THE ULTIMATE BORNEO: PETUALANGAN SERU DI KALIMANTAN TENGAH (Bagian 2-Tamat) 2017-02-21 00:00

Festival Babukung

 

Buat yang merasa bosan dengan wisata ke gunung atau ke laut, beberapa destinasi di Kalimantan Tengah ini mungkin bisa menjadi pilihan. Tinggal bersama Suku Dayak, melihat festival topeng warna-warni, trekking masuk hutan perawan, menyusuri sungai untuk melihat orangutan adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di sana. First time is always excited bukan?

 

ANEKA TOPENG DI FESTIVAL BABUKUNG

Warna-warni topeng di Festival Babukung

 

Festival Babukung merupakan festival topeng yang rutin diadakan tiap bulan Oktober di Nanga Bulik, ibu kota Kabupaten Lamandau. Bukung itu sendiri berarti seseorang yang menggunakan topeng atau dalam Bahasa Dayak Tomun disebut dengan Luha. Pada mulanya topeng Luha yang terbuat dari kayu pulai ini digunakan dalam upacara kematian Suku Dayak di mana beberapa penari akan menari di depan jenazah dengan tujuan mengantar jenazah tersebut menuju surga. Bentuk topeng Luha ini pun bermacam-macam, seperti burung hantu, monyet, naga, burung enggang, dll.

 

Festival Babukung

 

Sekarang Babukung bukan hanya digunakan dalam upacara kematian melainkan sebagai simbol kebersamaan. Ada sekitar 900 penari Bukung ikut berpartisipasi dalam festival ini dan kebanyakan dari mereka berdatangan dari berbagai penjuru Kalimantan Tengah. Jangan lupa siapkan kamera ya untuk menangkap momen dan warna-warni cantik dari festival ini.

 

Warna-warni cantik Festival Babukung

 

Ke sana: Festival Babukung biasanya diadakan di Bunderan Rusa, Nanga Bulik dan untuk mencapai tempat ini bisa menggunakan mobil carteran dari Pangkalan Bun dengan waktu tempuh selama 2 jam.

 

BERCENGKERAMA DENGAN ORANGGUTAN DI TANJUNG PUTING

 

Siapa yang tidak kenal dengan destinasi wisata yang satu ini? Taman Nasional Tanjung Puting merupakan tujuan wisata utama yang terdapat di Kalimantan Tengah. Di sini kita dapat menyusuri Sungai Sekonyer dengan menggunakan kelotok atau kapal kayu yang cukup besar untuk melihat orangutan di habitat aslinya.

 

Kapal kelotok yang dipakai untuk menyusuri Sungai Sekonyer

 

Ada beberapa feeding station yang bisa disinggahi seperti Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan yang paling jauh dan terkenal adalah Camp Leakey karena di sini merupakan tempat penelitian dan juga tempat pembuatan film dokumenter seperti Born to be Wild 3D dan In The Wild: Orangutans with Julia Roberts. Yup benar, si cantik Julia Roberts pernah ke sini lho! Oh ya, raja orangutan yang bernama Tom dan ratunya Siswi juga tinggal di sini.

 

Suasana syahdu di Sungai Sekonyer

 

Selama perjalanan menyusuri sungai, jika beruntung kita juga bisa melihat koloni bekantan, buaya, bahkan burung rangkong atau enggang yang sedang mencari makan. Oleh karena itu pasang mata baik-baik ya selama river cruise.

 

Ke sana: Tanjung Puting dapat ditempuh dengan menggunakan mobil dari Bandara Iskandar Pangkalan Bun ke Pelabuhan Kumai selama 20 menit saja. Kelotok akan banyak tersedia begitu sampai di Pelabuhan Kumai. Tapi demi kenyamanan, sebaiknya lakukan pemesanan dulu untuk cruise minimal 2 malam di Sungai Sekonyer. Hubungi mytrip@media.femalindo.com untuk mendapatkan paket tur Tanjung Puting dengan harga bersahabat.

 

PESONA SUNSET DI SUNGAI ARUT

Jika dilihat sekilas, Sungai Arut hanyalah sebuah sungai biasa yang membelah Kota Pangkalan Bun. Namun jika diperhatikan lebih detil, di sisi kiri dan kanannya banyak terdapat rumah kuno peninggalan Suku Melayu, Jawa, serta Tionghoa zaman dulu. Sore hari adalah saat yang tepat untuk menikmati sunset di Sungai Arut dengan menggunakan kelotok. Semburat jingga berpadu dengan gradasi warna senja seakan mengiring matahari pulang ke peraduannya. Cantik!

 

Sunset cantik di Sungai Arut

 

Terima kasih kepada FTKP Tanjung Puting yang telah mengundang MyTrip mengeksplor kekayaan wisata Kalimantan Tengah.

Teks & Foto: Mario Susilo
Comment