BUKAN CUMA CAPPADOCIA YANG PUNYA UNDERGROUND HOUSE, NUSA LEMBONGAN JUGA 2018-12-04 00:00

 

Kalau Lombok terkenal dengan trio gilinya, Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan, nah kalau Bali dengan trio nusanya, Nusa Lembongan, Nusa Ceningan dan Nusa Penida. Ketiga tempat tersebut merupakan pulau-pulau kecil di sebelah tenggara Pulau Bali dan masuk dalam Kabupaten Klungkung. Jenis destinasi wisatanya masih didominasi wisata pantai yang tak kalah cantiknya dari Gili di Lombok.

 

Baca juga: "Gili Air Tak Lagi Sesepi Dulu"

 

Di antara 3 nusa itu, Nusa Lembongan adalah pulau kedua terbesar setelah Nusa Penida. Di Nusa Lembongan terdapat satu tempat wisata yang paling hits dan tak pernah sepi dikunjungi wisatawan, tempat tersebut adalah Devil Tears. Di sana wisatawan senang menunggu momen muncratnya ombak yang menghantam karang, terutama saat menjelang sunset.

 

Baca juga: "Itinerary Eksplor Nusa Lembongan Bali 3 Hari"

 

Namun Nusa Lembongan tentu tak hanya itu. Di sana masih ada tempat unik yang wajib dikunjungi dan biasanya dimasukkan dalam daftar kunjungan tur sehari ke Nusa Lembongan. Namanya Gala-Gala Underground House atau Rumah Bawah Tanah Gala-Gala. Letaknya di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.

 

 

Rumah bawah tanah ini merupakan maha karya dari seorang dalang yang sudah almarhum, Mangku Byasa. Semasa hidupnya dulu Mangku Byasa sering membawakan kisah wayang Mahabarata. Proses pembuatan setidaknya membutuhkan waktu sekitar 15 tahun yang dimulainya sejak tahun 1961 hingga selesai di tahun 1976. Cara yang dipakainya pun masih terbilang sederhana dan tradisional, yakni dengan memanfaatkan lapisan tanah yang berasal dari batuan kapur yang telah dihancurkan. Ditambah dengan adonan dari kotoran sapi yang telah dibakar kemudian digunakan untuk memperlunak batu kapur sehingga mudah untuk digali dan dibuat bentuk tertentu.

 

Meski berada di dalam tanah, Rumah Gala-Gala memiliki sirkulasi udara yang baik. Udara masih terasa cukup sejuk walaupun untuk memasukinya harus menyusuri lorong-lorong yang sempit. Untuk penerangan sudah tersedia meskipun belum merata, sehingga pada bagian yang belum terkena cahaya dibutuhkan kehati-hatian supaya kepala kita tidak terbentur bagian atasnya, mengingat masih ada pula beberapa lorong yang tingginya lebih pendek dari ukuran orang dewasa.

 

 

Secara keseluruhan bangunan ini memiliki 3 buah pintu masuk yang berkedalaman 7 m dan memiliki tinggi 1-2 m. Terdapat pula bagian-bagian layaknya rumah pada umumnya seperti ruang tamu, ruang tidur, dapur, ruang makan dan juga ruang meditasi.

 

 

Bagi Trippers yang tertarik menuju Rumah Gala-Gala, bisa dimulai dari Bandara Ngurah Rai menuju Dermaga Sanur yang berjarak 17 km atau 30 menit berkendara. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan speedboat Fast Cruiser dengan harga tiket Rp175.000 sekali jalan menuju Dermaga Jungutbatu di Nusa Lembongan dalam waktu 30 menit (pilihan fast boat yang lebih murah harga tiketnya pun ada). Setibanya di Dermaga Jungutbatu, tinggal menempuh jarak 2 km atau kurang dari 10 menit berkendara untuk menuju Rumah Gala-Gala. Sementara tiket masuknya sebesar Rp25.000 per orang.

 

Teks: Arief Nurdiyansah Foto: Arief Nurdiyansah, Clara Soca Atisomya
Comment