10 ALASAN KENAPA PARA PENDAKI HARUS MENCOBA JALUR TOREAN RINJANI (Bagian 1) 2022-08-15 23:20

Jalur Torean, menantang sekaligus memukau

 

Sejak dibuka secara resmi tanggal 1 April 2021 oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Jalur Torean langsung menjadi favorit para pendaki. Bukan berarti Torean ini jalur baru ya. Jalurnya sih sudah lama ada dan biasa dipakai warga lokal untuk menuju Danau Segara Anak --lebih sebagai perjalanan ritual. Cuma karena ada ruas berbahaya yang digambarkan sebagai jalur neraka, dulunya jalur ini tak dibuka buat para pendaki. Tapi sekarang tentunya sudah diberi pengaman. Aman kok, dan bonusnya: keindahan tiada tara! Bukan cuma indah, tapi ada berbagai alasan kenapa para pendaki harus banget mencoba Jalur Torean di Gunung Rinjani Lombok ini.

 

Baca juga: "Panduan Cerdas Eksplor Taman Nasional Gunung Rinjani"

 

1. SUDAH DIBUKA RESMI SEJAK 1 APRIL 2021

Seperti sudah disebutkan, Jalur Torean sudah dibuka sebagai jalur pendakian resmi oleh Balai TNGR sejak 1 April 2021. Jadi tentunya lebih aman dan menjadi tidak ilegal lagi. Kalau dulu sebelum dibuka resmi, ruas nerakanya --di mana para pendaki harus berjalan menyisir pinggang tebing miring sementara jurang dalam menganga di sebelahnya-- benar-benar berbahaya. Kalau sekarang sudah diberi tali pengaman, dan di bagian terjal yang nyaris 90 derajat sudah dibangun tangga-tangga kayu. Aman, tapi tetap dibutuhkan kehati-hatian dan konsentrasi tinggi.

 

Jalur nerakanya sudah diberi tali pengaman

 

Ada tali pengaman juga di bagian terjal

 

Sudah ada tangga-tangga kayu

 

2. JALUR TENGAH DI ANTARA SENARU DAN SEMBALUN

Sebagai jalur yang berada di antara Plawangan Senaru dan Plawangan Sembalun , kiri kanannya diapit dinding-dinding gunung menjulang --Gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani, Jalur Torean menyajikan pemandangan spektakuler yang memanjakan mata dan jiwa.  

 

Jalur tengah yang diapit Gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani. Foto diambil dari jalur turun Plawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak

 

Lihat petanya supaya lebih jelas

 

Dan enaknya, dari Danau Segara Anak menuju Torean, jalur awalnya relatif datar, bukan jalur mendaki dan berbatu-batu besar. Selebihnya tentu lebih banyak jalur turun berupa tanah, meskipun di beberapa bagian tetap ada jalur naiknya. Sedangkan kalau turun melewati Jalur Senaru maupun Jalur Sembalun, dari danau kita harus menaiki tebing lebih dulu dengan kondisi jalur berbatu-batu besar dan terjal. Apalagi setelah gempa besar yang menimpa Lombok Agustus 2018, Jalur Senaru berantakan dan agak berbahaya.

 

Jalur Torean ringan di awal

 

3. BANYAK PENGKOLAN INDAH SEPANJANG JALUR

Nah ini dia! Siapa pun yang melewati Jalur Torean pasti sepakat untuk mengatakan setiap pengkolannya indah, indah, indah, dan indah banget! Baru beberapa menit melangkah kita sudah disuguhi pemandangan memukau yang memaksa kita berhenti foto-foto. Lanjut melangkah lagi, eeeh ternyata di balik pengkolan lebih indah lagi! Terus saja begitu sampai akhirnya setelah Air Terjun Penimbungan, pemandangan berubah menjadi hutan rimbun.

 

 

Ini hanya salah satu pengkolan indahnya. Jangan sampai nggak berfoto di sini ya…

 

Pengkolan indah lainnya

 

Pengkolan indah ada lagi dan lagi

 

Di dalam hutan rindang pun, tetap ada yang menghibur mata. Pohon-pohon besar dengan akar menjulur, lumut-lumut menjuntai, batu besar yang membentuk ceruk, dan tentu bau tanah serta suara saluran air.

 

Pohon besar di tengah hutan yang Instagrammable

 

Batu besar membentuk ceruk

 

4. ADA AIR TERJUN PENIMBUNGAN

Inilah highlight utama Jalur Torean. Air Terjun Penimbungan memang bukan satu-satunya air terjun yang ada di sini. Dia menjadi begitu akbar karena posisinya dikungkung tebing-tebing gagah nan tinggi, debit airnya besar, tingginya sekitar 100 m lebih, dan posisi kita menontonnya dari atas, di seberangnya. Pokoknya uwowww banget deh!

 

Air Terjun Penimbungan

 

Air terjun lainnya di Jalur Torean

 

Bagusnya lagi, di sebelah kiri jalur ada bagian tebing yang bisa dinaiki, dari situlah orang memotret dengan angle atas. Hasilnya pasti super ciamik! Tapi hati-hati ya Trippers, ujung tebing tempat kita foto-foto nggak ada pagar pengaman. Jangan berdiri terlalu ke pinggir hanya demi konten. Tanpa berpose dramatis pun pasti bagus hasilnya. Jangan sampai gara-gara ada yang nakal, lantas Balai TNGR membangun pagar pembatas di sini.

 

Spot favorit dengan latar Air Terjun Penimbungan

 

5. ADA MATA AIR BANYU URIP

Di sepanjang Jalur Torean terdapat beberapa sumber mata air. Ada Propok, Banyu Urip, Otakgawah, Birisan Nangka. Yang paling terkenal dan nggak boleh dilewatkan adalah Banyu Urip. Airnya luar biasa segarrrrr dan sama sekali tak berbau. Nggak usah ragu untuk meminumnya langsung. Dijamin nggak bakal sakit perut. Siapkanlah botol kosong, isi semua botol dengan air ini buat bekal di perjalanan.

 

Mengambil air di Banyu Urip

 

Bersambung ke sini

 

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Achmad Saleh Sahab, Bob Pratama Santoso Tan, Dok. Edy Santoso, Edy Santoso, Mayawati NH, Sujono, Yongki Nurzandi
Comment