KE ISTANA POTALA DI TIBET, JANGAN LUPA NIKMATI JUGA NIGHT VIEW-NYA 2019-07-24 00:00

 

Ke Lhasa di Tibet, China, tentu nggak lengkap kalau nggak ke Istana Potala. Istana musim dingin bagi Dalai Lama ini diberi nama Potala, yang artinya istana atau kediaman Avalokitesvara atau dalam bahasa Tibet Chenresig. Kalau datang ke sini jangan hanya saat siang hari, tapi datanglah juga saat malam hari, saat istana megah ini dipendari cahaya-cahaya. Magis!

 

SEJARAHNYA

Struktur awal istananya dibangun pada abad ke-7 oleh Raja Songtsen Gampo (raja Tibet ke-33) untuk Putri Wencheng dari Dinasti Tang yang kemudian diperistrinya. Karena perang berkepanjangan, Istana Potala terbengkalai dan hancur, lalu baru dibangun kembali oleh Dalai Lama ke-5 (1617-1682) tahun 1645. Dalai Lama Ke-5 jugalah yang berhasil menyatukan Tibet yang tadinya hanya memiliki headmaster-headmaster di tiap daerah, tidak ada raja.

 

Hingga Dalai Lama ke-14 mengungsi ke Dharamsala India tahun 1959, Istana Potala menjadi kediaman utama Dalai Lama, di samping juga sebagai pusat pemerintahan dan keagamaan (spiritual).

 

BANGUNANNYA

Potala adalah struktur masif yang berdiri kokoh di atas bukit, di tengah Lhasa Valley, yang terdiri dari 13 lantai dan seribuan ruang, dengan total luas lebih dari 130.000 m2. Di dalamnya terdapat sekitar 200.000 stupa, patung, mural, relik, lukisan, thangka (sejenis spanduk besar) dan artefak bersejarah lainnya. Tingginya 115,7 m. Untuk mencapai bagian tertinggi istana total kita harus mendaki 432 anak tangga.

 

Struktur masif Istana Potala

 

Istana dibagi menjadi dua, Red Palace dan White Palace. Dan baru sejak dua tahun terakhir dibangun museum dua lantai di dalam kompleks istana di sayap kanan. Banyak dipajang di sini barang-barang peninggalan Dinasti Yuan, Qing, dan Tang.

 

Sayang, setelah memasuki White Palace, kita sudah tak boleh memotret lagi. Ada kamera CCTV di beberapa sudut dan para bhiksu penjaga untuk memastikan tak ada turis yang melanggar.

 

Dari salah satu teras Potala kita bisa memandang deretan pegunungan gagah, lapangan dan jalan raya. Tak terbayang Potala yang dibangun tahun 1645 ini pernah ditembaki tahun 1959 saat timbul konflik antara Tibet dengan Cina. Lalu istana ini diperbaiki selama Revolusi Kebudayaan (1966-1976), dan akhirnya dibuka kembali untuk umum tahun 1980, hingga akhirnya renovasi komplet tahun 1995.

 

Pemandangan dari teras Istana Potala

 

Meskipun telah mengalami renovasi, tapi bentuk, desain maupun material asli tetap dipertahankan. Pada tahun 1994 Istana Potala dimasukkan dalam Daftar Warisan Alam dan Kebudayaan Dunia UNESCO.

 

MENGEKSPLORNYA

Semua turis masuk ke Istana Potala lewat East Gate dan dipandu oleh pemandu lokal. Turis memang nggak boleh masuk dan mengeksplor Potala secara mandiri, harus dengan pemandu lokal. Tiket masuk seharga RMB 200 (sekitar Rp420.000) juga diurus pembeliannya oleh agen/pemandu lokal.

 

Dari luar East Gate

 

Masuk ke dalam halaman istana, semuanya melalui security check yang ketat. Tiket masuk dan juga paspor dicek petugas. Lepas dari pemeriksaan itu, memasuki halaman istana, Potala nan megah itu sudah dekat sekali di depan mata.

 

Sampai titik ini, Potala sudah begitu dekat

 

Kalau ada artikel yang menyebutkan waktu yang diberikan untuk mengeksplor Istana Potala hanya 1 jam dan pengunjung nggak boleh memotret, itu salah besar. Pembatasan 1 jam dihitung sejak kita memasuki White Palace, dan seperti telah disebutkan di atas, mulai dari sinilah pengunjung dilarang memotret. Kalau sebelumnya sih, sampai lantai 9, bebas motret dan nggak ada batasan waktu. Dan hampir semua ruang bisa dimasuki.

 

Jadi tak perlu buru-buru menikmatinya. Apalagi, memang kita dianjurkan untuk bergerak perlahan karena Potala dan Kota Lhasa berada di ketinggian 3.600-an mdpl. Oksigen tipis membuat kita gampang terengah. Kita harus menaiki tangga demi tangga pula. Tapi kemegahan bangunan istana dan kemisteriusan ruang-ruang dan barang-barangnya, serta pemandangan pegunungan di depannya, membuat semua kelelahan dan ketegangan terbayar.

 

Baca juga: "Yamdrok Lake di Tibet, Cantiknya Kebangetan! Ke Sini Yuk..."

 

Dari lapangan terbuka di lantai 9 di depan White Palace kita bisa memandang ke arah jendela kuning yang merupakan kamar kediaman Dalai lama, dulunya. Jangan jalan jauh-jauh dari pemandu begitu memasuki White Palace yang dulunya dipakai sebagai kantor pemerintahan maupun kediaman resmi Dalai Lama. Karena banyak cerita menarik. Salah satunya kita akan melongok ruang di mana Dalai Lama menerima tamu resmi. Juga cerita tentang atap-atap berlapis emas, tirai dari bulu yak yang amat berat, dan banyak lagi.

 

Dari lantai 9 bisa memandang jendela kuning di White Palace

 

Momen paling mistis mungkin, saat kita memasuki ruang-ruang besar yang adalah makam para Dalai Lama di Red Palace, yang kita masuki setelah keluar dari White Palace. Makamnya dalam bentuk pagoda. Yang termegah dan terbesar tentu saja makam Dalai Lama Ke-5. Tingginya 12,6 m, dan sebanyak 3.000-an kg emas dipakai untuk membuat makam ini.

 

Jika ada waktu, usai mengeksplor bagian dalam istana cobalah melangkah ke bagian belakang luar istana. Dari sini kita bisa memotret bagian belakang istana dengan latar depan kolam berair hijau. Refleksi bangunan berwarna dominan putih itu di air kolam menjadi objek yang sangat seksi buat difoto.

 

Bagian belakang istana, ada kolam berair hijau

 

POTALA DI MALAM HARI

Untuk melihat Potala berpendar di waktu malam kita bisa pergi ke Mount Chakpo Ri. Tenang, ini bukan gunung, nggak harus mendaki. Masih di dalam Kota Lhasa. Di sini dibangun semacam teras pandang yang cukup tinggi. Jadi harus menaiki anak tangga. Suasana malam itu di spot ini sangat ramai. Agak susah kalau mau berpose. Tapi kalau sekadar memotret Potalanya sih bisa, dengan sedikit perjuangan.

 

Istana Potala di waktu malam

 

Anda bisa lanjut jalan kaki ke lapangan di seberang Potala. Untuk masuk ke lapangan ini semua pengunjung harus melalui pemeriksaan X-ray. Dari lapangan yang dipisahkan dengan jalan raya lebar dua arah dari Istana Potala ini kita bisa menyaksikan Potala dari sudut yang lebih lebar. Istana Potala terlihat makin magis dalam kegelapan dengan hanya sinaran lampu-lampu berwarna kuning.

Teks & Foto: Mayawati Nur Halim
Comment