BAREH SOLOK, SAJIAN KAMPUANG NAN SALERO! 2022-08-23 22:50

 

Ada yang lagi tren di kalangan Komunitas Jalansutra baru-baru ini. Komunitas ini selalu semangat kalau ada yang menemukan tempat makan unik yang baru. Kali ini, giliran Bareh Solok yang menjadi tumpuan perhatian! Warung ini warung sederhana, lokasinya dekat Taman Jajan BSD. Saking sederhananya, warungnya tidak terlihat dari jalanan. Hati-hati juga karena banyak rumah makan Minang bernama “Bareh Solok” juga yang tidak berhubungan.

 

 

 

Apa khasnya RM Bareh Solok? Yang pertama tentu saja bareh alias beras Soloknya! Rumah makan ini “mengimpor” berasnya dari Solok, pusat beras Sumatera Barat. Berasnya pera (tidak lengket), cenderung keras dibanding beras Cianjur. Namun justru tipe seperti ini yang cocok mendampingi hidangan khas Minang yang serba santan dan pedas. Kemudian, hidangan andalannya adalah gulai ikan nila. Wow, ini juwarak! Hidangan ini khusus disiapkan panas. Ikan nilanya fresh, dan kuahnya itu sedap sekali. Gulai ikan Minang memiliki rasa yang kompleks: kental, tidak seencer gulai patin Melayu misalnya, dengan bumbu segar cabai dan daun bawang yang menambahkan citarasa pada gulainya. Belum lagi, seekor ikan nila yang dimasak bersama kuah gulai, memberikan aroma gurih sedap yang khas. Menyesap tulang nila sambil mencari sejumput daging dan merasakan kuah gulai di sela tulang, sungguh menjadi aktivitas yang menyenangkan. Mantap!

 

 

Hidangan lainnya juga rancak bana (enak sekali). Ada dendeng balado dengan bumbu balado pedas segar, lalu kualitas dagingnya bagus. Dendeng ini susah-susah gampang karena nampaknya sederhana tetapi membutuhkan daging yang bagus. Di Bareh Solok, dua syarat ini terpenuhi dengan baik, sehingga berpadu dengan cantik. Dagingnya tidak alot namun masih berserat, aroma smoky terasa baik, dan cocok berpadu dengan nasi panas. Ada lagi ayam cabai hijau yang juga sedap, dan hidangan ala Minang lainnya seperti dadar telur dan terong balado.

 

 

Kalau dipikir-pikir, apa yang membedakan Bareh Solok dengan ribuan rumah makan padang lainnya di ibu kota? Menurut saya, kuncinya adalah pada kelengkapan bumbu dan proses yang digunakan. Mungkin karena ukurannya masih kecil, saya merasakan gulai nilanya rasanya mirip dengan di Bungus misalnya, atau daerah lain di Sumatera Barat yang menyajikan hidangan yang sama. Demikian pula dendeng baladonya, segar dan rasanya mirip rasa kampuang nan jauh di mato. Apalagi disantap dengan beras Solok yang berkualitas baik. Aih, serasa berada di Bukittinggi, bareng Gordon Ramsay yang baru shock mencicipi dadiah!

 

 

Bareh Solok

Jl. Perdamaian, Rawa Buntu

Tangerang Selatan, Banten

No HP: 082125107752

 

Tentang penulis: Harry Nazarudin atau biasa disapa Harnaz adalah salah satu pendiri Komunitas Jalansutra, penulis kuliner yang telah menulis buku Kimia Kuliner, dan bersama Bondan Winarno (kini telah almarhum) dan Lidia Tanod menulis buku 100 Mak Nyus. Harnaz juga memiliki channel Youtube “Kimiasutra” –Menjelaskan Kimia dalam Bahasa Manusia. Buku terbarunya yang diluncurkan tanggal 25 Maret 2021 adalah Nasgor, Makanan Sejuta Mamat.

 

 

Teks: Harnaz Tagore (Harry Nazarudin) Foto: Andi Guno/Diki, Natalia
Comment