ALTERNATIF MENGUSIR BOSAN: BELAJAR MEMBUAT KERAMIK DI DEPOK 2021-01-04 22:00

Kita bisa membuat keramik-keramik cantik seperti ini

 

Saat pandemi Covid-19 begini, saat sebagian dari kita masih takut pergi jauh-jauh, tapi ingin melakukan aktivitas yang bisa mengusir rasa bosan, akhirnya kita melirik tempat-tempat yang tak jauh dari kediaman. Kota Administratif Depok yang terletak di selatan Jakarta menjadi salah satu pilihan bagi warga Jabotabek. Ada apa yang menarik di Depok? Ada Galeri Keramik F. Widayanto yang menawarkan wisata edukatif, belajar membuat keramik.

 

Baca juga: “Short Escape Seharian ke Cirebon, ke Mana Saja?

 

Pak Widayanto atau yang sering dipanggil Pak Wid oleh mahasiswanya di ITB merupakan salah satu pematung dengan media keramik (ceramist) terbaik di Indonesia saat ini. Karya-karya beliau terkenal orisinal, kreatif dan unik serta kaya akan detil. Dipamerkan di dua galerinya yaitu di daerah Setiabudi Jakarta dan di Depok (silakan melihat www.fwidayanto.com).

 

Galeri Pak Wid di Depok (disebut Rumah Tanah Baru) terletak di Jalan Curug Agung No.1, Tanah Baru, Beji, Depok, Jawa Barat. Lokasinya tak jauh dari pintu keluar tol Kukusan, Depok. Begitu tiba di sini, kita langsung disambut hamparan hijau kebun tropis yang membuat suasana adem dan sejuk. 

 

Hamparan taman hijau menyambut kita di Rumah Tanah Baru

 

Galeri berciri khas bangunan gaya Jawa ini sangat luas (kurang lebih 1 hektar) dan artistik. Pintu masuk ke area galeri berbentuk ukiran besar pintu gebyok dan kita harus membeli tiket masuk sebesar Rp15.000 per orang. Di setiap sudut area galeri dapat dijumpai beragam bentuk unik patung-patung keramik, serta terdapat rumah-rumah khas Jawa.

 

Salah satu rumah panggung khas Jawa dengan patung unik di depannya

 

Juga terdapat restoran yang terletak di area depan (di dalam restorannya pun banyak pajangan benda-benda seni), toko yang menjual beragam karya seni keramik di sebelah kanan, serta di sebelah kiri terdapat bangunan besar berisi penginapan dan area membuat keramik. Seluruh area dapat dikunjungi dan sangat Instagrammable. Tak heran banyak pasangan yang memilih melakukan foto prewedding atau pesta pernikahan bergaya outdoor di sini.

 

Area di dalam restoran yang penuh benda seni

 

Beragam kalung unik dari keramik

 

Beragam karya seni keramik dijual di sini

 

 

Secara keseluruhan area galeri Rumah Tanah Baru terdiri dari 3 tingkat yang masing-masing dihubungkan dengan tangga-tangga. Paling dasar merupakan area parkir, pintu masuk, restoran dan toko keramik. Di area tengah terdapat rumah besar yang terdiri dari 2 lantai (julukannya Rumah Model). Lantai pertama Rumah Model ini berisi patung-patung besar karya Pak Wid, kamar penginapan beserta kamar mandi, meja makan dan dapur yang semua berciri khas rumah pedesaan di Jawa. Sedangkan lantai 2 merupakan tempat tinggal pribadi Pak Wid dan keluarga. Seluruh isi rumah sangat cantik dan berseni, bahkan lantainya pun sarat dengan hiasan keramik yang unik. Di teras maupun area balkon Rumah Model ini kita dapat duduk-duduk sambil menikmati suasana hijau disertai angin semilir. Hmm… suasananya seperti bukan di Depok deh…. Sedangkan area paling atas adalah studio keramik, di mana kita dapat belajar membuat keramik.

 

Rumah Model yang terdiri dari dua lantai berciri khas pendopo Jawa

 

Suasana di dalam area Rumah Model yang penuh dengan patung-patung artistik buatan Pak Wid

 

Terdapat banyak lukisan di dalam Rumah Model, hasil karya Pak Wid juga

 

Kamar tidur tamu yang sangat berseni

 

Kamar mandi tamu pun jadi seperti galeri seni

 

Bahkan lantai kamar mandinya pun cantik ya…

 

Siapa yang mau masak di dapur cantik ini?

 

Bale bengong yang bikin betah

 

Studio keramik yang berada di area paling atas ini juga merupakan rumah bergaya Jawa dengan banyak bukaan. Di sini terdapat meja-meja panjang dan kursi-kursi. Terdapat beragam bentuk dan ukuran cetakan keramik yang ditumpuk di salah satu meja panjang. Terdapat juga meja putar untuk membuat keramik, oven pembakar keramik dan area mewarnai keramik. Jika ingin sekadar belajar membuat hiasan-hiasan keramik, kita dapat membeli semacam tanah liat (clay) seharga Rp50.000,  tetapi jika ingin karya kita dibakar dan dihias, maka harga 1 kotak blok clay menjadi Rp145.000. Tempat ini juga menawarkan kursus membuat keramik dengan biaya sebesar Rp1.250.000 untuk 9 kali pertemuan. Kita akan diajarkan cara membuat tembikar, pot, patung-patung dan lain-lain dari bahan clay, kemudian kita akan mempelajari proses cara mewarnai dan mengoven sehingga menjadi keramik cantik.

 

Area tempat belajar membuat keramik (tetap dengan nuansa Jawa), betah berjam-jam membuat keramik di sini

 

Beragam cetakan clay, kita dapat memilihnya untuk membuat kreasi sendiri

 

Meja berputar untuk membuat keramik

 

Terdapat 2 petugas yang akan mengajari kita bagaimana cara menggunakan clay, memasukkan dalam cetakan yang kita pilih, memotong clay, mengeluarkan clay dari cetakan (ini tahap yang paling sulit) dan mengukir clay. Clay yang sudah kita cetak akan dicatat dalam kertas lalu akan dikeringkan selama 5 hari. Setelah mengering, clay sudah dapat  diwarnai. Di tahap ini kita dapat datang kembali ke galeri tanpa membayar (tunjukkan kertas berisi daftar clay) untuk mewarnai dan akhirnya petugas akan memasukkan clay tadi ke oven untuk proses finishing-nya. Setelah semua proses oven selesai, petugas akan mengubungi dan kita dapat berkunjung kembali ke galeri untuk mengambil hasil karya kita yang sudah berubah menjadi keramik cantik. Semua hasil karya keramik dapat diambil paling lama setelah 3 minggu.

 

Memasukkan clay ke dalam cetakan

 

Petugas mengajari cara mengeluarkan clay dari cetakan

 

Ayo keramiknya diukir dulu sebelum dikeringkan

 

Clay yang telah kering dan siap untuk diwarnai

 

Waktu terasa cepat saat kita belajar membuat keramik. Kita dibuat penasaran dengan mencetak serta mengukir clay-clay tersebut. Apalagi ruangan outdoor tempat membuat keramik sangat sejuk dengan semilir angin berembus. Jangan takut untuk berbuat salah, clay yang belum mengeras atau gagal saat dicetak dapat dibentuk dan dicetak ulang. Anak saya yang berusia 7 tahun dan suami, merasa 1 blok clay tidak cukup untuk memuaskan hasrat membuat keramik, akhirnya mengambil 1 blok lagi. Suasananya sangat menarik dan memicu daya kreativitas. Tak terasa hampir 4 jam kami belajar membuat keramik. Saatnya pulang, dan membawa kenangan seru belajar membuat keramik di Rumah Tanah Baru, Depok.

 

 

Teks & Foto: Veronica Vera Desyani Wiraja
Comment