11 ATRAKSI WISATA MENARIK DI MAJALENGKA SELAIN KEBUN BAWANG ARGAPURA. NO. 4 BIKIN TERHARU 2020-08-14 00:00

Pemandangan elok di Sayang Kaak

 

Godaan untuk menyambangi tanah Sunda ini sudah sejak lama saya endapkan. Tapi berbagai postingan tentang keindahan Majalengka yang berseliweran di media sosial makin membuat jiwa petualang saya meletup-letup. Tak bisa diingkari lagi jika salah satu kabupaten di Jawa Barat ini memang tercipta bagi pecinta alam dan budaya. Ada 11 atraksi yang sangat menarik di Majalengka. Yuk ikuti saya....

 

1. SAYANG KAAK

Kebun bawang adalah citra utama Kabupaten Majalengka. Itu jualah yang menggerakkan kaki saya untuk mengelanai area ini demi melihat tatanan bukit terasering yang menghijau layaknya potongan kue bolu pandan. Bukit paling terkenal yang menjadi incaran para fotografer adalah Bukit Panyaweuyan di Kecamatan Argapura. Namun karena saya tiba di musim kering, bukit ini masih gundul dan berwarna cokelat karena belum ditanami. Untuk menghalau rasa kecewa, saya melanjutkan perjalanan naik ke bukit yang lebih tinggi yakni Sayang Kaak.  

 

Sayang Kaak

 

Sayang Kaak dalam bahasa lokal berarti sarang burung gagak. Namun entah kenapa bukit ini juga dikenal dengan nama kondang lainnya yaitu Bukit Mercury. Terdapat beberapa spot foto dan area berkemah di sini, namun yang paling menarik perhatian tentu saja deretan bukit berwarna hijau yang ditanami bawang.

 

Dengan ketinggian mencapai 1.600 mdpl, sungguh betah berlama-lama di sini. Langit biru, udara segar, hawa sejuk adalah kemewahan bagi warga Jakarta. Semua keindahan itu makin terasa syahdu ketika momen matahari terbenam.

 

Baca juga: "100+ Destinasi Wisata Domestik yang Bisa Jadi Pilihan di Era Next Normal. Bagian 3: DKI, Banten, Jawa Barat"

 

2. GUNUNG KARANG

Empat juta tahun yang lalu sebuah meteor raksasa menghantam sebuah tempat dan menimbulkan pecahan-pecahan batu yang kemudian dikenal sebagai Gunung Karang. Batu-batu meteor yang berserakan itu secara natural membentuk gua. Diperkirakan ada puluhan gua yang tersebar di area yang dikelola Perhutani ini.

 

Gunung Karang

 

Awalnya mendengar kata gunung, nyali saya langsung ciut. Namun setelah mulai trekking, ternyata tak terlalu tinggi dan tak terlalu curam. Sepanjang jalan menuju puncak saya disuguhi panorama bebatuan berbagai bentuk dan ukuran sehingga lupa dengan lelahnya. Sesampai di puncak saya bisa melihat view 360 derajat yang indah dan masih sangat terjaga.

 

3. CURUG CIPEUTEUY

Majalengka adalah negeri seribu curug. Jika tak mampu memilih karena terlalu banyak, jatuhkan saja pilihan pada Curug Cipeuteuy yang masuk dalam Taman Nasional Gunung Ciremai. Airnya berwarna hijau jernih dan sedingin es. Saya yang datang di siang bolong ketika matahari sedang terik-teriknya saja menggigil ketika berenang di sini. Kebersihannya sangat terjaga dan sudah terdapat berbagai warung yang menjual makanan ringan maupun berat. Toilet dan fasilitas lainnya juga sudah sangat mumpuni. Selamat bermain air sepuasnya!

 

Baca juga: "Alternatif Weekend Trip: Menyambangi Kebun Bawang di Majalengka"

 

4. KIRAB BUDAYA NYIRAMKEUN PUSAKA TALAGA MANGGUNG

Kirab budaya sekali setahun yang diadakan Kerajaan Talaga Manggung ini bertujuan untuk memandikan harta pusaka peninggalan leluhur. Namun antusiasme masyarakat di Desa Talaga Wetan tampaknya lebih untuk mengambil sisa air bilasan pusaka dan artefak karena dipercaya dapat membawa berkah. Memang air yang bercampur bunga ini berasal dari campuran 9 mata air di sekitar Kerajaan Talaga Manggung yang telah didoai juru kunci.

 

Ritual memandikan arca

 

Festival ini juga menjadi satu-satunya kesempatan bagi masyarakat untuk melihat arca berlapis emas Putri Simbar Kancana dan saudaranya yakni Raden Panglurah yang dimandikan. Sungguh sebuah pemandangan unik mengingat dulunya kerajaan ini memeluk Agama Buddha, namun kini penerusnya yang sudah beragama Islam masih memandikan arca-arca peninggalan kerajaan Buddha.

 

5. DESA NANGKLAK

Tanah Majalengka sungguhlah terberkati karena tak cuma kebun bawang saja yang mampu menghipnotis, tapi juga sawah teraseringnya. Sebetulnya spot ini tak sengaja saya lalui ketika menuju Ciboer Pass yang juga merupakan tempat untuk melihat sawah terasering. Di Ciboer Pass ada tempat istirahat di mana kita dapat memesan minuman dan makanan sambil memandangi hamparan sawah ini.

 

"Permadani hijau" di Desa Nangklak

 

Namun sebelum tiba di sana, tepatnya di Desa Nangklak, saya tak kuasa untuk tak berhenti demi mengagumi “permadani hijau” yang berundak-undak. Apalagi di sini lansekapnya sangat bersih, tidak terhalang bangunan, pohon atau yang lainnya sehingga saya dapat puas mengagumi keindahan alam Majalengka.

 

6. RIVER TUBING CIKADONGDONG

Puas melihat sawah, saatnya pacu adrenalin dengan mencoba river tubing. Terdapat dua opsi jalur yakni 1 km dan 350 m. Saya dan teman-teman sepakat mencoba yang pendek saja.

 

River tubing di Sungai Cikadongdong

 

Ada saatnya kami mengarung sendiri-sendiri, namun ada juga saatnya kami harus saling mengaitkan kaki di ketiak teman di depan dan melaju bersama-sama. Suara tawa, teriakan dan keriuhan kami sepertinya cukup menggemparkan Sungai Cikadongdong yang jernih itu. Jadi menyesal kenapa tidak mencoba jalur 1 km karena ternyata aktivitas ini bikin nagih.

 

Di akhir perhentian kami diberikan sensasi floating snack di mana kami dapat bersantai meminum air dan mencicipi kudapan lokal sambil tetap berada di atas tubing.

 

Baca juga: "Ini Dia Niagara Mini di Ciletuh, Curug Awang Namanya"

 

7. SUKAWANA DREAM VILLAGE

Tak jauh dari Bandara Internasional Kertajati terdapat sebuah desa wisata bernama Sukawana Dream Village. Tempat ini merupakan perpaduan antara wisata dan edukasi. Terdapat juga penyewaan campervan jika tertarik menjajal Majalengka dengan cara unik.

 

Gowes di Sukawana Dream Village

 

Sukawana Dream Village ditandai dengan rumah bambu unik dengan deretan sepeda oranye. Saya dan teman-teman pun mencoba bersepeda sambil melihat petani bawang beraktivitas. Gowes pun menjadi semakin asyik karena kami melewati tunnel dan berbagai rumah warga sehingga dapat melihat langsung kearifan lokal.

 

8. JATIWANGI ART FACTORY

 

Di sini saya bisa melihat langsung tangan dingin para seniman lokal dan internasional dalam bekerja. Ada yang membuat lukisan di atas genteng tanah liat, ada yang sedang berdiskusi heboh, ada yang membuat produk dari tanah liat, dsb. Senang rasanya dapat melihat proses kreatif pemuda lokal Jatiwangi, Majalengka. Hebatnya lagi, di sini terdapat bioskop mini yang terbuka untuk umum.

 

9. SANGGAR SENI SEKAR LARAS

Karena kebetulan tiba di akhir pekan, saya bisa melihat pasar malam di Desa Bongas Kulon, Jatiwangi. Kehidupan pasar malam sangatlah meriah dan padat seakan-akan semua masyarakat desa tumpah ruah.

 

Pertunjukan tari di Sanggar Seni Sekar Laras

 

Puas berkuliner, saya pun beranjak ke Sanggar Seni Sekar Laras untuk menyaksikan pertunjukan tari lokal yang dibawakan para gadis muda. Di sela-sela pertunjukan para penari mengajak para penonton menari bersama. Suara cekikikan dari anak-anak desa yang menonton pun ikut memberi warna yang berbeda.

 

10. BUNKER BELANDA

 

Di pusat kota Majalengka terdapat sebuah Bunker Belanda yang menjadi saksi bisu sejarah. Dulunya ini tempat penyekapan tahanan perang. Juga sempat digunakan di masa penjajahan Jepang untuk tempat menyimpan senjata. Bunker Belanda ini masih berdiri kokoh bahkan pintu besinya pun masih asli.

 

11. ANEKA KULINER

- Serabi

Jika biasanya serabi identik dengan penganan manis, di Majalengka serabi justru dominan rasa asin. Pilihan yang tersedia di antaranya telur, oncom dan kentang. Serabi ini dimasak di atas tungku tanah liat menggunakan kayu bakar sehingga aromanya sangat berbeda. Lapisan luar serabi dibuat sedikit kering namun lembut di dalam.

 

- Nasi Liwet

 

Menyantap nasi liwet sudah biasa di Jawa Barat. Namun entah kenapa menjadi sangat lezat jika disantap di Majalengka. Salah satu restoran favorit saya adalah Saung Eurih karena mereka menyediakan prasmanan dengan cara makan langsung di atas daun pisang. Kebersamaan ketika bersantap dengan sahabat inilah yang membuat cita rasa makanan yang memang sudah lezat menjadi makin nikmat.

 

- Ampas Kecap

 

Biji kedelai sisa pengolahan dari pabrik kecap manis lokal ini masih dapat dimanfaatkan misalnya ditumis beserta oncom. Rasanya gurih dan sedap.

 

- Anggur 7 Rasa

 

Di Desa Teja, Rajagaluh, terdapat budidaya anggur yang unik. Jika biasanya pohon anggur buahnya merambat, kalau di pohon ini buahnya bergantungan. Rasanya juga bukan anggur, melainkan rasa kelengkeng. Teman saya yang lain mencoba dan mendapati rasa yang macam-macam. Ada yang merasa sedang makan manggis, stroberi hingga berasa seperti susu. Itulah ajaibnya pohon anggur yang berasal dari Brazil ini.

 

- Mangga Gedong Gincu

Mangga jenis ini menghasilkan daging yang lembut dan manis. Uniknya, kita dapat langsung memakan kulitnya karena tipis dan tidak terasa kecut. Selain membeli mangga ini sebagai oleh-oleh, tak lupa saya juga mengantongi Bolu Kukus Mangga yang merupakan olahan dari mangga gedong gincu.

 

Bagaimana, menarik ‘kan Majalengka?

 

Teks: Lenny Lim Foto: Amirullah Mappangeran, Lenny Lim
Comment