17 SPOT YANG BISA DIKUNJUNGI DI TN KOMODO, BUKAN CUMA PULAU KOMODO DAN PADAR (Bagian 1) 2022-07-28 06:00

Pemandangan khas Pulau Kelor

 

Menurut berita yang beredar, tiket masuk ke Pulau Komodo dan Pulau Padar tetap dinaikkan menjadi Rp3,75 juta per 1 Agustus 2022 meskipun ada penolakan dari para pelaku wisata di Labuan Bajo sebagai kota gerbang masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK). Entahlah bagaimana kelanjutannya. Tapi bagaimanapun, Trippers tetap bisa menikmati TNK karena terrdapat cukup banyak spot menarik selain Pulau Komodo dan Pulau Padar. Berikut 17 spot yang pernah MyTrip kunjungi.

 

1. PULAU KELOR

Letaknya yang tak jauh dari Pelabuhan Labuan Bajo, 30 menit dengan kapal, membuat Pulau Kelor sering menjadi tujuan pertama island hopping di TNK. Untuk menikmati keindahannya secara sempurna mesti naik ke bukitnya. Barulah kita bisa melihat pasir putih yang menjorok dan perairan dangkal berwarna hijau toska di sekelilingnya, plus latar bukit kerucut di seberangnya yang adalah bagian dari Desa Manjaga di Kabupaten Manggarai Barat.

 

 

Naik bukitnya cukup sulit, terjal, jalurnya berupa tanah berbatu besar-kecil, jadi cukup licin di beberapa bagian. Kadang supaya aman, ketika turun butuh ngesot. Bawa trekking pole akan sangat memudahkan. Tapi jalurnya singkat saja, nggak sampai 10 menit sudah sampai spotnya. Lansia dan anak di bawah 7 tahun nggak disarankan naik. Mereka bisa menunggu di dermaga ataupun di warung-warung, minum es kelapa muda dan jajanan lainnya.

 

Suasana dermaga di Pulau Kelor

 

Baca juga: “Pulau Kelor Disegel KPK Tapi Tetap Bisa Dinikmati Wisatawan

 

2. PULAU RINCA

Komodo di Pulau Rinca

 

Dua tahun terakhir Pulau Rinca yang letaknya juga dekat dari Labuan Bajo ditutup untuk dilakukan penataan dengan konsep geopark yang disebut-sebut sebagai proyek “Jurassic Park”. Tanggal 21 Juli 2022 lalu baru resmi dibuka kembali oleh Presiden Joko Widodo. Meski telah menghabiskan biaya banyak, justru tiket masuk Pulau Rinca tidak dinaikkan. Jadi wisatawan yang ingin melihat komodo diarahkan ke Pulau Rinca, tepatnya di kawasan Loh Buaya.

 

Pulau Rinca, dulu, sebelum dilakukan penataan

 

3. PULAU MANJARITE

 

Letaknya tak jauh dari Pulau Kelor, biasanya dimampiri setelah dari Pulau Kelor. Ke sini, wisatawan mayoritas untuk snorkeling, bukan mengeksplor pulaunya. Titik awal snorkeling bisa dari dermaganya maupun langsung dari speedboat. Kondisi terumbu karangnya cukup sehat dan ikannya cukup banyak. Kadang ada arus juga, jadi Trippers harus selalu mengikuti petunjuk pemandu atau disiplin dengan buddy system (snorkeling berdua-berdua, jangan terpisah jauh).

 

Baca juga: “Labuan Bajo Justru Menarik Karena Ada Opsi Bermalam di Kapal

 

4. PULAU KALONG

Sore hari pertama berlayar dengan phinisi maupun kapal kayu standar yang berfungsi sebagai hotel terapung selama eksplor TNK, biasanya dihabiskan di Pulau Kalong. Jangan heran kalau di kiri-kanan depan-belakang kapal yang kita tumpangi terlihat iring-iringan kapal lain yang mengarah ke tujuan yang sama. Kegiatan di sini adalah menanti kawanan kelelawar keluar dari rimbunan batang pohon di Pulau Kalong untuk mencari makan di daratan Labuan Bajo setelah matahari terbenam. Takjub deh melihat begitu banyaknya kelelawar berhamburan memenuhi langit yang mulai gelap.

 

Kawanan kelelawar memenuhi langit yang mulai gelap

 

Kalau cuaca cerah, sebelum adegan kelelawar, tentunya Trippers bisa duduk-duduk di dek atas kapal untuk menikmati sunset. Begitu langit gelap sempurna, sisa-sisa kelelawar yang masih melayang-layang juga sudah tidak kelihatan, kapal-kapal pun semua serempak bergerak ke dekat Pulau Kambing untuk berlabuh hingga esok paginya.

 

Duduk santai di dek atas menunggu sunset

 

Semburat sunset dan kawanan kelelawar

 

Bersambung ke sini.

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Mayawati NH, Rafi “Phinisi Helena”
Comment