat-obatan, Pet ID/foto atau kalung pengenal hewan atau nomor microchip jika sudah memiliki microchip, buku vaksin dan catatan medis, kontak dokter hewan, kontak Anda terbaru, kain atau selimut, tali leash, mainan, kantong plastik sampah, satu set kotak pasir dan pasirnya (untuk kucing) dan segera evakuasi.

 

Saat Banjir Datang

Jika Anda terjebak di rumah, segera pindah ke tempat yang lebih tinggi sampai bantuan tiba. Jika Anda tidak memiliki loteng, segera evakuasi ke lokasi yang lebih aman. Masukkan hewan ke dalam pet carrier atau pet cargo atau bisa juga di-leash agar mereka tidak lari dan membahayakan diri sendiri.

 

Jika terpaksa meninggalkan hewan peliharaan, jangan mengikat hewan dan jangan dikandangkan supaya mereka dapat menyelamatkan diri jika bantuan belum datang. Tempatkan mereka di ruangan yang aman dan tinggalkan air minum dan makanan yang cukup. Tulis di kertas dengan tulisan besar “ADA ANJING/KUCING DI SINI” dan tempelkan di depan pintu atau jendela rumah.

 

Air banjir jangan sampai tertelan karena dapat membahayakan hewan mengingat air banjir kotor dan telah terkontaminasi cairan sampah, oli dan berbagai bahan kimia lainnya. Jika hewan terlanjur basah, segera keringkan supaya tidak menimbulkan penyakit kulit seperti jamur.

 

Cari tahu tempat evakuasi yang bisa menerima hewan dengan cara memantau media sosial komunitas pecinta hewan. Hubungi Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Sudin KPKP masing-masing wilayah, Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan, atau UPT Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD melalui Call Center 112.

 

Setelah Banjir

Segera bawa hewan Anda ke klinik hewan untuk diperiksa secara menyeluruh supaya terhindar dari bakteri penyebab penyakit menular seperti Leptospirosis. Jangan biarkan hewan berjalan-jalan sebelum rumah dibersihkan. Selain bahaya air yang terkontaminasi, puing-puing atau pecahan kaca dapat melukai hewan dan beresiko tersetrum jika ada saluran listrik yang hidup.

Teks: Arief Nurdiyansah
Comment