DOWN SOUTH TRIP 1: LIBURAN SERU CAMPER VAN DI PERTH. SIAPA TAKUT? 2024-03-25 10:15

 

Ya, siapa takut? Toh saya sebagai supir tembak sudah menjajal jalan tol dan non-tol dari Jambi sampai Bali. Tapi… yang bikin takut bukan nyetirnya! Bagaimana dengan aplikasi visanya? Bagaimana dengan mahalnya dolar Australia, galaknya petugas imigrasi membongkar koper dan siap mendenda ribuan dolar gara-gara seporsi burger yang tidak di-declare. Ribet! Apalagi konon katanya Kota Perth tujuan kami adalah kota kecil, nggak menarik, nggak ada apa-apanya. Akhirnya, sampai umur 46 tahun, saya belum pernah menginjak Benua Australia.

 

Baca juga: "One Day Tour di Sekitar Perth: Caversham, Cervantes, Pinnacles, Lancelin"

 

Untungnya, nasib saya berubah di usia ke 47. Terima kasih saya ucapkan pada teman saya dari Perth yang meyakinkan “pang-enam” (julukan untuk istri) dan pada “pang-enam” yang dengan lirikan tajamnya “memaksa” saya issue tiket pesawat ke Perth di bulan November 2023 dengan hati deg-degan, hehe. Masuk bulan Januari, saya segera kalang kabut menyiapkan rekening koran dalam rangka aplikasi Visa Australia.

 

Eh, ternyata Visa Australia hadir dengan cepat, praktis, nggak pakai “menyandera” paspor. Tinggal cek saja di website VEVO, visanya ada di situ, dalam bentuk data saja. Tiga tahun, multiple entry, sekeluarga. Mantap! Dan ketika kami sampai di Perth, jam tengah malam pula, petugas memperlakukan kami dengan sangat baik. Karena sudah tahu yang paling dicari adalah olahan sapi, ayam, dan babi, kami fokuskan stok makanan pada olahan ikan alias pempek. Kami declare sebagai “fish cake” --dicap hijau oleh petugas pertama, lalu cuss langsung keluar. Tak sampai satu jam, kami sudah menunggu Uber di Bandara Perth. Mantap!

 

Tujuan kami: berpetualang dengan camper van atau caravan di sekitar Perth! Karena kami sekeluarga suka road trip, video Youtube soal camper van terlihat menarik, plus sahabat kami sudah pernah camper van sehingga beliau membantu melakukan booking dan rekomendasi jalurnya. Mengapa petualangan camper van sekitar Perth ideal untuk orang Indonesia? Ada tiga alasan utamanya.

 

 

Pertama, pilihan penerbangan ke Perth dari Jakarta atau Denpasar sangat banyak dan harganya bersahabat. Terbangnya pun hanya 4 jam, waktu Perth sama dengan WITA, jadi tidak terlalu jauh, nggak berat di ongkos. Kedua: Australia menganut stir kanan, sama dengan Indonesia! SIM kita pun berlaku bahkan tanpa SIM Internasional. Saya nggak kebayang nyetir camper van kapasitas 4 tempat tidur dengan stir kiri --pake VW Golf sewaan saja spion kanan sering menghajar tiang listrik! Dengan stir kanan, kita lebih cepat terbiasa. Ketiga: camper van adalah golden family time! Anda biasa liburan ke Bali, ke mal, atau ke Disneyland? Bayangkan berpetualang sekeluarga dalam satu mobil, masak sendiri, siang-siang pasang meja di samping mobil dan makan nasi goreng di tepi pantai, sementara malamnya tidur di bawah taburan bintang-bintang dikelilingi belasan kanguru. Core memories, quality time, dekat dengan alam. Siapa takut? Yuks!

 

Australia menganut stir kanan

 

Golden family time

 

Pasang meja di samping mobil

 

 

 

 

 

Tentang penulis: Harry Nazarudin atau biasa disapa Harnaz adalah salah satu pendiri Komunitas Jalansutra, penulis kuliner yang telah menulis buku Kimia Kuliner, dan bersama Bondan Winarno (kini telah almarhum) dan Lidia Tanod menulis buku 100 Mak Nyus. Harnaz juga memiliki channel Youtube “Kimiasutra” –Menjelaskan Kimia dalam Bahasa Manusia. Buku terbarunya yang diluncurkan tanggal 25 Maret 2021 adalah Nasgor, Makanan Sejuta Mamat.

 

Teks & Foto: Harnaz Tagore (Harry Nazarudin)
Comment