KALAU KE HAW PAR VILLA, PARA KORUPTOR KIRA-KIRA KETAKUTAN NGGAK YA... 2017-10-22 00:00

 

Tidak semua orang tahu kalau di Singapura ada theme park yang sudah berumur 80 tahunan, lebih tua dari umur wisatawan pada umumnya. Ya, Haw Par Villa, taman yang penuh patung-patung dengan kisah menarik ini berdiri sejak tahun 1937 dan dibangun oleh pengusaha balsem terkenal Tiger Balm. Tempat ini sempat ditinggalkan saat perang dan setelah perang dipugar kembali oleh putra Aw Boon Par (pendiri taman ini), yaitu Aw Cheng Chye sehingga pada tahun 1970-1980-an taman ini kembali ramai dikunjungi wisatawan. Pada tahun 1985 tempat ini diakuisisi Tourism Singapore dan dihiasi nuansa baru.

 

Apa yang paling menarik dari tempat ini? Pertama, masih terawat dan tampak cantik. Semua patungnya tampak utuh, tidak gompal-gompal dan saat saya datang tampak baru dicat ulang sehingga warnanya kinclong banget. Kedua, sentuhan nuansa akhirat pada salah satu diorama yang bermaksud mengingatkan kita akan masa depan dari masa depan, yaitu 10 Courts of Hell (10 Pengadilan Neraka),  yang ditampilkan dalam sebuah gua buatan. Tema ini didasari dari legenda China, tepatnya ajaran agama Buddha. Suasana gua agak gelap dan saya juga merasakan aura berat… Entahlah, mungkin saya terbawa suasana. Tapi konon memang ada cerita, tempat ini berhantu.

 

 

Saya mau cerita sedikit tentang apa yang digambarkan di gua 10 Courts of Hell yang masing-masing dikuasai oleh seorang raja. Pengadilan pertama adalah tempat penghakiman yang dilakukan oleh King Qinguang. Orang yang baik sekali masuk ke surga lewat jembatan emas dan yang baik tapi tingkatan lebih bawah masuk lewat jembatan perak. Nah, yang jahat dimasukkan ke tempat penyiksaan --ada 8 Courst of Hell untuk menyiksa. Buat koruptor disiksanya dengan cara dibekukan di dalam balok es di Court of Hell yang dikuasai oleh King Chujiang…. Hmmm kalau begitu, untuk beradaptasi berarti para koruptor sebaiknya tinggal di kutub kali ya, hehehe… atau sering-sering masuk kulkas kalau memang hukumannya seperti ini. Semua jenis kejahatan ada dalam ke-8 Courts of Hell. Ada satu yang kelihatannya dosa ringan tapi secara tidak langsung merusak bumi dengan tidak menghargai makanan, maka hukuman bagi yang suka buang-buang makanan berat juga lho…. serem… badannya dibelah dua di Court of Hell yang dikuasai oleh King Piencheng.

 

Court of Hell

 

Nah setelah disiksa, mereka dimasukkan ke Court Kesepuluh yang dikuasai oleh King Zhuanian di mana mereka di sini diberikan teh oleh Oma Men Po supaya lupa akan masa lalunya dan setelah itu direinkarnasi. Jadi apa? Hmmm ternyata tergantung "Wheel of Reincarnation (Samsara)", bisa jadi manusia lagi tapi kalau tidak beruntung jadi hewan atau manusia yang nasibnya jelek. Ayo mau pilih mana, jadi manusia bernasib buruk atau jadi Chihuahua yang disayang majikan dan tiap minggu pergi ke salon hewan? Hehehe…

 

Jadi kesimpulan dari diorama ini, kalau kita jahat pasti dihukum, tapi ada pengampunan dan kemudian mengalami reinkarnasi. Namun direinkarnasi menjadi apa, kita nggak tahu, karena semua tergantung amal perbuatan kita selama hidup. Jadi pastinya harus jadi orang baik agar masuk surga, dan bereinkarnasi menjadi manusia yang bernasib baik. Jadi kalau melihat ajaran ini, artinya kita pernah bereinkarnasi dan pernah masuk Court of Hell... Beruntung kita bereinkarnasi masih jadi manusia.

 

Hmmm… wisata kok jadi ngomogin akhirat. Ya nggak apalah, biar ingat masa depan dari masa depan kita. Biar ingat untuk selalu berbuat baik, dan jangan korupsi, juga jangan suka fitnah dan menyebar hoax. Walau ajaran yang digambarkan dalam diorama ini bukan berdasarkan agama yang saya anut tapi kesamaannya ada yaitu neraka itu memang ada dan di sana nggak enak banget!

 

Smiling Buddha

 

Setelah bahas akhirat yang agak bikin kita mikir, mari kita lihat diorama patung cantik apa saja yang ada di sini. Umumnya patung di sini temanya dari legenda cerita China dan ajaran Buddha seperti legenda ular putih, Tripitaka, patung Buddha Ketawa, diorama mengambil kitab suci, patung aneka shio. Tapi ada juga yang umum seperti patung dua pemain sumo, patung diorama kehidupan sehari-hari manusia dan tentunya banyak macan di mana-mana… Eh, maksudnya patung lambang Tiger Balm, termasuk mobil dengan kepala macan yang dulu dipakai pendiri tempat ini saat pertama kali mempromosikan produk Tiger Balm-nya, balsem yang saat ini sudah tersohor di mana-mana.

 

 

Tiket masuk: Gratis

Cara ke tempat ini: Mudah dan murah, cukup naik MRT Circle Line dan turun di Haw Par Station. Saya ke tempat ini saat memanfaatkan waktu transit, jadi dari bandara Changi naik MRT, cukup lama, 1 jam 10 menit, tapi OK lah murah, pulang pergi nggak sampai SGD 4.

 

Tulisan ini pernah dimuat di Qubicle.id

Teks: Kumala Budiyanto Foto: Kumala Budiyanto, Istimewa
Comment