MAU TAHU APA YANG TERSEMBUNYI DI PIAYNEMO RAJA AMPAT? YUK KITA JELAJAHI… (Bagian 1) 2021-03-15 00:00

Pemandangan Piaynemo dari teras pandang utama

 

Piaynemo memang cantik banget! Wajar kalau menjadi favorit para wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat di Papua Barat. Tapi tahukah Trippers, bahwa Piaynemo itu gugusan pulau-pulau, jadi banyak tempat cantiknya. Bukan hanya teras pandang sejuta umat itu. Pun bukan hanya Telaga Bintang yang berada tak jauh dari teras pandang utama. Ada beberapa spot lagi, yang masih jarang dikunjungi wisatawan. Apalagi kalau hanya ikut join day tour yang sekarang sudah banyak ditawarkan, ya udah pasti nggak keburu untuk eksplor bagian-bagian lain Piaynemo.

 

Mau tahu apa lagi yang menarik dan tersembunyi di Piaynemo? Yuk kita susuri Piaynemo lebih jauh lagi…. Sebelumnya, kita ceki-ceki dulu petanya ya, biar ada bayangan.

 

Cara ke Raja Ampat baca di sini.

 

DI MANA PERSISNYA LOKASI PIAYNEMO?

 

Peta lokasi Piaynemo

 

Gugusan Piaynemo berada di ujung barat Selat Dampier, tepatnya di sebelah barat Pulau Mansuar, di utara Kepulauan Fam. Kalau berangkat dari Waisai (ibu kota Kabupaten Raja Ampat di Pulau Waigeo) ke sini dengan speedboat sekitar 2 jam. Sedangkan dari Sorong (ibu kota Provinsi Papua Barat, sebagai kota gerbang masuk Raja Ampat) 4-5 jam. Piaynemo disebut juga Pulau Penemu (di Google Maps tertulis “Pulau Penem” –mungkinn huruf “u”-nya kececer, hehe).

 

Baca juga: “Ini Dia Contekan Itinerary Buat yang Baru Pertama Kali ke Raja Ampat

 

JADI, ADA SPOT APA AJA YANG MENARIK DI PIAYNEMO?

Setidaknya ada 5 spot:

1. Spot favorit sejuta umat, teras pandang utama (di peta tertulis “Piaynemo Raja Ampat”).

2. Telaga Bintang. Dermaganya berada di sisi yang kalau di peta tertulis “Telaga Bintang Raja Ampat”. Dan telaga yang berbentuk bintangnya ke arah seberangnya, di peta tertulis “Star Lagoon”.

3. Piaynemo Homestay.

4. Bukit Satu, salah satu bukit yang bisa didaki untuk melihat pemandangan sisi lain Piaynemo.

5. Hidden Beach.

 

Peta Piaynemo yang lebih detil

 

O ya, kalau Trippers perhatikan gugusan pulaunya di peta, bentuknya memanjang, seperti senjata, dan terbagi ke dalam 3 bagian. Memang dari bentuk itulah nama Piaynemo berasal. Dalam bahasa Biak, Piaynemo berarti sambungan antara kepala dan gagang tombak bertali yang digunakan untuk menangkap ikan, yang oleh orang lokal disebut harpun. Yang menyerupai ujung tombak itu bagian pulau di sisi utara.

 

SPOT UTAMA PIAYNEMO, DIBANGUN UNTUK SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, YANG MENIKMATI MALAH JOKOWI

Spot sejuta umat di puncak bukit utamanya sudah sejak 2014 diberi panggung atau teras berpagar, dan jalur naiknya sudah ada anak tangga kayunya, serta sudah ada dermaganya. Padahal sebelumnya, kita harus langsung melompat dari boat ke tebing karstnya, dan jalur naiknya susah, seperti naik Wayag, setengah memanjat tebing karst.

 

Baca juga: “10 Children-Friendly Spots in Raja Ampat

 

Nah, Piaynemo ini mulai didandani karena presiden kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono, datang untuk membuka Sail Raja Ampat bulan Agustus 2014. Tapi SBY ternyata nggak jadi menaiki Piaynemo. Baru akhirnya pada Desember 2015 Presiden Joko Widodo-lah yang naik ke Piaynemo dan foto epiknya di sini menjadi viral. Makin menambah kepopuleran Piaynemo.

 

Ini dia pemandangan Piaynemo dari spot sejuta umat

 

Dengan adanya tangga kayu, naik ke Piaynemo jadi sangat mudah, paling butuh 10 menit untuk sampai di atas. Bisa lebih cepat kalau tanpa istirahat. Anak-anak dan lansia juga bisa naik dengan aman dan mudah. Jalur naik diteduhi pohon-pohon rindang, jadi nggak panas. Makanya Piaynemo menjadi favorit dan primadona Raja Ampat. Tanpa susah-payah kita sudah bisa melihat pemandangan yang sungguh spektakuler.

 

Sudah ada tangga kayu untuk naik ke puncak Piaynemo, ke teras pandangnya

 

Ada yang bilang Piaynemo mirip Wayag, dan disebut mini Wayag. Ada lho blog traveler bule yang menulis Piaynemo berada di Pulau Wayag. Haha, kasian dia salah info. Ya memang, pemandangan yang tersaji sama, hamparan pulau-pulau karst yang diselimuti pepohonan dan semak hijau di tengah perairan biru kehijauan bening. Tapi formasi pulau-pulaunya jelas beda banget antara Piaynemo dengan Wayag 1 maupun Wayag 2.

 

Baca juga: “Pertama Kali ke Raja Ampat: Wayag atau Misool Dulu?

 

Spot sejuta umat ini diperbaiki lagi tahun 2018. Dibangun dermaga baru tak jauh dari dermaga lama, yang lebih luas dan panjang untuk mengakomodir orang lokal buka lapak (berjualan kelapa muda, virgin coconut oil, camilan, aneka suvenir). Jalur tangga kayu untuk naik juga jadi ada dua, dari dermaga lama, dan dari dermaga baru. Jalur tangga kayu yang baru lebih lebar. Dibangun pula gapura bertuliskan huruf besar-besar “PIAYNEMO”. Dan ada kemajuan yang melegakan, sudah ada 4 unit toilet! Dulu sebelum ada toilet di sini, orang-orang kalau mau ke toilet harus ke Piaynemo Homestay.

 

Dermaga baru Piaynemo

 

Ada lapak suvenir di area dermaga baru

 

Gapura Piaynemo

 

Sudah ada 4 unit toilet di sisi jalan masuk sebelum mulai naik tangga

 

Ada satu perubahan juga, teras pandangnya sudah diganti baru, dan kini dilengkapi jaring-jaring pengaman.

 

Terasnya sudah diganti baru sejak 2018 dan sudah dilengkapi jaring-jaring pengaman

 

O ya, supaya dapat foto dengan pencahayaan bagus, nggak backlight, datanglah lepas tengah hari.

 

Piaynemo dari teras pandang bagus pencahayaannya setelah lepas tengah hari, cahaya dari belakang, sisi barat

 

 

TELAGA BINTANG

 

Pemandangan full ke arah Telaga Bintang

 

Seperti terlihat di peta, lokasi Telaga Bintang nggak jauh dari spot sejuta umat. Tapi tentu harus naik speedboat lagi untuk mencapai dermaganya, paling hanya 10 menitan. Dermaganya sudah rapi, dan ada gapura bertuliskan “Welcome to TELAGA BINTANG”.

 

Dermaga Telaga Bintang

 

Gapura Telaga Bintang

 

Untuk naiknya belum dibangun tangga kayu (ini kondisi terakhir saya ke sana akhir 2018), tapi sudah lumayan dibuat step-stepnya dengan memanfaatkan batu-batu yang ada. Sudah lebih memudahkan, dibanding waktu 2012 saya ke sana, benar-benar memanjat. Tapi anak-anak <9 tahun dan lansia disarankan tidak ikut naik.Tunggu kalau sudah dibangun tangga kayu seperti di spot utama deh.

 

Jalur naik ke Telaga Bintang seperti ini

 

Pemandangan dua sisi dari atas puncaknya sama-sama menawan. Tapi tentu orang-orang lebih fokus melihat ke arah sebaliknya dari sisi dermaga, yaitu laguna berbentuk bintang.

 

Inilah laguna berbentuk bintang, Telaga Bintang

 

Berpose dengan latar Telaga Bintang

 

Sisi sebelah Telaga Bintang tak kalah cantik

 

Sisi sebaliknya juga cantik

 

Baca selengkapnya tentang Telaga Bintang di sini.

 

Bersambung ke sini.

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Eddy Sukandar, Novindra Christian, Mario Susilo, Mayawati NH, Zener Lie
Comment