NIKMATNYA MAKAN SINGKONG REBUS DI DAPUR ALAM WATUWAWER LEMBATA 2024-02-02 22:50

Dapur Alam Watuwawer, memasak dengan memanfaatkan uap dari panas bumi

 

Dapur Alam Watuwawer atau dikenal juga dengan nama Geothermal Karun Watuwawer di Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) menyabet posisi ketiga untuk kategori “Destinasi Unik” Anugerah Pesona Indonesia (API) 2023. Objek wisata yang satu ini memang sangatlah unik. Sesuai namanya, Dapur Alam, terdapatlah dapur yang berada di alam terbuka, yang dimanfaatkan warga untuk memasak. Dapur ini bukan sembarang dapur karena tidak diperlukan api untuk memasak di sini. Hamparan tanah di sini mengandung panas bumi alias geothermal. Uap dari panas bumi inilah yang bisa membuat bahan makanan menjadi matang.

 

Hamparan tanah di Dapur Alam Watuwawer mengandung panas bumi

 

SEPINTAS MIRIP BAKAR BATU DI WAMENA, TAPI BEDA

Kalau Bakar Batu di Wamena, warga memasak bahan makanan, baik daging maupun hasil bumi seperti singkong, dengan cara menguburnya di lubang yang ditimbuni batu yang sudah dibakar dengan api sebelumnya hingga panas dan mengeluarkan uap. Kalau di Dapur Alam Watuwawer ini sama-sama memasak bahan makanan dengan menguburnya di lubang, tapi sumber panasnya dari uap panas di dalam bumi. Batu-batu ditimbun di atasnya hanya untuk menahan uap panas agar tidak keluar sehingga mempercepat proses memasak, tepatnya mengukus.

 

Batu-batu ditimbun di atas lubang untuk menahan uap panas

 

Bahan makanan yang hendak dimasak, baik itu singkong, kacang tanah, kelapa, termasuk juga daun pepaya dan buah pepaya dibungkus dulu di dalam plastik atau karung supaya tidak kotor. Dasar lubang diberi alas daun pisang, lalu plastik berisi bahan makanan diletakkan di atasnya. Kemudian ditutup lagi dengan daun pisang dan jerami-jerami, baru di atasnya ditimbun hingga rapat dengan batu-batu. Proses masaknya 2 hingga 3 jam.

 

Bahan makanan dibungkus plastik

 

Proses mengangkat batu-batu

 

Proses mengangkat jerami

 

Jerami sudah semua terangkat, dan kelapa yang dimasak di lubang sudah terlihat

 

Proses mengangkat kelapa-kelapa, dengan tongkat kayu karena panas

 

APAKAH WISATAWAN BISA MENIKMATI HASIL MASAKAN DAPUR ALAM?

Dapur Alam Watuwawer bukanlah tempat wisata seperti kebanyakan wisata di Jawa yang sudah siap dengan atraksinya. Jangan bayangkan Trippers membayar tiket masuk untuk menonton demo masak dan kemudian mencicipi hasil masakannya yang sudah jadi tanpa perlu menunggu 2-3 jam.

 

Baca juga: “20 Fakta Kampung Adat Lewohala di Lembata. Hati-Hati, No.13 Jangan Dilanggar

 

Dapur Alam hanyalah area terbuka dengan banyak lubang tempat memasak. Sehari-hari memang ada saja warga yang datang ke situ untuk memasak. Tapi tentu Trippers sebagai wisatawan tidak bisa serta-merta meminta hasil masakan mereka apalagi meminta mereka melakukan demo cara masaknya, walaupun kalian bersedia bayar.

 

Dapur Alam adalah area terbuka dengan banyak lubang tempat memasak

 

Jadi Trippers datang ke sini sepatutnya memang bersama pemandu lokal yang sudah mengenal baik warga di situ. Bahkan pemandu sudah memesan sebelumnya kepada salah satu warga untuk ‘menyimpan’ bahan makanan di lubang dan diperkirakan matang saat Trippers datang. Seperti yang dilakukan rombongan MyTrip yang sudah tiga kali datang ke Dapur Alam Watuwawer (Juni 2022, Mei 2023, Juli 2023).

 

Rombongan MyTrip Mei 2023

 

Saat datang, kami langsung dipersilakan menyaksikan bagaimana batu-batu dan jerami diangkat dari lubang, dan plastik berisi singkong dikeluarkan. Di lubang lainnya bahkan ada kelapa utuh yang juga sudah matang. Jadi selain menikmati singkong rebus yang sangat legit, kami juga mencicipi uniknya rasa kelapa bakar, baik airnya maupun daging buahnya.

 

Rombongan MyTrip langsung berkerumun menyaksikan bagaimana batu-batu dan jerami diangkat dari lubang

 

Kami juga sempat diajak melihat lubang yang masih menggelegak dan sedikit meletup-letup.

 

Lubang yang masih menggelegak dan sedikit meletup-letup

 

Pada kesempatan ketiga (Juli 2023) bahkan kami berkesempatan bercengkerama dengan beberapa anak lokal yang kebetulan ikut hadir di lokasi. Juga melihat seorang mama tua yang sedang menjemur kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan).

 

Makan kelapa bakar dan bercengkerama dengan anak-anak lokal

 

Wajah-wajah polos anak-anak lokal

 

Seorang mama tua yang sedang menjemur kopra

 

Bonus lainnya adalah gumpalan awan yang membentuk formasi indah di bentang langit yang biru cerah!

 

Bonus awan keren!

 

CARA KE DAPUR ALAM WATUWAWER

Dapur Alam ini berada di Dusun Watuwawer Desa Atakore Kecamatan Atadei Kabupaten Lembata. Ditempuh berkendara dari Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, sekitar 2 jam, dengan jarak +/-40 km ke arah tenggara. Jalanannya relatif baik tapi ya tetap melewati hutan dan kampung-kampung warga. MyTrip ke sini selalu dibarengi dengan ke Bukit Mauraja.

 

Yuk makan singkong rebus legit!

 

Trippers tidak perlu repot mencari mobil sewaan dan pemandu yang bisa mengantar untuk bisa menikmati singkong rebus legit di sini, langsung saja Just Pack & Go to Lembata bersama MyTrip tanggal 27 April-4 Mei 2024. Segera hubungi WhatsApp 0811821006

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Dok. MyTrip, Mayawati NH
Comment