PUNCAK KUTA, ALTERNATIF MENDAKI GUNUNG DI SEKITAR JAKARTA DENGAN BONUS CURUG MARIUK 2021-10-20 16:35

Best spot di Puncak Kuta

 

Trippers mau mendaki gunung yang nggak jauh dari Jakarta dan bisa pulang hari? Yup, arahkan saja kendaraan ke kawasan Sentul. Tepatnya, dari exit tol Sentul Selatan ke area parkir mobilnya masih dibutuhkan waktu 1-1,5 jam lagi, melalui jalanan menanjak dan berkelok-kelok yang sebagiannya berupa aspal rusak. Letaknya lebih jauh lagi dari area parkir Leuwi Hejo. Tapi percayalah, segala jerih payah akan terbayar manakala Trippers sudah mencapai Puncak Kuta di ketinggian 1.050 mdpl. Pemandangannya sangat menghibur mata.

 

Pemandangan memanjakan mata dari Puncak Kuta

 

Pendakian ke Puncak Kuta memang baru dibuka pertengahan 2019. Wajar kalau masih banyak yang belum tahu di Sentul ada gunung yang bisa didaki. Tepatnya di Desa Cibadak Kecamatan Sukamakmur, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

 

MyTrip mengajak 19 orang peserta melakukan pendakian Puncak Kuta pada 11 Oktober 2021 lalu. Sebagian besar sudah biasa trekking, tapi ada beberapa orang yang belum pernah. Tidak ada jalur yang sulit untuk dilewati, tapi memang di beberapa ruas tanjakan demi tanjakan menghadang, membuat napas tersengal. Apalagi jalur pendakiannya rata-rata terbuka, terekspos langsung sinar matahari, membuat kami butuh sering-sering minum.

 

Jalur pendakian kebanyakan area terbuka

 

Dengan jalan santai dan banyak beristirahat, durasi yang kami butuhkan dari lokasi parkir hingga puncak adalah 2,5 jam. Tapi sebenarnya total waktu kami berjalan sampai puncak hanya 93 menit. Istirahat terlama di warung terakhir, sampai 40 menit, karena pemandu menyiapkan teh dan kopi panas untuk kami.

 

Rincian durasi trekking kami sebagai berikut:

- Tempat parkir - gerbang pendakian: 8 menit

- Gerbang pendakian - Pos 1: 2 menit

- Pos 1 - Pos 2: 16  menit

- Pos 2 - warung terakhir: 20 menit (di sini kami istirahat 40 menit)

- Warung terakhir - Bukit Wanapa: 5 menit

- Bukit Wanapa - Pos 3: 22 menit

- Pos 3 - Puncak Kuta: 20 menit

 

Waktu yang kami habiskan untuk berfoto maupun menikmati pemandangan di Puncak Kuta sekitar 30 menit.

 

Kondisi jalur trekking dan suasana di puncak bisa dilihat di barisan foto-foto berikut.

Jalur awal pendakian

 

Pos 1

 

Jalur menanjak dari Pos 1 ke Pos 2

 

Pos 2

 

Warung terakhir, istirahat dulu di sini

 

Pemandangan persawahan menjelang Bukit Wanapa

 

Full team di Bukit Wanapa

 

Di atas Bukit Wanapa ada spot foto lagi

 

Pos 3

 

Sebelum mencapai puncak, foto-foto dulu di spot batu besar yang menghadap barisan bukit ini

 

Menjelang Puncak Kuta

 

Salah satu spot cantik di Puncak Kuta

 

Melompat di Puncak Kuta

 

Spot foto lainnya di Puncak Kuta. Foto bersama para pemandu dari Paradise Tracking Sentul

 

Spot utama Puncak Kuta

 

Spot utama Puncak Kuta

 

Setelah puas di Puncak Kuta, kami pun turun tapi nggak langsung ke area parkir, melainkan mampir dulu ke Curug Mariuk. Karena masih berada di satu area, Curug Mariuk memang biasa dimampiri setelah dari Puncak Kuta.

 

Selama kurang lebih 1 jam kami berjalan menembus hutan yang cukup rapat, dengan beberapa kali terseok-seok menuruni jalur yang cukup curam untuk mencapai Curug Mariuk. Kalau menuju puncak kami melewati area terbuka, ke curug kami cukup terbantu dengan jalur yang dominan teduh.

 

Dari Puncak Kuta menembus hutan menuju Curug Mariuk

 

Curug Mariuk aman dan bisa direnangi kalau debit air tak terlalu deras. Beruntung kami mendapatkan kondisi ideal ini. Karena air tak terlalu deras, kolam alami di bawah curug terlihat bening dan kehijauan. Benar-benar menggoda untuk segera diceburi.

 

Kondisi ideal Curug Mariuk

 

Eits… buat yang nggak bisa berenang, cukup mencelupkan kaki di pinggiran aja ya. Karena kolam alami yang salah satu ujungnya dibendung ini dalamnya 4-5 m.

 

Bagian kanan kolam alaminya dibendung, dalamnya 4-5 m

 

Curugnya sendiri tingginya sekitar 5-6 m. Bisa dinaiki sebagiannya, batunya tak terlalu licin, tapi tetap harus hati-hati.

 

Tinggi Curug Mariuk 5-6 m

 

Bagi penyuka tantangan, naikilah tebing batu di sebelah kanan curug yang tingginya +/-3 m. Dari situ melompatlah ke tengah kolam.

 

Di Curug Mariuk kita bisa melompat dari tebing di sebelah kanan

 

Aliran bagian bawah curug --di bawah kolamnya, juga bisa dieksplor dan menjadi ajang pose-pose.

 

Aliran bagian bawah Curug Mariuk

 

Aliran air bagian bawah Curug Mariuk juga bagus untuk pose-pose

 

Fasilitas di Curug Mariuk cukup lengkap, ada warung-warung (tapi kalau hari biasa banyak yang tutup), toilet, kamar bilas, mushola, gazebo, dan jembatan untuk memotret curug dari arah depan.

 

Dari Curug Mariuk kami mampir lagi ke Curug Romantis yang dilalui searah jalur pulang. Berjalan sekitar 20 menit. Curugnya terdapat di area hutan. Sayangnya, karena debit air tidak besar, curugnya jadi tak terlihat menarik. Katanya memang begitu… Kalau Curug Mariuk aman direnangi, berarti air di Curug Romantis kecil. Sebaliknya, kalau air di Curug Mariuk melimpah dan nggak bisa direnangi, maka air di Curug Romantis bagus dan asyik buat direnangi.

 

Menembus hutan menuju Curug Romantis

 

Curug Romantis, saat debit airnya kecil

 

Dari Curug Romantis hingga kembali lagi ke parkiran butuh waktu sekitar 1 jam, termasuk istirahat dan tentunya berfoto-foto dengan latar Puncak Kuta di kejauhan. Jam 3 sore kami pun tiba kembali di parkiran. Bisa bilas dan ganti baju di dua toilet yang tersedia.

 

On the way kembali ke parkiran, jangan lupa berpose dulu dengan latar Puncak Kuta di kejauhan

 

 

Untuk menikmati pendakian Puncak Kuta plus Curug Mariuk dan Curug Romantis, Trippers nggak usah pusing, pakai saja jasa Paradise Tracking Sentul, hubungi Pak Ismail di 087873579141, atau bisa juga ke Arnoah Wisata dengan Pak Indra di 081586853185. MyTrip juga bisa mengaturkan perjalanan di sekitar Sentul untuk Trippers, silakan hubungi Maya di 0811821006. 

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Anita Hia, Hendra Yuwono, Irawati Santoso, Mayawati NH, Paradise Tracking Sentul, Tjin Soei Yusuf
Comment