JANGAN SALAH TIMING KALAU KE LABUAN CERMIN YA! 2016-07-15 00:00

Kalau melihat foto-foto Labuan Cermin yang beredar di media sosial, ada foto yang akan membuat siapa pun ngeces-ngeces pengen segera ke sana, ada juga foto yang nggak menggerakkan hati bahkan hanya untuk sekadar memberi jempol. Ya itu cuma karena beda timing saat memotretnya!

MEMANGNYA, KAPAN SIH WAKTU TERBAIKNYA?

Danau yang berada di Desa Labuan Kelambu, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur ini kalau difoto di waktu terbaiknya yakni siang hari dan tentu saja saat matahari bersinar cerah, tentulah akan terpancar pesonanya yang tiada tara. Airnya super bening, jernih, laksana cermin. Batang-batang pohon maupun bebatuan yang ada di dalam airnya terlihat jelas dari atas perahu saat kita mengelilinginya. Bahkan perahu pun terlihat seperti melayang di foto, membuat orang yang menaruh curiga menuduh foto tersebut editan yang amat canggih! Makanya nggak berlebihan kalau danau ini disebut Labuan Cermin.

 

Perahu pun terlihat seperti melayang

 

Batang-batang pohon maupun bebatuan di dalam air terlihat jelas

 

Sebaliknya kalau berkunjung ke sini saat pagi-pagi sekali atau tiba di sini kesorean saat matahari sudah mulai bermalas-malasan, danau ini penampakannya tak lebih hanya danau berwarna hijau toska kebiruan. That’s it! Apa istimewanya? Itu mungkin komentar orang yang hanya melihat “foto salah timing” tersebut.

 

BERAPA LAMA SEBAIKNYA MENGHABISKAN WAKTU DI SANA?

Supaya puas mengeksplor danau ini juga sebaiknya menyediakan waktu khusus setengah harian hanya untuk berlama-lama di danaunya –di luar waktu perjalanan ke sini yang memang butuh perjuangan.

Kenapa? Karena kalau cuma 1 jam misalnya, paling banter kita hanya sempat berkeliling danau dengan perahu (ini hal pertama yang pasti dilakukan semua rombongan wisata yang ke sini). Usai keliling danau kita akan berfoto di spot-spot terbaik bergantian dengan teman-teman seperjalanan plus wisatawan lain yang kebetulan sudah ada di dermaganya. Kalaupun sempat nyemplung, paling hanya berenang-renang di dekat dermaga beberapa menit, untuk kemudian bergegas ke kamar bilas yang tersedia di balik hutan. Lalu naik perahu lagi kembali ke dermaga di muara Labuan Kelambu. Padahal sisi terbaik Labuan Cermin adalah sisi ujung sebelah kanan dari dermaga atau sisi yang berlawanan dengan pintu masuk danau.

 

Labuan Kelambu, titik awal untuk naik perahu

 

SELAIN AIRNYA BENING, APA LAGI BAGUSNYA?

Kalau punya waktu lama di sini, berenanglah sampai ke ujung sebelah kanan. Yang nggak mahir berenang bisa pakai life jacket yang bisa disewa di dermaga di Labuan Kelambu sebelum naik perahu ke area danau. Yang bisa berenang nggak perlu pakai life jacket, tapi supaya berenangnya lebih cepat tentu pakai fins (sebaiknya bawa sendiri). Dan pastinya pakai kacamata renang atau masker + snorkeling ya! Plus bawa kamera tahan air dengan baterai yang full! O ya, di area danau juga ada penyewaan ban berenang. Jadi kalau lupa sewa life jacket, bisa sewa ban.

Seperti danau pada umumnya, airnya tenang, nggak ada arus, dan kedalamannya variatif, mungkin paling dalam nggak lebih dari 10 m. MyTrip sempat mencoba menyentuh dasar danau di dekat dermaga, dan dive comp di tangan menunjukkan angka +/-6 m. Dan ah ya.... Berasa memang airnya dua rasa, di bagian atas tawar dan asin di bagian bawah. Unik ya!

 

Menyelami danau

 

Berenang sampai ke ujung sisi kanan danau yang airnya kelihatan lebih biru di bawah ketimbang hijau toska, mulai terlihat batang-batang kayu yang menambah eksotis pemandangan bawah air danau. Berfoto-foto di bawah air dengan latar batang-batang kayu di sini, amboiiii cantik nian!

Tak puas-puasnya berenang dan menyelam

 

Batang kayu menambah eksotis bawah danau

 

Lalu bergerak sedikit ke sisi kiri di mana ada bagian berbatu dan makin landai ke bagian daratnya, kita pasti tergoda juga berpose-pose di sini. Pose bisa dilakukan underwater, juga bisa above water. Memotret dengan angle atas di sini akan terlihat formasi bebatuan di bawah air yang tampak menguning ditimpa sinar matahari. Awesome!

 

Nggak bisa menyelam, pose begini pun jadi

 

Atau pose begini.

 

Formasi bebatuan di bawah air

 

Puas di dua spot itu, teruslah lagi berenang menyisiri tepi danau, kita akan melihat masih banyak lagi formasi batang-batang kayu maupun dedaunan yang terendam air danau. Dijamin Anda akan terus bergantian berpose, hingga tak terasa Anda sudah berenang mengitari hampir seluruh danau,  mendekati pintu masuk.

 

Spot lain lagi yang tak kalah indah

 

Spot lain lagi yang tak kalah indah

 

Berenang kembali ke dermaga, kita bisa berpose-pose lagi di banyak sudut di dermaga ini, dengan perahu, maupun dengan memanfaatkan dermaga warna-warni yang terbuat dari pelampung plastik yang disusun-susun.

Jadi, paham ‘kan kenapa 1-2 jam nggak cukup untuk mengeksplor danau ini secara menyeluruh?

 

BAGAIMANA KE LABUAN CERMIN?

Dari Jakarta terbang ke Berau dengan transit di Balikpapan. Pilih penerbangan connecting supaya nggak repot mengeluarkan bagasi di Bandara Sepinggan di Balikpapan. Pilihannya ada Garuda, Sriwijaya dan Lion Air.

Begitu tiba di Bandara Kalimarau di Berau (ibu kotanya: Tanjung Redeb) cari mobil sewa untuk ke Biduk-Biduk. Perjalanan ke Biduk-Biduk selama 5-6 jam (kalau naik mobil sewa; tapi kalau dengan mobi travel bisa lebih lama, sampai 7 jam). Di beberapa ruas jalanannya cukup rusak, membuat kita kadang terpelanting-pelanting karena supir biasanya memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

 

Naik perahu dari Labuan Kelambu

 

Tiba di Biduk-Biduk arahkan mobil ke dermaga di Labuan Kelambu. Di sana kita harus sewa perahu untuk mencapai lokasi danau. Durasi naik perahu hanya +/-15 menit.

 

DANAUNYA HANYA BISA DICAPAI DENGAN NAIK PERAHU?

Ya, sejauh ini mencapai Labuan Cermin harus dengan naik perahu. Tapi saat April 2016 lalu MyTrip ke sana, katanya sedang dibuka jalur trekking. Jadi nanti danau yang baru mulai rame turis sejak 2013 ini ini bisa juga dicapai dengan jalan kaki.

 

Labuan Kelambu

 

INFO HARGA

-          Sewa mobil sejenis Avanza dari Tanjung Redeb ke Biduk-Biduk: Rp 2.000.000 PP (sudah termasuk supir, BBM dan menginap supir).

-          Sewa perahu dari dermaga di Labuan Kelambu ke Labuan Cermin: Rp 100.000 untuk maksimal 10 penumpang

-          Sewa life jacket: Rp 15.000

-          Sewa ban berenang: Rp 10.000 (yang kecil), Rp 15.000 (yang besar) per jam kalau wiken. Kalau bukan wiken bisa pakai sepuasnya.

-          Losmen atau homestay di Biduk-Biduk mulai Rp 225.000/malam (ber-AC). 

Teks: Mayawati NH Foto: Mayawati NH, Raiyani Muharramah, Yudhi Rizal
Comment
oyoy

Bisa hubungi saya bang 085345190468

2016-12-14
Dyllan

Bening sekali airnya. Saya jadi ingin ke sana

2016-07-20
oyoy

Bisa hubungi saya bang 085345190468

2016-12-14