10 GREAT DIVING MOMENTS IN RAJA AMPAT (Bagian 2-Tamat) 2021-03-26 14:00

Warna-warni di Sardine’s Reef

 

Saat menulis buku Jangan Mati Dulu Sebelum ke Raja Ampat yang diterbitkan tahun 2014, saya baru 6 kali ke Raja Ampat, Papua Barat. Sudah banyak sekali momen-momen berkesan yang tergurat tegas dalam ingatan, baik itu momen diving maupun bukan. Saya ingin membagikannya kembali di sini. Kali ini khusus momen diving.

 

Bagian 1 baca di sini.

 

6. Tak Bisa Maju-Maju di Mios Kon dan “Kenalan” dengan Hiu Karpet

Di Mios Kon saya merasakan arus paling kuat kala itu. Saya sempat panik karena sudah mengayuhkan kaki sepenuh tenaga melawan arus, tetap saja tak maju-maju. Di site inilah pertama kali saya “berkenalan” dengan wobbegong alias hiu karpet, yang panjangnya sekitar 1,25–3,2 m. Bentuknya agak aneh, dengan kulit bermotif lurik-lurik dan berjenggot. Hobinya bermalas-malasan di bawah karang. Hiu ini relatif anteng jika didekati. Difoto dari jarak dekat, dengan flash, dia diam saja. Mau mendekatkan wajah kita di kepalanya untuk foto bareng juga bisa. Tapi jangan sekali-sekali mengganggunya karena pernah ada kejadian hiu ini mencaplok tangan penyelam yang mengganggunya. Memang sih hanya dicengkeram, tidak digigit, tapi susah lepas. Pesan moralnya, hiu tidak ganas, tapi jangan diganggu.

 

Hiu karpet alias wobbegong

 

Kesempatan melihat hiu karpet berenang melenggok-lenggok termasuk cukup langka. Dan, saya bersama teman-teman cukup beruntung menyaksikannya di Sardine’s Reef. Itu kali pertama saya melihat si pemalas ini berenang. Hiu ini sempat menggeletarkan badannya seperti penyanyi dangdut di atas panggung.

 

Hiu karpet, dilihat dari dekat

 

Mios Kon memang salah satu dive site favorit di Raja Ampat. Para dive guide berani memberi garansi melihat wobbegong di sini, bahkan lebih dari satu ekor, di banyak titik. Tapi hiu ini juga ada di site lain. Pada satu kesempatan di Five Rocks misalnya, kami pernah melihat dua ekor wobeggong berkelahi. Seru!

 

Baca juga: “15 Dive Sites Favorit di Raja Ampat (Bagian 2-Tamat)

 

7. Batal Jadi Superman di The Passage

The Passage (selat panjang antara Pulau Gam dan Pulau Waigeo) awalnya membuat saya jiper karena arusnya ekstra kencang dan kadang memutar. Tapi keputusan untuk turun di dive site keren ini memang tak salah. The Passage benar-benar jadi dive site yang tak terlupakan. Konturnya keren abis. Pertama kali turun, kami langsung masuk ke mulut gua, melihat electric clam yang menyala-nyala dan berbunyi desis, juga melihat lobster yang sangat besar. Usai itu kami muncul ke permukaan di tengah-tengah gua yang disinari matahari dari lubang di atasnya. Cakep banget!

 

Electric clam

 

Muncul di tengah gua. Blue Water Cave

 

Lalu kami pun turun lagi, masuk gua yang lain. Kami bergerak ke arah luar selat dengan cara terus merapat ke dinding tebing karang sambil sesekali setengah merangkak supaya tak terlempar arus kuat. Di satu titik, dive guide mengeluarkan tali dan kami pun berpegangan dengan tali itu, untuk masuk ke celah utama dan siap-siap didorong arus kuat dari belakang. Kami akan bermain Superman-Superman-an. Inilah salah satu highlight The Passage, yang ditakutkan sekaligus didambakan. Tapi sayang, saat itu ternyata arusnya tak sekuat biasanya. Tak cukup kencang untuk melempar kami. Batal deh jadi Superman bawah laut.

 

8. Mengejar Walking Shark Malam-Malam

Hiu yang nama kerennya epaulette shark ini termasuk andalan Raja Ampat. Tidak semudah menemukan hiu karpet, tapi walking shark juga hampir pasti selalu ditemukan saat menyelam malam di tempat tertentu di Raja Ampat. Di Lagun Kecil di Pulau Fam kami berhasil melihat ikan lucu ini. Iya lucu lho, karena selain badannya tidak sebesar hiu pada umumnya (hanya sebesar betis pria dewasa) dan motifnya tutul-tutul mirip tokek, ikan ini juga bukannya berenang, malah berjalan seperti melata. Dia senang melenggak-lenggok di atas pasir di antara karang mati.

 

Walking shark, seperti tokek

 

Walking shark ini bisa ditemukan juga di Ju Reef di Pulau Ju, Kawe Area, di Mios Kon, di Raja Ampat Dive Lodge Jetty. Di jetty resor ini bahkan walking shark bisa dilihat dengan hanya melongokkan kepala ke air, tanpa snorkeling apalagi diving.

 

Baca juga: “Ini Dia Tempat Buat Berenang Cantik di Raja Ampat: Pulau Rufas

 

9. Pesta Hiu di Sardine’s Reef

Beberapa kali turun di Sardine’s Reef, pengalaman saya hampir selalu sama, disambut white tip maupun black tip shark. Hiu-hiu di sini sepertinya senang bermain-main di tempat dangkal. Kami bahkan pernah “berpesta” hiu saat safety stop di kedalaman 5 meteran. Mereka dalam jumlah banyak, mondar-mandir di sekeliing kami. Pernah juga ada bumphead, si ikan kepala benjol. Apalagi ditambah soft coral dan ikan-ikan karangnya juga cantik warna-warni. Masa tunggu safety stop yang kadang membosankan pun jadi meriah, foto sana foto sini.

 

 

10. Pesta Pikachu Nudibranch di Taka Tengah

 

Susah-susah gampang menemukan nudi berwarna oranye yang bentuk dan warnanya mirip tokoh kartun Pikachu ini. Dive guide juga biasanya tak berani menjamin bakal ketemu, tapi kalau punya keberuntungan kecil saja, bisa nemu. Pikachu memang tak terlalu istimewa karena di lokasi lain selain Raja Ampat pun bisa ditemukan. Tapi tetap boleh dibilang, pikachu nudibranch adalah salah satu highlight penyelaman di Raja Ampat.

 

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Adriana Leonita, Mayawati NH
Comment