RUMAH NENEK DI SOMBORI TAK AKAN SAMA LAGI SELEPAS KEPERGIAN SANG NENEK 2020-01-19 00:00

Bermain perahu di Rumah Nenek

 

Suguhan kopi, kue-kue kering dalam toples sederhana, maupun lapa-lapa khas Sulawesi Tenggara tak akan ada lagi saat Trippers mampir ke Rumah Nenek di Teluk Sombori Kepulauan Sombori Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah. Sebab sang nenek yang bernama Nenek Indong telah berpulang Jumat malam tanggal 17 Januari 2020. Nenek yang usianya diperkirakan 80-an menjelang 90 tahun itu meninggal karena sakit di usia tua.

 

Foto bersama Nenek Indong September 2017

 

Foto bersama Nenek Indong April 2018

 

Tapi kawasan perairan di sekitar Rumah Nenek dengan warna airnya yang hijau toska bening dan sangat mengundang itu tentunya tetap bisa didatangi kalau Trippers ke Sombori. Cuma “ritual” mampir menyapa Nenek Indong, membuka bekal makan siang di pondokan kayu sederhana di atas air sekaligus menerima tawaran makan kue-kue buatan Nenek, sudah tak ada lagi.

 

Lapa-lapa bikinan Nenek Indong

 

O ya, ada satu lagi yang telah berubah dan ini cukup menyedihkan. Sejak September 2018 pondokan sederhana di samping rumah yang ditinggali Nenek Indong yang biasa dipakai buat berfoto wajib sudah ambruk karena hujan angin. Padahal inilah ikon Rumah Nenek. Nggak afdol ke Rumah Nenek kalau nggak berfoto di situ. Berikut beberapa foto teman serombongan saya di spot wajib saat ke Rumah Nenek September 2017 dan April 2018.

 

Spot wajib di Rumah Nenek

 

Spot wajib di Rumah Nenek

 

Spot wajib di Rumah Nenek

 

Spot wajib di Rumah Nenek, yang kini sudah roboh

 

Nenek Indong semasa hidupnya tinggal di rumah apung ini sendirian tapi ada salah satu anak dan keluarganya tinggal di rumah sebelahnya. Anak-anak yang lainnya tinggal di desa.

 

Nenek Indong

 

Di sebelahnya lagi ada pondokan yang lebih baru yang dibangun dan dimiliki oleh Pemkab Morowali. Saat kunjungan pertama saya pondokan ini belum ada. Baru saya lihat sudah ada saat kunjungan kedua. Kami pun saat itu menggelar makan siang di situ karena di pondokan nenek sedang ramai oleh pengunjung lain.

 

Makan siang di sebelah Rumah Nenek

 

Paling pas datang ke sini memang saat siang dan matahari bersinar cerah supaya warna air lautnya makin keluar dan transparan saking beningnya.

 

Air hijau toska bening

 

Selain mampir ke pondokan nenek, kalau sedang ada perahu kayu nganggur, kita juga bisa meminjam perahu itu untuk keliling-keliling cantik di sekitarnya sambil menikmati pemandangan gugusan pulau karst yang mirip Raja Ampat di Papua Barat.

 

Berperahu di sekitar Rumah Nenek

 

Kalau mau snorkeling atau berenang-renang cantik spotnya yang bagus agak menjauh sedikit dari Rumah Nenek. Airnya beniiiiiing.... Bakal betah berlama-lama basah-basahan di sini.

 

Spot ini tak jauh dari Rumah Nenek

 

CARA KE SOMBORI

Kepulauan Sombori bersebelahan dengan Kepulauan Labengki, tapi keduanya berbeda provinsi. Sombori masuk Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah, sedangkan Labengki masuk Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara. Jadi biasanya wisatawan datang ke Sombori ya ke Labengki juga. Kepulauan Sombori sendiri terdiri dari Pulau Mbokita, Dongkalan, Koko, Kayangan, Sombori, Dua Laut.

 

Perairan bening di Rumah Nenek

 

Baca juga: "5 Spot Instagenik di Sombori, Yang No.2 Unik"

 

Kota gerbang masuknya Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara. Dari Jakarta terbang direct ke Kendari 3 jam. Dari Kendari kita mesti naik mobil dulu ke dermaga, baru naik speedboat ke arah utara ke Labengki dulu, barulah melanjutkan perjalanan laut ke utara lagi, ke Sombori. Perjalanan laut dari Kendari ke Labengki antara 1,5-4 jam, tergantung dari dermaga mana berangkatnya dan speedboat atau kapal apa yang dipakai. Sedangkan dari Labengki ke Sombori kalau pakai speedboat hanya 1 jam.

Teks: Mayawati NH Foto: Jelajah Sultra, Mayawati NH, Verita Amahorseya
Comment