PANDUAN CERDAS EKSPLOR TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN-SALAK 2019-09-13 00:00

 

Cakupan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS) yang berada di Jawa Barat ini sangat luas, meliputi dua gunung dan area di sekitarnya. Tapi yang lebih dianggap mewakili adalah kawasan Gunung Halimun dengan Cikaniki dan Citalahabnya. Sementara Wana Wisata Gunung Bunder atau kawasan wisata Gunung Salak Endah yang juga merupakan bagian dari TNGHS jarang disinggung kalau kita bicara soal taman nasional. Artikel ini pun hanya mengangkat Cikaniki dan Citalahab.

 

TNGHS seluas 113.357 hektar ini merupakan hutan hujan pegunungan tropis. Topografinya berbukit-bukit dan bergunung-gunung, ketinggiannya antara 500–2.211 mdpl. Puncak-puncaknya di antaranya G. Halimun Utara (1.929 mdpl), G. Sanggabuana (1.920 mdpl), G. Halimun Selatan (1.758 mdpl), G. Salak (puncak 1 dengan ketinggian 2.211 mdpl, dan puncak 2 setinggi 2.180 mdpl). Jajaran puncak gunung ini sering diselimuti kabut atau halimun. Itulah kenapa dinamai Gunung Halimun.

 

Kawasan ini merupakan daerah tangkapan air. Ada lebih dari 115 sungai dan anak sungai yang berhulu di TN ini. Ada yang mengalir ke utara, ke Laut Jawa, yakni Cikaniki dan Cidurian (yang bergabung dalam DAS Cisadane), serta Ciberang, bagian dari DAS Ciujung. Ada juga yang mengalir ke selatan, ke Samudera Hindia, di antaranya Cimandiri (Citarik, Cicatih), Citepus, Cimaja, dan Cisolok.

 

Baca juga: "Panduan Cerdas Eksplor Taman Nasional Tanjung Puting"

 

TNGHS menjadi surga para peneliti dan penikmat wisata alam. Beragam paket ekowisata dapat dilakukan pada zonasi-zonasi wisata yang sudah di tentukan oleh Balai TNGHS, salah satunya yang utama dan menjadi zona inti adalah Cikaniki Research Center.

 

Berada di Cikaniki, wisatawan akan disuguhkan beragam kekayaan flora dan fauna yang dapat dinikmati dari atas ketinggian jembatan canopy trail. Jembatan gantung yang dipasang di antara pohon-pohon di ketinggian 40 m ini dibangun untuk keperluan penelitian, tapi wisatawan bisa naik dan berjalan di atasnya. 

 

Cikaniki memilik kawasan ekosistem hutan hujan tropis yang masih terjaga baik dan masih dihuni berbagai satwa liar. Hidup di sini beraneka primata langka, mamalia karnivora, mamalia herbivora, serta aneka macam burung dan reptilia.

 

Karena hutannya lembab maka tumbuhlah berbagai spesies jamur. Aneka jamur bisa dilihat sepanjang tahun terutama saat musim hujan antara bulan September sampai Mei. Ada jamur bercahaya di sekitar Cikaniki di waktu tertentu.

 

Dua km dari Cikaniki ada Kampung Citalahab. Pengunjung bisa berwisata desa di sini, berkemah atau menginap di rumah warga. Bentang alamnya memukau, hijau perkebunan dengan latar pegunungan.

 

Secara administratif TNGHS berada di 3 kabupaten, yakni Bogor dan Sukabumi di Provinsi Jawa Barat dan Lebak di Provinsi Banten. 

 

Baca juga: “Panduan Cerdas Eksplor Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango

 

CARA KE TNGHS

- Dari Jakarta berkendara ke arah Bogor, Leuwiliang, Nanggung, hingga tiba di Kampung Citalahab. Waktu tempuh 5 jam.

- Atau dari Jakarta (Tol Jagorawi) – keluar Tol Ciawi – Parungkuda (arah Sukabumi, belok ke kanan di Stasiun Kereta Parungkuda) – Kabandungan (Kantor Balai TNGHS) – Cikaniki – Citalahab. Waktu tempuh 5-5,5 jam.

 

CARA MENGEKSPLORNYA

Supaya puas dan mudah mengekspornya sebaiknya membawa kendaraan pribadi. Karena sangat jarang bahkan nyaris tidak ada angkutan umum sampai ke Cikaniki atau Citalahab.

 

WAKTU KUNJUNGAN TERBAIK

Setiap bulan bisa berkunjung ke Cikaniki. Tapi untuk pengalaman yang lebih maksimal dianjurkan Juni hingga Agustus.

 

Baca juga: "Panduan Cerdas Eksplor Taman Nasional Lore Lindu"

 

DURASI IDEAL

Minimal 2 hari 1 malam.

 

KEGIATANNYA:

- Melihat jamur menyala (glowing mushroom) dan kunang-kunang

Lokasi jamur menyala berada dekat canopy trail. Untuk menuju ke sini di malam hari sebaiknya didampingi pemandu dan wajib membawa senter. Matikan semua sinar dan Anda pun akan melihat pemandangan yang sangat amazing.... sangat banyak jamur menyala ditambah lagi dengan kunang-kunang terbang. Jamur unik ini hidup menempel pada kayu atau ranting pohon rasamala yang telah mati.

 

Glowing mushroom

 

-  Cikaniki Loop Trail

Cikaniki memiliki loop trail sepanjang 2 km yang memotong kawasan hutan. Sepanjang jungle trek ini kita akan merasakan sensasi udara sejuk dan segar serta suara desir angin dan gemericik air yang mengalir di Sungai Cikaniki. Jika beruntung kita dapat melihat beberapa jenis satwa seperti owa, lutung, elang Jawa dan satwa lainnya yang kebetulan melintas.

 

- Canopy Trail (jembatan pohon)

Canopy trail/bridge yakni jembatan kayu sepanjang 60 m yang membentang di antara pohon dengan ketinggian sekitar 30-40 m dari permukaan tanah. Cukup menegangkan dan luar biasa indah pemandangan hutan yang dilihat dari atas canopy trail. Setelah turun kita bisa melewati lebatnya hutan dan sungai yang indah.

 

Canopy trail

 

Tea Walk di perkebunan Teh Nirmala 

Di sini kita bisa melihat pemandangan matahari terbit dan aktivitas pemetik teh. Kita juga bisa jalan santai di kebun teh (tea walk). Di tengah kebun teh ada pabrik teh di mana kita bisa melihat proses pembuatannya.

 

-  Hiking ke Bukit Komando Latihan Pertempuran Hutan Kopassus

Hiking ke sebuah bukit yang di atasnya terdapat Posko Komando Latihan Pertempuran Hutan Kopassus. Latihan biasanya diadakan selama 2 minggu dan setahun bisa 2x. Kalau sedang tidak ada latihan kita bisa melihat langsung posko ini.

 

PENGINAPAN

Di Cikaniki Research Centre terdapat Wisma Tamu yang dimiliki Balai TNGHS dan diperuntukkan bagi kepentingan penelitian. Kita bisa bermalam di sini jika tidak sedang rusak sistem micro hidro listriknya dan sedang tidak dipakai untuk penelitian. 

 

Jika Wisma Tamu Cikaniki penuh kita bisa bermalam di banyak homestay di Kampung Citalahab atau kemping. Kampung Citalahab di ketinggian 1.070 mdpl merupakan sebuah perkampungan tradisional Sunda yang berada paling timur di Kabupaten Bogor berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi. Jaraknya hanya 15 menit berkendara dari Stasiun Penelitian Cikaniki atau Camping Ground Citalahab.

 

TIPS:

- Jangan bawa mobil sedan atau mobil rendah lainnya, karena jalanan berbatu.

- Tidak ada sinyal telepon di Cikaniki, jadi tidak bisa pakai Google Map atau Waze.

Teks: Chandra, Mayawati NH Foto: Dok. TNGHS
Comment
Evi

Terima kasih sudah berbagi informasi panduan Eksploasi Taman Nasional Halimun-Salak ini. Berarti jika membawa kendaraan, jenis yang lebih cocok buat kondisi trailnya adalah jenis SUV? (double cabin, jeep, dan sejenisnya) Jenis kendaraan non-SUV sangat tidak cocok dengan medan trailnya? Untuk jalur masuknya sampai saat ini baru ada dua, lewat Leuwiliang dan lewat Parung Kuda? Lewat jalur lain belum ada? Untuk penginapan homestay di penduduk setempat, apakah perlu menghubungi kepala desa atau tetua adat atau koordinator setempat yang biasa menangani homestay ini untuk dibantu diarahkan menginap di keluarga siapa dan dimana. Atau mencari dan memesan langsung setiba di lokasi? Ada panduan kah bagaimana sebaiknya kita mengganti biaya homestay dengan keluarga setempat? Bagaimana biasanya praktik yang diterima oleh kebiasaan setempat dalam membantu para penyuka eksplorasi? Terkait kegiatan mengeksplor, siapa pemandu yang bisa dimintakan bantuan? Apakah pengunjung bisa melakukan eksplorasi sendiri? Jika perlu didampingi pemandu, berapa kisaran biayanya? Apakah ada nama kontak pemandu yang bisa dihubungi? Terima kasih, semoga ada informasi panduan eksplorasi lainnya.

2021-08-08