INI DIA CARA TERBAIK MENIKMATI PAGI DI SEMBALUN LOMBOK: PANORAMA WALK 2023-08-23 13:20

Panorama walk di Sembalun Lombok, don’t miss it!

 

Berjalan kaki di pematang sawah dengan atmosfer pegunungan nan sejuk di pagi hari bukanlah satu-satunya highlight dari panorama walk di Sembalun Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Masih ada beberapa kegiatan lain yang bakal membuat harimu sangat menyenangkan. Menikmati pemandangan dari atas bukit, merasakan syahdunya suasana desa adat, mengejar ray of light di hutan bambu, menyaksikan aktivitas para petani di ladangnya, dan tentu saja mengirup udara segar yang jauh dari polusi.

 

Mengirup udara segar pegunungan

 

BANGUN PAGI BUTA DEMI PEMANDANGAN MEMANJAKAN MATA

Untuk mengikuti panorama walk di Sembalun ini memang kita mesti rela bangun pagi buta. Tapi percayalah, nggak rugi dibela-belain. Rombongan MyTrip berangkat sekitar pukul 05.30 dari penginapan di Sembalun (Hotel Nusantara) akhir Juli 2023 lalu. Dingin masih menggigit.

 

Baca juga: "10 Tourist Attractions in Lombok (Bagian 1)"

 

Tujuan pertamanya adalah Bukit Selong yang dicapai dengan kendaraan tak sampai 10 menit. Ya, kami naik mobil dulu, nggak langsung jalan kaki. Kami menaiki bukit kecil di kaki Bukit Selong, yang bisa dicapai hanya dengan menapaki tangga 3-5 menit. Bukit ini menyuguhkan pemandangan petak-petak sawah/ladang di kaki Bukit Pergasingan dan Bukit Anak Dara. Matahari menyembul dari balik deretan bukit-bukit rendah di antara kedua bukit yang termasuk Sembalun 7 Summits itu. Semburat jingga menghiasi langit biru yang masih agak gelap. Suasananya begitu syahdu dan magis.

 

Baca juga: "Panduan Lengkap & Terkini Mendaki Bukit Anak Dara di Lombok"

 

Matahari menyembul dari balik deretan bukit di Bukit Selong

 

Pemandangan petak-petak sawah

 

Apalagi saat menolehkan kepala ke arah belakang, tampak badan Gunung Rinjani memerah malu-malu ditimpa sinar mentari. Di bawahnya berjejer rumah-rumah Bale Adat Desa Beleq Sembalun Lawang.

 

Gunung Rinjani memerah, di bawahnya Bale Adat Desa Beleq

 

Kami tentu saja tak mau melewatkan momen pemandangan yang berubah setiap menitnya itu untuk berfoto, bahkan berjoget-joget, hohoho.

 

 

 

 

 

Kenikmatan tambah lengkap dengan adanya suguhan teh maupun kopi panas yang disiapkan oleh tim pemandu kami. Sempurna!

 

Baca juga: “Mungkin Anda Belum Tahu Ada Bukit Indah di Tengah Hutan Bambu di Lombok

 

MAMPIR DI BALE ADAT DESA BELEQ

Desa adatnya memang kosong, tak dihuni, tapi rapi tertata. Dalam kunjungan sebelumnya rombongan MyTrip pernah diantar pemandu masuk ke salah satu rumah di Desa Beleq ini untuk melihat-lihat. Kali ini kami hanya menikmati suasana dan berfoto-foto. Latar belakangnya adalah Bukit Selong dan Bukit Anak Dara di belakangnya lagi.

 

Bale Adat Desa Beleq dengan latar Bukit Selong dan Bukit Anak Dara

 

Bale Adat Desa Beleq

 

MENGEJAR RAY OF LIGHT DI HUTAN BAMBU

Keluar dari Desa Beleq kami disambut hutan bambu yang teduh. Hutannya nggak luas, tapi banyak sekali sudut cantik untuk berfoto dengan latar ray of light. Sayangnya kami tak bisa berlama-lama di sini karena mengejar waktu untuk agenda inti panorama walk, yaitu berjalan kaki di pematang sawah. Kalau terlalu kesiangan, lighting alaminya sudah kurang cetar.

 

Hutan bambu

 

Ray of light di hutan bambu

 

MENITI PEMATANG SAWAH DENGAN PEMANDANGAN RINJANI DAN BUKIT-BUKIT CANTIK

Tak perlu rentetan pilihan kata-kata puitis untuk menggambarkan betapa menyenangkannya kegiatan panorama walk ini. Udara segar, dan mata pun dimanjakan oleh hamparan sawah/ladang warga yang ditanami aneka sayuran dan palawija. Di depannya tampak jelas dinding Bukit Pergasingan yang berkarakter. Menelengkan kepala ke arah lain, terlihatlah gagahnya Gunung Rinjani.

 

Tampak jelas Bukit Pergasingan di depan

 

Pemandangan ke arah Gunung Rinjani

 

Panorama walk ini sangat menyenangkan

 

Kami sempat berhenti untuk melihat kegiatan petani yang kebetulan kami lewati. Terheran-heran melihat tanaman kacang merah yang ternyata tampak seperti buncis --warga setempat menyebutnya buncis kacang merah. Tersayang-sayang melihat tomat yang dibiarkan membusuk di pohonnya tanpa dipanen karena harga jualnya sedang sangat jatuh.

 

Mengangkat sayur buncis kacang merah

 

Hanya perut lapar dan panggilan hajatlah yang membuat kami akhirnya harus mengakhiri walking-walking cantik ini. Kembali naik mobil bak terbuka yang sudah siap mengantar kami kembali ke hotel.

 

Kembali ke hotel naik mobil bak terbuka

 

MAMPIR JAJAN TAK KALAH PENTING

Sebelum tiba kembali di hotel, sebagian dari kami mampir ke Lapak Arigan di pinggir jalan yang menjual nasi balap puyung dan camilan bubur manis serta cenil maupun kolak ubi. Nikmat mana lagi yang kau dustakan!

 

Jajan!

 

Berminat melakukan panorama walk di Sembalun Lombok? Hubungi MyTrip di 0811858736

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Abdul Ajis Jaelani, Mayawati NH, Ubbun Trekking Guide (Subur)
Comment