KE RAJA AMPAT, CUKUP DENGAN SNORKELING, BISA MELIHAT IKAN PARI MANTA DARI DEKAT! 2021-03-02 22:25

 

Kalau Anda penyelam, salah satu tujuan menyelam di Raja Ampat Papua Barat tentulah menyaksikan dari dekat parade ikan pari manta nan gagah sekaligus anggun itu. Lantas, pasti Anda yang bukan penyelam bertanya, kalau nggak menyelam, nggak bisa ya melihat ikan yang siripnya sangat lebar itu? Jawabannya, tentu bisa! Kalau beruntung malah, bisa sedekat para penyelam juga. Ah, yang benerrrr? Iyaaaa….. Bener!

 

Baca juga: "Panduan Cerdas Eksplor Raja Ampat"

 

MANTA SANDY

Hanya dengan snorkeling, Trippers bisa melihat rombongan ikan pari manta (manta ray) berenang berputar-putar memamerkan keanggunannya di sebuah lokasi selam bernama Manta Point atau sering disebut juga Manta Sandy. Tempat ini dikenal sebagai cleaning atau mating station ikan pari manta. Ini memang tempat di mana ikan pari manta sering menampakkan diri. Kalau beruntung, Trippers bisa melihatnya dalam jumlah belasan dan lama! Kalau kurang beruntung, hanya melihat sekejap satu ekor berenang melintas aja. Kalau nggak beruntung, udah nunggu setengah jam lebih tetap tak ada yang nongol satu ekor pun! Memang nggak ada jaminan.

 

 

Bicara pengalaman saya sih, dari belasan kali ke Raja Ampat, baik untuk menyelam maupun hanya snorkeling, mereka –sekawanan ikan pari manta itu, selalu ‘say hi’ sama saya. Pernah cuma satu yang setor muka, pernah pula belasan! Jadi seperti janji kencan rutin dengan mereka aja gitu, hehe.

 

 

Pengalaman menyelam atau berenang-renang dengan ikan pari manta memang sangat tak terlupakan bagi para wisatawan yang berkesempatan ke Raja Ampat. Apalagi bagi yang sebelumnya nggak pernah tahu ada ikan dengan bentuk seperti ini, bagai kelelawar raksasa di dalam air.

 

 

Awalnya beberapa teman saya takut saat melihat manta muncul jauh di bawah kaki mereka yang sedang snorkeling di permukaan air. Walaupun sudah dikasih tahu sebelumnya, bahwa ikan ini jinak, sama sekali nggak akan menyerang. Kalau kita bergerak terlalu heboh, manta-manta itu malah takut, lalu berenang kabur menjauh. Makanya gaya snorkelingnya harus behave, haha… Kalau kecipakan kaki kita terlalu berisik, manta yang sedang asyik berputar-putar jadi kabur, para penyelam yang sedang bersimpuh manis di atas pasir di kedalaman sekitar 15-20 m untuk menonton aksi para manta, tentu akan kesal. Jadi inget ya, selow aja snorkelingnya.

 

Lebih afdol kalau bisa skin dive atau duck dive untuk mendekati mantanya

 


Kalau menyelam, bisa lebih leluasa foto bareng manta

 

BLUE MAGIC

Di Raja Ampat, selain Manta Sandy, ada dive site lain yang juga menjadi ‘sarangnya’ ikan pari manta. Blue Magic namanya. Sayangnya, kalau di sini, hanya para penyelam yang bisa menikmatinya. Dan kalau di Manta Sandy, pari mantanya mayoritas jenis manta karang, kalau di Blue Magic, oceanic manta yang lebih ganteng! Si ganteng pari-pari manta sering banget antre narsis di depan lensa kamera para penyelam di sini.

 

Oceanic manta

 

Baca juga: "Wahai Para Penyelam, Sudah Pernah Menyelam di Sini Belum? Mendebarkan!!"

 

WAYAG

Laguna Wayag juga menjadi tempat pari manta berkembang biak. Hanya saja memang fokus kita-kita yang datang ke Wayag bukan mencari pari manta, tapi naik ke puncak bukit yang menjanjikan pemandangan spektakuler.

 

Baca juga: "Pertama Kali ke Raja Ampat: Wayag Atau Misool Dulu?"

 

Di Misool juga ada beberapa dive site yang menjadi favorit pari manta. Sebut saja Magic Mountain (Karang Bayangan), Four Kings.

 

 

Dan ngomong-ngomong, jarang lho… ada dua spesies pari manta (manta karang dan oceanic) bisa hidup berdampingan seperti di Raja Ampat ini. Perairan Raja Ampat memang menjadi tempat favorit bagi dua spesies pari manta ini karena merupakan pertemuan dua perairan, Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

 

Kedua jenis pari manta ini  termasuk hewan yang sudah langka. Untungnya di Raja Ampat sudah ada Perda Kabupaten Raja Ampat No.9 Tahun 2012 tentang Larangan Penangkapan Ikan Hiu, Pari Manta, dan Jenis-jenis Ikan Tertentu di Perairan Raja Ampat.

 

O ya, pari manta juga banyak ditemukan di Pulau Sangalaki Kaltim, Nusa Penida Bali, TN Komodo NTT.

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Mayawati NH, Novindra Christian, Ones, Zakarias Wader
Comment