10 DESTINASI POPULER DI LADAKH, TERMASUK MUST POSE & MUST DO (Bagian 1) 2021-02-16 09:05

Diskit Monastery di pinggang gunung, menghadap lembah

 

Ladakh bukanlah negara, melainkan sebuah provinsi di India. Daerah konflik di dekatnya dan kondisi jalan yang kurang baik plus alamnya yang memang tak bisa diprediksi membuat perjalanan ke Ladakh menjadi amat menantang. Tapi tentu Ladakh sangat layak buat dikunjungi. Jangan lewatkan 10 destinasi ini kalau ke Ladakh ya…

 

GENERAL INFO

Letak: Sisi timur State of Jammu & Kashmir, India.

Berbatasan dengan: Tibet, China.

Ibu kota: Leh. Berada di ketinggian 3.500 mdpl.

Luas: 59.146 km2 (lebih luas dari Jawa Timur).

Zona waktu: GMT+5.30 (lebih lambat 1,5 jam dari WIB).

Mata uang: Indian Rupee (INR). 1 rupee= +/-Rp200

Waktu terbaik: Musim panas (Mei-Agustus). Kalau musim dingin banyak salju memblok jalanan ke luar kota.  

Cara ke sana: Terbang ke New Delhi. Dari Delhi baru terbang lagi ke Leh 1 jam. Lewat jalan darat juga bisa, ambil rute via Srinagar dan Kargil (Kashmir) di barat, atau lewat Manali (Himachal Pradesh) di selatan. Lewat jalan darat nggak bisa langsung, harus menginap dulu di desa/kota kecil antara.

Perbandingan lewat Srinagar dan Manali:

Kalau dari Srinagar total 434 km dan melewati daerah yang lebih rendah dibanding lewat Manali. Dari Delhi ke Srinagar juga ada pesawat. Tapi negatifnya, daerah ini masuk daerah konflik India dan Pakistan, pemeriksaan di tiap check point lebih ketat. Sering kali pula rute ini ditutup.

Kalau lewat Manali, dari Delhi naik pesawat cuma sampai Jammu. Lalu lanjut jalan darat ke Manali, menginap dulu, baru sambung ke Leh. Manali-Leh 473 km. Harus stop menginap lagi di Keylong, atau Sarchu (4.253 mdpl), atau Pang (4.500 mdpl). Tidur di ketinggian di atas 4.000 mdpl itu nggak enak, rentan kena AMS (Acute Mountain Sickness).

Perlu tahu: Jalan darat hanya bisa dilalui saat musim panas, sekitar Mei sampai Agustus. Paling aman Juni-Juli.

Bandara domestik di Leh: Kushok Bakula Rimpochee Airport, tapi lebih sering disebut Leh Airport.

Visa: WNI harus apply visa India untuk masuk ke Ladakh. Bisa diajukan secara online, gratis.

Info turis:

- Beberapa destinasi wisata di Ladakh memberlakukan permit bagi orang asing. Walaupun bisa mengurus sendiri, tapi dianjurkan untuk ambil saja paket tur dari agen travel di Kota Leh, lebih praktis, mereka yang mengurus permitnya.

- Berhubung semua tempat wisata di Ladakh berada di ketinggian, sebaiknya tak membawa anak di bawah 12 tahun demi alasan kesehatan.

 

BERIKUT 10 DESTINASI PILIHANNYA:

1. SHANTI STUPA

 

Merupakan salah satu dari Pagoda Perdamaian atau Vishwa Shanti Stupa yang dibangun bhiksu-bhiksu Buddhis untuk misi perdamaian. Bangunan stupa terdiri dari dua lantai. Pada dinding-dindingnya diukir relief maupun figur-figur Buddha.

 

Figur-figur Buddha di dindingnya

 

Letak: Puncak bukit di Chanspa, Distrik Leh. Berjarak 5 km dari pusat kota Leh, 10 menit berkendara.

Jam buka: 05.00-21.00 (setiap hari).

Rekomendasi durasi kunjungan: Minimal 1 jam.

Must do:

- Menunggu sunrise maupun sunset. Kalau ada waktu datanglah juga malam saat purnama untuk melihat stupa putihnya diterangi sinar bulan.

- Memandang Kota Leh dan Desa Chanspa dari pelataran yang tingginya 3.609 mdpl.

 

Baca juga: "Yang Paling Menarik di Kota Leh Ladakh: Shanti Stupa"

 

2. THIKSAY MONASTERY

Penampakannya mirip banget dengan Istana Potala di Lhasa Tibet. Memang ini vihara dari Sekte Gelug, Tibetan Buddhis. Sering disebut sebagai Mini Potala. Merupakan vihara terbesar di Central Ladakh.

 

Thiksay Monastery, sekilas mirip Istana Potala di Lhasa Tibet

 

Letak: Di atas bukit di Desa Thiksay, di Indus Valley, ketinggian 3.600 mdpl, 19 km ke arah tenggara dari Kota Leh. 45 menit berkendara.

Jam buka: 06.00-19.00

Tiket masuk: 30 rupee

Rekomendasi durasi kunjungan: Minimal 1,5 jam. Bisa day trip karena tak terlalu jauh dari Kota Leh.

Must pose: Berfoto di teras paling atas dengan pemandangan lembah dan pegunungan salju.

Must do:

- Melihat Patung Buddha Maitreya setinggi 12 m di salah satu ruangan vihara di lantai paling atas.

 

- Saat mendaki menuju bangunan utama vihara sebanyak 12 lantai ini jangan buru-buru. Layangkan pandangan sering-sering ke arah luar karena pemandangan di sekitarnya bagus.

Perlu tahu: Untuk mengeksplornya kita harus menaiki anak-anak tangga yang lumayan banyak. Pastikan lansia yang ikut ke sini punya stamina yang cukup baik.

 

3. HEMIS MONASTERY

Adalah Mahayana Buddhis Monastery dari Silsilah Drukpa. Di aula utamanya (prayer hall) terdapat patung Buddha Sakyamuni dari tembaga berlapis emas, juga patung Guru Rinpoche (Padmasambhava). Terlihat juga aneka stupa yang berhiaskan batu-batu berharga, dan banyak thangka bernilai historis dan religius digantung.

 

 

Letak: 45 km ke tenggara dari Leh, 1-1,5 jam berkendara.

Must pose: Berfoto dengan bhiksu-bhiksu kecil yang banyak lalu-lalang karena mereka memang tinggal dan belajar di vihara ini.

 

Must do:

- Naik ke roof top untuk melihat pemandangan dari atas.

- Masuk ke museumnya untuk mengetahui lebih jauh tentang vihara ini. Tapi nggak boleh motret di dalam museum. Tas saja harus dititip di loker yang disediakan.

Optional: Menonton Hemis Festival yang digelar setiap bulan Juni (waktu tepatnya berdasarkan kalender lunar). Digelar dua hari dan highlight-nya adalah Masked Dance.

Rekomendasi durasi kunjungan: Minimal 1,5 jam. Bisa day trip karena tak terlalu jauh dari Kota Leh. Bisa sekalian ke Thiksay Monastery.

 

Baca juga: “Hemis Monastery & Hemis Festivalnya, Salah Satu yang Paling Diburu di Ladakh

 

4. DISKIT MONASTERY (BIG MAITREYA)

Dalam perjalanan menuju Nubra Valley kita bisa mampir dulu ke Diskit Monastery yang merupakan vihara tertua dan terbesar di Nubra Valley, Ladakh bagian utara. Tak begitu jauh dari viharanya ada pelataran luas dan terbuka yang menjadi tempat bagi Patung Buddha Maitreya (versi Tibet) setinggi 32 m. Di sekelilingnya terhampar pegunungan dan Lembah Shyok, mirip lukisan deh pemandangan di sini.

 

Pemandangan bak lukisan

 

Letak: Kota Diskit, Nubra Valley, 150 km di utara Leh.

Must do: Luangkan waktu lebih lama di pelataran yang ada Patung Buddha Maitreya. Dari sini bisa menikmati pemandangan sekitar, bisa juga memandangi Diskit Monastery yang bertengger anggun di pinggang pegunungan.

Patung Buddha Maitreya raksasa di pelataran

 

Bersambung ke sini.

Teks & Foto: Mayawati NH (Maya The Dreamer)
Comment