NGGAK PERLU KE CHINA ATAU VIETNAM UNTUK LIHAT YANG BEGINI! 2018-07-31 00:00

 

Kabupaten Maros tidak hanya memiliki Taman Bantimurung, tetapi masih ada satu lagi destinasi yang wajib dikunjungi saat kita menyambangi Makassar, yang tak lain adalah Rammang Rammang. Rammang Rammang berada di gugusan pegunungan karst Maros Pangkep, tepatnya di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

 

Cukup mudah untuk menjelajahi Rammang Rammang, Trippers bisa mengambil jalur penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, yang selanjutnya bisa melanjutkan perjalanan darat menggunakan kendaraan sewa baik roda dua maupun roda empat. Trippers hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam atau berjarak 40 km dari Bandara Sultan Hasanuddin.

 

Sebenarnya Rammang Rammang ini mempunyai banyak sekali tempat wisata, seperti misalnya Telaga Bidadari, Taman Hutan Batu Kapur, Gua Telapak Tangan, Gua Bulu Karaka, Sungai Pute, dan Kampung Berua. Namun dari sekian banyak destinasi tersebut, yang paling banyak diminati adalah Kampung Berua.

 

Baca juga: “Itinerary Makassar-Maros-Toraja 5 Hari

 

Satu-satunya cara menuju Kampung Berua yakni menggunakan perahu katinting yang banyak disewakan di dermaga dengan harga sewa yang bervariasi, tergantung dari banyaknya penumpang yang akan menaiki perahu. Berikut adalah tarif perahu katinting untuk sekali antar jemput: 

 

Kapasitas 1-4 orang: Rp200.000

Kapasitas 5-7 orang: Rp250.000

Kapasitas 8-10 orang: Rp300.000

 

 

Trippers akan menyusuri Sungai Pute dari dermaga menuju Kampung Berua dengan waktu sekitar 20 menit. Selama perjalanan Trippers akan disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan, di mana pegunungan karst yang tinggi menjulang benar-benar berada di dekat kita, dengan deretan pohon nipah yang tumbuh subur di tepi Sungai Pute sejalan kita menuju Kampung Berua. Selain itu Trippers juga bisa menyaksikan secara langsung aktivitas penduduk sehari-hari seperti memancing ikan ataupun mencari kayu.  

 

 

Hanya dengan membayar tiket masuk Rp5.000/orang, Trippers akan dibuat kagum sesampainya di Kampung Berua. Di mana pun Trippers berpijak selalu ada pegunungan karst yang nampak di pelupuk mata. Ya, karena Kampung Berua memang memiliki keistimewaan tersendiri di mana kampung tersebut dikelilingi gugusan pegunungan karst, berpadu dengan hamparan persawahan yang menghijau dan tambak milik penduduk setempat. Deretan pegunungan karst yang ditumbuhi vegetasi alami inilah yang menjadi daya tarik kawasan ini.

 

Selain adanya pegunungan karst, fenomena sunrise juga bisa dinikmati di Kampung Berua. Datanglah pagi-pagi karena tempat wisata ini memang sudah bisa dikunjungi sejak subuh terutama bagi para pemburu sunrise. Sesekali hewan liar juga nampak terlihat di antara perbukitan seperti monyet hitam yang banyak ditemukan di kawasan karst.

 

 

Pegunungan karst terbesar ketiga di dunia setelah karst di China dan Vietnam ini sudah cukup lengkap dalam hal fasilitas umum. Sudah terdapat beberapa warung tradisional, mushola, toilet bahkan penginapan. Sangat cocok bila dijadikan sebagai tujuan wisata keluarga, karena tempat ini memang menawarkan suasana yang asri, alami dan jauh dari keramaian. 

 

 

 

 

Teks: Arief Nurdiyansah Foto: Arief Nurdiyansah & Clara Soca Atisomya
Comment