PALANGKA RAYA, KANDIDAT IBU KOTA BARU? 2019-05-06 00:00

Jembatan Kahayan

 

Ibu kota negara kita akan dipindahkan ke mana? Presiden Jokowi sih ngasih sinyal ke Kalimantan. Kota mana? Nah ini masih belum jelas. Tapi Palangka Raya, ibu kota Kalimantan Tengah, sempat disebut-sebut sebagai calon kuat. Jadi atau tidaknya Palangka Raya sebagai ibu kota baru, biarkan nanti terjawab kalau sudah waktunya. Mari kita membahas apa saja yang menarik dikunjungi dan dicicipi di Palangka Raya.

 

PROFIL PALANGKA RAYA

Kota di tepi Sungai Kahayan ini resmi menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah pada 17 Juli 1957. Ini tanggal pemancangan tiang pertama pembangunan kota oleh Presiden Soekarno. Sejak mulai dibangun, Palangka Raya memang direncanakan oleh Presiden Soekarno sebagai ibu kota negara masa depan, menggantikan Jakarta. Salah satu alasannya karena Palangka Raya dengan luas 2.679 km2 (4x luas Jakarta) merupakan kota dengan wilayah terluas di Indonesia. Selain itu Palangka Raya merupakan kota baru, kawasan hutan belantara yang dibuka dari nol, bukan kota peninggalan zaman kolonial. Jadi lebih leluasa untuk melakukan pengembangan. Palangka Raya juga tepat berada di tengah-tengah wilayah Indonesia. Terdiri dari 5 kecamatan yakni Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sebangau, dan Rakumpit. Wilayah yang luas ini mencakup tak hanya perkotaan, tetapi juga pedesaan dan hutan.

 

Baca juga: "Yuk Kita Buka Peta NTT untuk Mengenalnya Lebih Dekat"

 

CARA KE PALANGKA RAYA

Penerbangan langsung dari Jakarta ke Palangka Raya yang memakan waktu 1 jam 40 menit dilayani Garuda, Lion Air, Citilink, Batik Air. Nama bandara di Palangka Raya adalah Tjilik Riwut, yang merupakan nama pahlawan nasional, Gubernur Kalimantan Tengah pertama (1959-1967).

               

TRANSPORTASI DARI BANDARA TJILIK RIWUT

Bandara Tjilik Riwut nggak jauh dari pusat kota Palangka Raya, 4-5 km, 15 menit berkendara. Ada layanan taksi bandara. Tarifnya jelas, dibagi ke dalam 3 zona.

 

TRANSPORTASI DI PALANGKA RAYA

Angkutan umum atau disebut angkot taksi maupun ojek ada. Begitu pula layanan transportasi berbasis aplikasi daring baik motor maupun mobil. Tapi kalau eksplorasinya ke luar kota disarankan sewa mobil. Harga bervariasi tapi kurang lebih sama dengan di beberapa kota besar di Indonesia bagian barat, mulai Rp600.000 per hari.

 

OBJEK-OBJEK WISATA DI PALANGKA RAYA:

JEMBATAN KAHAYAN

Sore hari saat menjelang sunset banyak warga lokal bersantai di area taman di sekitar jembatan yang merupakan landmark Kota Palangka Raya ini. Jembatan sepanjang 640 m dan selebar 9 m ini membelah Sungai Kahayan, menghubungkan pusat kota Palangka Raya dan Kelurahan Pahandut Seberang.

 

 

Kita bisa memotret bentang jembatan utuh dari taman di dekatnya. Dari jauh terlihat tulisan “Pasuk Kameluh” di dalam taman ini, yang bermakna “sebuah bakul untuk menampung barang yang dimiliki seorang putri yang pemurah hati”.

 

SUNGAI KAHAYAN

Nikmatilah keindahan Sungai Kahayan dengan menyewa kapal selama 1 jam. Ada beberapa kapal besar berkapasitas hingga 30 orang yang siap disewa. Untuk ke dermaganya nggak jauh, sekitar 10 menit berkendara dari pusat kota (Bundaran Besar).

 

Sepanjang penyusuran kita bisa melihat rumah-rumah warga dan keseharian mereka. Yang menarik, di bagian tertentu sungai, airnya bisa berwarna cokelat, merah, dan abu-abu di satu tempat yang sama.

 

 

Yang mau belanja suvenir bisa dilakukan di atas perahu karena mereka menjual obat-obatan khas Dayak, makanan kecil, sampai produk fashion khas Dayak.

 

BUNDARAN BESAR

Bundaran besar yang merupakan titik nol Kota Palangka Raya ini berada di Jl. Yos Sudarso, dekat Palangka Raya Mal (Palma). Sudah dibangun sejak tahun 1957-1959. Dibangun dengan memakai filosofi sarat makna. Ada 8 jalan membujur menuju bundaran, jari-jari bundaran berukuran 2 X 45 m, jari-jari lingkar monumen berukuran 17 m. Angka-angka ini menyimbolkan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

 

 

Di tengah bundaran terdapat patung para tentara memanggul senjata, laki-laki dan perempuan sipil (ada yang berseragam Pramuka), sementara di lingkar luarnya di beberapa sisi ada patung burung enggang dan naga.

 

MONUMEN TJILIK RIWUT

 

Patung Tjilik Riwut ini berada di Jl. Tjilik Riwut, di dekat Bundaran Besar. Karena Tjilik Riwut adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU, maka patung ini dibuat dengan menampilkan pahlawan nasional yang juga gubernur pertama Kalteng ini dalam seragam dinas TNI-AU.

 

TUGU SOEKARNO

Tugu Soekarno dibangun di lokasi tiang pancang pembangunan Kota Palangka Raya dekat pinggir Sungai Kahayan, nggak jauh dari Bundaran Besar. Di tiang pancang tersebut terdapat prasasti bertuliskan “17 Juli 1957 Peletakan Batu Pertama Kota Palangka Raya Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah Oleh PJM Presiden RI Dr. Ir. Soekarno”. Patung Soekarno yang menunjuk ke arah tiang ini baru diresmikan pada 2016. 

 

RUMAH BETANG

 

Rumah Betang di Jl. DI Panjaitan No.3 Palangka Raya ini merupakan bangunan milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang diberi nama Eka Tingang Nganderang. Rumah betang adalah rumah panggung yang merupakan rumah adat suku Dayak.

 

MUSEUM BALANGA KALIMANTAN TENGAH

Dinamai Balanga yang artinya guci, barang pusaka yang bernilai tinggi, simbol persatuan dan kesatuan, simbol potensi kekayaan alam Kalteng. Museum ini dibangun oleh Pemprov Kalteng tahun 1972 dan diresmikan pada 6 April 1973 sebagai museum daerah. Tahun 1990 berubah statusnya menjadi museum provinsi.

 

Ruang Etnografi yang terdiri dari dua lantai berisi barang koleksi yang tertata rapi, ada yang diletakkan di kotak kaca, ada juga yang terbuka. Banyak papan keterangan tentang tradisi dan info-info lain tentang Kalteng yang digantung di dinding museum.

 

Jangan lewatkan koleksi mandau (senjata tradisional suku Dayak), perahu mihing, replika rumah betang, replika patung-patung kayu untuk Ritual Tiwah (upacara kematian dalam tradisi Kaharingan), Topeng Sababuka (dipakai saat upacara kematian).

 

Koleksi mandau di Museum Balanga

 

Area Ritual Tiwah, menurut Pak Maliaki kepala museum yang memandu kami, kalau difoto sering nggak jadi. Kami pun tertarik membuktikan, semua langsung menjeprat-jepretkan kamera. Ternyata jadi semua tuh fotonya, nggak terjadi hal aneh..... Sampai kemudian kami menyadari memang ada yang aneh. Hasil foto rame-rame di situ menunjukkan satu dari teman kami, laki-laki, bibirnya menjadi merah merona seperti memakai lipstik. Kebetulan dari rombongan kami, dialah satu-satunya putra Dayak. Mmm...

 

Bibir pria paling kiri menjadi merah seperti pakai lipstik

 

Alamat: Jl. Tjilik Riwut Km 2,5 Palangka Raya

Tiket masuk: Rp1.000 (TK & SD), Rp2.000 (SMP & SMU), Rp2.500 (mahasiswa, umum, dewasa), Rp3.500 (pejabat pusat/daerah), Rp15.000 (turis asing).

Jam buka: Senin-Jumat pkl.07.30-15.00; Sabtu, Minggu, hari libur nasional pkl.08.00-14.00

 

DANAU KERENG BANGKIRAI

Begitu sampai di dermaga Kereng Bangkirai di Kecamatan Sebangau ini sudah langsung terlihat perahu kayu berukuran besar dengan dekorasi warna-warni. Perahu-perahu itu untuk susur danau. Nggak perlu carter, bayar saja Rp10.000 per orang. Perahu berangkat menunggu penuh atau paling tidak sampai kuota penumpang tercapai.

 

Perahu untuk susur Danau Kereng Bangkirai

 

Sambil duduk santai di atas perahu kita bisa menyaksikan rumpun pohon-pohon rasau menyembul dari air. Air danau tampak hitam, terutama di dekat dermaga, bukan karena kotor tapi karena mengandung gambut.

 

Di atas perahu ada warung yang menjual kopi, teh, mie instan, aneka jajanan. Juga ada toilet dan fasilitas karaoke. Penyusuran akan berlangsung 45 menit-1 jam.

 

DANAU TAHAI

 

Danau Tahai berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Palangka Raya. Menikmatinya cukup dengan berjalan kaki di sepanjang jembatan kayu yang membentuk trek. Yang nggak minat berjalan jauh, cukup duduk-duduk di pondokan terapung sambil menikmati sejuknya udara dan tenangnya suasana. O ya, air danaunya merah kecokelatan karena area sekitarnya hutan gambut.

 

Lokasi: Desa Tahai, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya.

Tiket: Rp5.000

 

JALAN TJILIK RIWUT: TITIK NOL PALANGKA RAYA HINGGA KE TANGKILING

Apa istimewanya sebuah jalan raya sampai harus dimasukkan dalam daftar objek wisata? Pertama, Jalan Tjilik Riwut ini dimulai dari Titik Nol Kota Palangka Raya. Kedua, jalan raya yang mulai dibangun tahun 1962 ini sangat mulus tak bergelombang hingga kita tak merasakan guncangan walaupun mobil yang kita tumpangi melaju dalam kecepatan tinggi di jalan ini. Wah, kok bisa? Bisa dong, karena jalan sepanjang 34 km ini dibangun oleh para tenaga ahli dari Rusia (pemerintah kita saat itu bekerja sama dengan pemerintah Uni Soviet) yang tahu betul bagaimana membangun jalan yang kuat dengan kualitas sangat baik di atas lahan gambut. Bahkan jalanan ini nyaris tak pernah rusak. Karenanya jalan ini sering disebut juga Jalan Rusia.

 

Jalanan ini menghubungkan Kota Palangka Raya hingga Kota Sampit. Tapi jalanan hasil karya Rusianya hanya 34 km sampai Tangkiling. Padahal rencananya sampai terus ke Kalimantan Barat. Nama proyeknya Projakal (Proyek Jalan Kalimantan). Tapi karena meletus G-30S PKI tahun 1965, proyek ini pun terhenti awal tahun 1966.

 

PENGINAPAN

Cukup banyak hotel yang nyaman dengan harga terjangkau dan lokasinya strategis, di antaranya Hotel Neo Palma, Luwansa Hotel, Swiss-Belhotel Danum, Amaris Hotel, Fovere. Guest house dengan tarif mulai Rp150.000 juga ada.

 

MUST TRY

- Durian paken. Ukurannya lebih kecil dari durian pada umumnya. Daging buahnya berwarna kuning tua. Rasanya ya mirip durian dengan bau yang nggak tajam. Bisa beli di penjual pinggir jalan. Musim berbuahnya Februari-April.

 

- Durian (otak) undang atau durian udang. Disebut udang karena warna oranye dan bentuk lengkungan daging buahnya sepintas jadi mirip udang. Karena langka, dijualnya mahal. Paling murah Rp150.000 per buah. Bisa dibeli di kios buah pinggir jalan di daerah Kasongan.

 

- Buah sentul yang seperti buah kecapi.

TEMPAT MAKAN

- Rumah Makan Soto Banjar H. Munsi di Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya.

Soto Biasa-nya dibandrol Rp20.000, sampai yang paling mahal Soto Paha Rp44.000. Potongan telur rebus memenuhi permukaan soto yang disajikan di piring. Sate ayamnya juga patut dicoba karena bumbu kacangnya beda, kental dan kemerahan, begitu pula daging ayamnya kemerahan, sudah dimarinated, endes banget. Rp22.000 isi 10 tusuk. 

Soto Banjar H. Munsi

 

- Kampung Lauk, Rajanya Ikan Bakar di Jl. Bukit Rawi Km 2, Pahandut Seberang, Palangka Raya.

Spesialisasinya ikan bakar yang memang bumbunya menyerap banget, sambalnya juga patut dipujikan. Kalau ke sini pilih menu paketan saja, praktis, dan supaya nggak terlalu lama menunggu.

 

- Warung Makan Didi di Jl. Iskandar, Palangka Raya.

Hanya buka pagi hari hingga sekitar pukul 10. Menunya ketupat kandangan, lontong (kuah), nasi kuning. Baik ketupat maupun lontongnya berkuah santan dan lauk utamanya ikan haruan (gabus) yang dimasak dengan bumbu khas rasa asap. Enak banget ini ikannya. Kalau nggak mau kehabisan ikan haruannya, datang lebih pagi ya. Jam 8 saja sudah terhitung kesiangan.

Ketupat kandangan Warung Didi

 

- Rumah Makan Guang Wei (nonhalal, khas Dayak) di Jl. Temanggung Tandang No.21, Palangka Raya.

Penggemar daging babi harus banget ke sini. Menu serba babi tersedia: babi panggang, babi goreng, sate babi dan semua menu sayurnya pun ada potongan daging babinya. Sayurnya ada rotan muda (singkah/umbut), daun kedondong, taya, pare, terong, ada juga sayur tumbuk daun singkong.

Jam buka: 09.00-24.00

Menu di Resto Guang Wei

 

- Rumah Makan Family di Jl. Bawean No.8, Palangka Raya.

Khasnya ikan jelawat goreng bawang.

 

SUVENIR

Kalau mau beli suvenir berupa perhiasan dari batu-batuan seperti di Balikpapan meluncurlah ke Jl. Batam. Di sana banyak kios suvenir. Kios yang menjual amplang juga ada.

Teks: Mayawati NH Foto: Anita Hia, Maliaki, Mayawati NH, Rudy Hartono, Wiwid Halim
Comment