10 TOP KULINER DI SIBU, JANTUNG SARAWAK 2020-03-07 08:15

Mie Kampua

 

Trippers pasti banyak yang baru kali mendengar nama Sibu ya? Sibu itu kota ke-3 terbesar di Sarawak setelah Kuching dan Miri. Sarawak sendiri negara bagian terluas di Malaysia. Kota ini merupakan pelabuhan perdagangan penting di masa lalu dan salah satu pintu masuk Sarawak bagian Tengah. Tapi yang diangkat di artikel ini kulinernya saja dulu ya....  

 

Sebagai tempat pertemuan budaya dan didiami beragam etnis tentu saja Sibu mewarisi jejak kuliner yang kaya. Sibu pun sudah lama jadi incaran penggemar wisata goyang lidah. Jadi bersiaplah mengosongkan perut --dan lupakan diet sementara-- saat menjelajah Sibu dan wilayah sekitarnya (Mukah, Sarikei, Bintangor). Inilah 10 top kuliner (baik camilan, buah-buahan, maupun makanan berat) yang layak direkomendasikan. Sebagian ada yang nonhalal tetapi ada juga yang Muslim friendly”. Harap diperhatikan ya.
 


1. MIE KAMPUA (NONHALAL)

Salah satu sajian lokal khas Sibu yang sangat mudah ditemukan di tiap pojok di Sibu. Tekstur mienya agak tebal dan halus. Biasanya disajikan (opsional) berikut cincangan daging babi panggang lalu ditaburi banyak kondimen.

Penjual Mie Kampua


Harga: RM 2,50-5
Tempat rekomendasi: 101 Coffee Shop, Jalan Channel (bersebelahan dengan Xing Kee Confectionary), Sibu. Sementara versi halal Mie Kampua ada di outlet makanan Melayu di Star Cineplex dan YS Cafe.
 


2. KOMPIA

Ini juga sajian khas Sibu yang berasal dari Foochow. Semacam kue bagel namun bagian tengahnya berlubang. Permukaannya biasanya ditaburi ijen. Disajikan dalam beragam variasi. Bisa dimakan begitu saja atau terkadang diberi isian (daging). Menurut cerita kue ini dulunya adalah ransum tentara Cina. Lubang bagian tengahnya konon untuk memasukkan cantolan agar bisa digantung di leher.

Kompia  isi daging


Harga: Mulai RM 0,25
Tempat rekomendasi: Xing Kee (63) Confectionary, Jalan Channel 10, Sibu.
 

3. UMAI

Sajian ala sushi ini adalah kuliner khas suku Melanau. Berbahan dasar ikan segar jenis pirang, atau haruan. Diiris kecil-kecil kemudian disajikan langsung bersama taburan bawang, cabai, limau, garam. Makin sip bila dicampur sambal lokal dan (butiran) sagu. Harus coba!

 

Umai sedang dibuat
 

Harga: RM 10-18
Tempat rekomendasi: Pasar Ikan Mukah
 

4. TOM YAM UDANG GALAH

Salah satu varian tom yam yang dimodifikasi dari mie udang galah khas Sibu. Disajikan dalam wadah kelapa berisi sup tom yam yang asam pedas bercampur mie dan udang galah berukuran raksasa hasil sungai di Sibu. Pokoknya dijamin bikin ketagihan deh.

Tom Yam Udang Galah

Harga: RM 35-37
Tempat rekomendasi: Glory Cafe, 19 Jalan Bank, Sarikei.
 


5. TUMPIK

Tumpik berarti panekuk. Ini camilan khas suku Melanau berbahan dasar tepung sagu dan kelapa parut yang dibakar. Paling sip bila dicocol dengan gula merah.

 

Tumpik isi udang


Harga: RM 2,50- 4
Tempat rekomendasi: Stall No. 15 (Hj. Abang Saini bin Abang Bantin), Pusat Penjaja Bintangor, Bintagor.
 


6. MANOK (AYAM) PANSOH

 

Salah satu kuliner suku Dayak Iban yang mirip Ayam Bambu di Manado. Cara pembuatannya unik. Potongan daging ayam, serai, tapioka berikut air beserta bumbu-bumbu dimasukkan ke dalam rongga bambu kemudian dipanggang hingga matang (mirip cara memasak lemang). Sesudahnya dituangkan untuk disajikan. Hidangan ini biasanya disiapkan untuk acara khusus seperti syukuran menyambut panen. Sulit ditemukan di restoran (kecuali dipesan khusus)
Tempat rekomendasi: MyTrip mencicipi di rumah warga di Rumah Panjang Bawang Assan.
 

7. ROTI BAKAR/ ROTI KAHWIN

Roti pau yang dibakar di atas arang kemudian disajikan dengan olesan kecil mentega dan selai pandan atau selai kacang. Rotinya simpel tapi rasanya nggak ada lawan! Mesti dicobain. Hanya ada satu kedainya di Sarikei.

 


Harga: RM 1,80-4,50
Tempat rekomendasi: Aik Seng Kopitiam, 21 Jalan Wharf, Sarikei.
 


8. DABAI

Buah yang hanya tumbuh di Pulau Kalimantan. Di Indonesia dikenal dengan nama kembayau dan termasuk jenis langka karena jarang dibudidayakan, namun mudah ditemukan di Sibu. Buahnya keras berwarna hitam mirip zaitun. Sebelum dimakan biasanya direndam air panas hingga lunak baru kemudian bisa disantap. Bisa dimakan langsung atau dicampur kecap.

 

Buah Dabai

 

Harga: RM 20 per kg (tergantung musim)
Tempat rekomendasi: Sibu Central Market.
 


9. DING BIAN HU (NONHALAL)

Tidak banyak kedai yang menjual makanan khas Foochow yang biasanya disantap untuk sarapan ini. Dihidangkan dalam semangkuk kuah kaldu kental berisi campuran bakso ikan, potongan daging babi, jamur, bawang goreng dan potongan hu (mirip bubur sumsum).

 

Harga: RM 3,50-4,50
Tempat rekomendasi: Chop Hing Huong, 2-40, Jalan Tukang Besi, Sibu.
 


10. SI’ET (ULAT SAGU)

Ulat ini diambil dari pohon sagu di hutan. Jika punya cukup nyali silakan coba. Bisa dimakan mentah ataupun dimasak dulu. Jangan lihat wujudnya yang nampak menggelikan. Ini enak lho. Rasanya kenyal, asam dan tawar. Kaya akan protein lagi. Bahkan diyakini bisa mengurangi obesitas dan mencerahkan wajah (siapa yang nggak kepengen, hayoo?).

Ulat sagu goreng

 

Harga: RM 1 per ekor
Tempat rekomendasi: Pasar Ikan Mukah

 

CARA KE SIBU

Tidak ada penerbangan langsung dari tanah air. Harus transit di Kuala Lumpur atau Johor. Maskapai yang melayani adalah AirAsia dan Malaysia Airlines. Harga tiket PP normal mulai Rp2 juta. Namun jika tinggal di Pontianak (Kalbar) bisa menggunakan jalur darat dengan bus melalui Kuching (Malaysia). Jadwal dan harganya bisa dicek di www.busonlineticket.com.
 

Teks & Foto: Dammer Saragih
Comment