BUKIT MAURAJA DI LEMBATA, PENDAKIAN EKSTREM DENGAN PEMANDANGAN KAWAH ILE WERUNG NAN SEKSI 2023-08-10 00:00

Akhirnyaaa…. Ile Werung!

 

Mendaki gunung ataupun bukit yang menjanjikan pemandangan indah di puncaknya selalu menarik bagi saya. Bukit Mauraja di Pulau Lembata Kabupaten Lembata di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjanjikan hal itu. Makanya saya bela-belain mendakinya, sampai dua kali, demi pemandangan kawah Ile Werung nan seksi.

 

Ile Werung nan seksi

 

Percobaan pertama mendakinya, 3 Mei 2023, kami kurang beruntung. Kabut tebal pekat tak bersedia menyingkir sedikit saja untuk memberi kesempatan kami melihat kawah Ile Werung barang sejenak, barang sejumput. Sampai dua jam kami rela menunggu di view point-nya. Hanya kabut putih abu-abu yang menghiasi pemandangan di depan mata kami. Memang dari sejak awal pendakian sekitar pukul tujuh pagi, untaian kabut sudah menemani. Jarak pandang juga tidak jauh.

 

Dari awal pendakian kabut terus menghadang

 

Saat beristirahat sesaat sebelum puncak, tetap berkabut

 

Jarak pandang tidak jauh

 

Menunggu 2 jam di view point

 

Akhirnya kami turun dan masih berkabut juga

 

Sempat sedikit terbuka saat kami sudah turun, tapi ke arah puncak tetap masih berkabut

 

Tapi pendakian itu sendiri sangat mengesankan, terlepas dari pemandangan Ile Werung yang tak berhasil kami lihat. Alam memang tak bisa dipaksa menuruti kehendak kita. Yang penting kami berenam selamat dan tetap ceria sampai di basecamp.

 

Tim pemandu membantu kami menuruni jalur sulit Pendakian ini sungguh mengesankan

 

Tetap ceria saat harus ngesot di jalur yang sangat curam

 

Kali kedua mendakinya, 17 Juli 2023, saya dengan rombongan yang berbeda, hanya berempat, ditemani 3 pemandu. Sedari awal mendaki langit di empat penjuru terlihat biru terang. Saya riang, tapi tak urung komat-kamit terus, semoga tak berubah sampai kami di view point-nya.

 

Sedari awal pendakian, langit biru terang

 

Memasuki jalur batu merah tetap cerah

 

Dan yesss, kali ini keberuntungan menjadi milik kami. Ile Werung terlihat maha jelas tanpa terhalang kabut sedikit pun! Selama satu jam kami di view point, bahkan turun hingga ke pos pemantauan, tak ada kabut yang mendekat. Sang gunung yang menganga menampakkan kawahnya itu begitu menyihir. Pun pemandangan 360 derajat yang tersaji di depan mata. Sungguh “lukisan” alam yang tiada tara.

 

Ile Werung terlihat maha jelas!

 

Lebih terbuka lagi angle-nya difoto dari dekat pos pemantau

 

Satu tahun lebih saya menunggu kesempatan ini, setelah tanggal 7 Juni 2022 saat ke Lembata pertama kalinya, saya batal mendaki karena kaki cedera.

 

Satu tahun penantian berbuah manis!  

 

DI MANA LETAK BUKIT MAURAJA DAN ILE WERUNG?

Bukit Mauraja berada di Kampung Lamaheku Desa Lerek Kecamatan Atadei Kabupaten Lembata. Dari Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, berkendara ke Lamaheku, sebagai basecamp awal pendakian,butuh waktu sekitar 1,5-2 jam. Berjarak 45 km ke arah tenggara. Melewati jalan berliku, menanjak, menurun; melintasi ruas jalanan aspal rusak yang meninggalkan batu-batu besar dan kecil, maupun tanah merah berlubang di sana-sini. Pemandangan gunung dan laut terhampar di beberapa kelokannya. Indah!

 

Mobil 4WD kami sempat tersuruk di jalur dekat titik awal pendakian

 

Baca juga: "Segeralah ke Lembata Sebelum Viral"

 

BAGAIMANA PENDAKIANNYA?

Rutenya nggak panjang, tapi jelas bukan untuk pendaki pemula, apalagi yang nggak biasa mendaki. Juga kurang cocok untuk anak-anak.

 

Tinggi Bukit Mauraja memang hanya 1.080 mdpl. Tapi jalurnya berupa tanjakan ekstrem. Awalnya jalur beton yang sedikit berpasir, disambung dengan jalur anak tangga. Hanya hitungan menit, selepas itu kita dihadang tanjakan terjal berupa jalur pasir dan kerikil. Naik sih hanya bikin ngos-ngosan. Turunnya dong yang serem. Super curam dan licin. Maka ngesot adalah pilihan terbaik saat turun. Untung nggak panjang rute ini, mungkin hanya hitungan 10-20 menit. Lepas itu, berubah menjadi tanjakan yang cukup bersahabat.

 

Awalnya jalur beton

 

Disambung dengan anak tangga

 

Tapi jangan gembira dulu karena tanjakan terjal menyambut lagi, tapi tidak selicin jalur sebelumnya. Berupa batu merah, di beberapa bagian ada batu-batu yang bisa dipijak dan ada pepohonan buat dipegang. Sepatu trekking yang bersol kasar dan trekking pole benar-benar dibutuhkan untuk pendakian ini.

 

Jalur batu merah

 

Menuju puncak, jalurnya terbuka, berupa punggungan bukit yang seperti tapal kuda. Kalau melihatnya dari kejauhan, sepertinya sempit dan mengerikan. Tapi begitu dijalani, tidak semenyeramkan itu. Keterjalannya juga masih sangat bisa ditoleransi.

 

Jalur menuju puncak

 

Durasi yang dibutuhkan sampai puncak Bukit Mauraja sekitar 1 jam 15 menit atau 1 jam 30 menit saja, sudah termasuk istirahat dan jalan santai.

 

Dari puncaknya yang hanya ditandai dengan tiang ini kita bisa melihat jejeran gunung-gunung di Pulau Lembata dan bahkan satu gunung di Pulau Adonara (tetangga Lembata di sisi barat). Paling timur jauh terlihat Ile Uyelewun (1.523 mdpl) di Kedang, geser sedikit lebih ke utara terlihat gagah Ile Ape/Ile Lewotolok (1.423 mdpl), lalu paling dekat jaraknya dengan puncak adalah Ile Kerbau, geser sedikit ke barat laut terlihat sedikit pucuk Ile Boleng (1.659 mdpl) di Pulau Adonara, lalu Uwakerong, dan paling barat Ile Labalekang (1.621 mdpl, merupakan titik tertinggi di Pulau Lembata). Ke arah selatan tentu terlihat sekitar seperempatnya kawah Ile Werung (448 mdpl).

 

Puncaknya hanya ditandai dengan tiang

 

Ile Boleng di kiri jauh, terlihat pucuknya saja, lalu Ile Kerbau yang lebih dekat, dan Ile Ape di sebelah kanan jauh

 

Ile Labalekang paling kiri

 

Ile Werung hanya terlihat sedikiiiittt dari puncaknya

 

Dari puncak atau bahkan sebelum puncak, terlihat juga Desa Atakore, Desa Lewogroma dan Desa Lerek.

 

ILE WERUNG TERLIHAT UTUH BUKAN DARI PUNCAK BUKIT MAURAJA

Ya, seperti sudah disebutkan, kawah Ile Werung hanya terlihat seperempatnya dari puncak Bukit Mauraja. Untuk melihatnya utuh, dari puncak kita mesti turun lagi dan naik lagi. Jalur turunnya curam dan sempit, berupa punggungan bukit. Tapi nggak sesempit yang dibayangkan, masih aman dilalui, walaupun tetap mesti hati-hati. Naiknya juga cukup terjal, tapi ada bagian yang agak landai. Jadi bukan tanjakan tanpa “bonus”. Total durasi yang dibutuhkan dari puncak untuk sampai ke view point di ujung bukit hanya 15-20 menit, dengan pace yang pelan dan penuh kehati-hatian.

 

Dari puncak turun lagi untuk ke view point. Ini masih ruas yang bersahabat. Saat turunannya tak bersahabat, saya sudah tidak berani mengeluarkan HP untuk mendokumentasikannya

 

Di salah satu ruas jalur antara puncak dan view point, saya menemukan pohon bunga gamal yang sedang berbunga. Bunga gamal dikenal juga sebagai sakura Sumba, tepatnya sakura NTT, karena banyak juga ditemukan di bagian NTT yang lain selain Sumba.

 

Bunga gamal

 

BISAKAH TURUN HINGGA KE KAWAHNYA?

Dari ujung tebing di view point, saya tak melihat ada jalur turun menuju bagian dasar Ile Werung. Turun ke sisi kiri saja, ke arah pos pemantau, cukup sulit, makanya disediakan tali pengaman. Apalagi menuruni tebing hingga ke bawah. Tak terbayangkan.

 

Kelihatannya di foto sih nggak jauh dan landai turun ke Ile Werung di bawah itu. Tapi sebenarnya terjal dan tak ada jalur

 

Jadi menurut saya, cukuplah turun hingga ke sisi pos pemantau karena pemandangan ke arah Ile Werung lebih terbuka. Rombongan kami lama berfoto-foto di sini. Nggak puas-puas. Apalagi cuaca cerah terus, langit biru didekorasi gumpalan awan putih. Betah berlama-lama deh!

 

Pemandangan ke arah Ile Werung sangat terbuka dari sisi pos pemantau

 

Kami berfoto-foto terus

 

Tak puas-puasnya berfoto, apalagi cuaca cerah terus

 

Di belakang Ile Werung terlihat lautan biru. Saya jadi kepingin melihat Ile Werung dari arah laut.

 

Di belakang Ile Werung terlihat lautan biru

 

TENTANG ILE WERUNG

Gunung Ile Werung dengan kawah terbuka seperti yang terlihat sekarang tadinya adalah bagian dari Gunung Ile Adowajo. Letusan dahsyat gunung berapi dengan ketinggian lebih dari 1.000 mdpl ini mengakibatkan ada bagian yang runtuh. Maka terbentuklah Bukit Mauraja dan kawah Ile Werung yang hanya setinggi 448 mdpl. Sampai sekarang Ile Werung masih aktif.

 

Kawah terbuka Ile Werung “sedang minum air” 

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Baim Widjaja, Mayawati NH, Nama Ghievara, Vincent Halimaking
Comment