GUNUNG CIUNG, ALTERNATIF MENDAKI GUNUNG DI SEKITAR JAKARTA DENGAN BONUS CURUG PANYANTELAN 2023-06-30 12:00

Berfoto di Puncak Gunung Ciung dengan latar Gunung Salak

 

Mau mendaki gunung yang nggak jauh dari Jakarta dan nggak perlu kemping? Ada beberapa pilihan. Salah satunya Gunung Ciung di Sentul Bogor. Tepatnya di Kampung Curug Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. Cocok sekali untuk kegiatan  family gathering. Karena anak-anak dan lansia atau yang kondisi kesehatannya kurang memungkinkan pun bisa trekking hanya sampai Check Point 1. Yang kuat bisa lanjut ke Puncak Gunung Ciung. Yang staminanya tengah-tengah bisa lanjut ke Leuwi Ciung dan Curug Panyantelan. Lengkap!

 

Baca juga: “Puncak Kuta, Alternatif Mendaki Gunung di Sekitar Jakarta dengan Bonus Curug Mariuk

 

BAGAIMANA RUTENYA DARI JAKARTA?

Dari Jakarta belahan mana pun, arahkan mobil masuk ke Tol Jagorawi, keluar di KM 36, Sentul Selatan. Kalau dihitung dari sekitaran Taman Mini Jakarta Timur sampai keluar Sentul Selatan ditempuh normal 40 menit. Dari situ ikuti saja Google Maps, tujukan ke Sawah Segar Sentul (restorannya sudah tutup yang di sini, pindah lokasi). Google Maps mungkin mengarahkan via Cijayanti (melewati Rainbow Hills Golf Club) yang lebih jauh +/-2 km tapi kondisi jalanannya lebih lebar dan bersahabat. Mungkin juga kita diarahkan melewati Jalan Bojong Koneng yang lebih sempit, menanjak dan berlika-liku. Kedua jalur ini bertemu di KM 0 Sentul. Durasi yang dibutuhkan kurang lebih 30 menit, lewat jalur mana pun.

 

Jangan berhenti di bekas Sawah Segar tapi maju terus ikuti jalan kampung hingga ketemu mushola yang cukup besar dengan area parkir di depannya. Itulah basecamp Gunung Ciung.

 

Baca juga: “Beginilah Gambaran Lengkap Jalur ke Curug Cibingbin dan Curug Ngumpet di Sentul

 

BAGAIMANA TREKKINGNYA?

Dari basecamp di depan mushola itulah rute trekking dimulai. Awalnya jalanan cukup lebar berupa tanah merah dan bebatuan kerikil. Kiri kanan semak alang-alang dan pepohonan kecil-kecil seperti pisang, singkong, dll. Sinar matahari akan langsung mengenai tubuh kita karena hampir tidak ada pohon besar yang meneduhkan. Tanjakan dan turunannya masih sangat bersahabat.

 

Jalur tanah merah, langsung terekspos sinar matahari

 

Kiri kanan semak alang-alang

 

Tanjakan dan turunannya masih bersahabat

 

Saat MyTrip dan rombongan Liem Family dari Bekasi melaluinya, jalanan agak becek di beberapa tempat, bekas hujan sehari sebelumnya. Dan karena ada sungai kecil membelah rute, maka kita harus melewati jembatan kayu sebanyak dua kali. Jembatannya rapi dan kuat, bukan berupa titian sempit.

 

Jalanannya agak becek di beberapa ruas

 

Jembatan kayu pertama

 

Jembatan kayu (bambu) kedua

 

Setelah itu jalanan mulai menanjak tanpa bonus, tapi sudah dibuatkan tangga-tangga, jadi tidak sulit dilalui.

 

Jalanan menanjak dengan tangga-tangga

 

Beberapa puluh meter menjelang Check Point 1, ada gerbang kayu bertuliskan “Selamat Datang di Wisata Alam Gunung Ciung”.

 

“Selamat Datang di Wisata Alam Gunung Ciung”

 

Check Point 1 berada di ketinggian 720 mdpl. Waktu yang dibutuhkan dengan jalan kaki santai termasuk berhenti sebentar-sebentar untuk berfoto dan istirahat, total sekitar 45 menit saja. Overall jalurnya mudah. Tidak ada jurang ataupun jalur ekstrem. Anak 5-6 tahun pun bisa tanpa kesulitan, tapi tetap harus diawasi.

 

Check Point 1 di ketinggian 720 mdpl

 

Anak 5-6 tahun aman di jalur ini

 

GUNUNG SALAK TERLIHAT JELAS

MyTrip dan rombongan beruntung, cuaca ekstra cerah! Dari Check Point 1 terhampar pemandangan lembah hijau dan Gunung Salak pamer gagah di belakangnya. Tak tertutup awan sedikit pun.

 

Gunung Salak pamer gagah

 

Di Check Point 1 ini ada area untuk mendirikan tenda walaupun tidak terlalu luas, ada teras pandang dengan papan penanda “Gunung Ciung 720 mdpl”, ada sebuah warung, beberapa toilet, mushola, gazebo panjang, juga vila kayu. Vila kayu ini bukan untuk disewakan, tapi menurut Jay Ciung, pengelola Gunung Ciung, untuk tempat evakuasi kalau ada yang sakit atau kondisi-kondidi darurat lainnya.

 

Teras pandang di Check Point 1

 

Gazebo panjang

 

Area kemping, teras pandang, dan gazebo

 

Makan siang bisa digelar di gazebo. Kalau mau makan nasi liwet bisa pesan paling tidak sehari sebelumnya. Kalau nggak pesan, makanan yang tersedia di warung hanya mie instan dan gorengan.

 

Nasi liwet untuk makan siang. Nikmat!

 

RUTE PENDAKIAN KE PUNCAK GUNUNG CIUNG

Bagi yang kuat staminanya tentunya bisa lanjut ke Puncak Gunung Ciung. Dari Check Point 1 sampai puncaknya di ketinggian 950 mdpl jalurnya mendaki terus dan terjal, tanpa bonus. Berupa tanah merah dan teduh karena banyak pohon besar. Jaraknya nggak jauh. Hanya butuh waktu 20-25 menit untuk tiba di puncak.

 

Jalur awal pendakian

 

Menanjak terus

 

Saat cuaca cerah Gunung Salak kembali terlihat utuh dari Puncak Gunung Ciung. Trippers bisa duduk-duduk istirahat sambil memandangi Gunung Salak dari Puncak Gunung Ciung yang cukup luas dan teduh. Benar-benar tempat ideal buat leyeh-leyeh setelah capek mendaki. Tidak ada warung maupun toilet. Tapi kalau bawa kompor kecil bisa menyeduh kopi di sini.

 

Gunung Salak kembali terlihat utuh dari Puncak Gunung Ciung

 

Puncak Gunung Ciung, 950 mdpl

 

TURUN LEWAT JALUR YANG BERBEDA

Kalau turun dari puncak ke Check Point 1 lewat jalur yang sama dengan naik, terlalu curam. Jadi biasanya pemandu mengarahkan ke jalur lain.

 

Jalur turun, terlihat di foto yang sebelah kanan

 

Sedikit lebih landai, lebih memutar, tapi tetap ada ruas-ruas yang curam, butuh menancapkan tongkat atau trekking pole kuat-kuat atau minta gandeng pemandu agar tidak jatuh menggelosor. Jalurnya teduh juga, hanya terbuka saat mendekati Check Point 1. Durasi turun lebih lama, karena butuh hati-hati sekali, sekitar 40 menit, sudah termasuk foto-foto juga.

 

Tancap trekking pole kuat-kuat

 

Berfoto di jalur turun

 

KE LEUWI CIUNG DAN CURUG PANYANTELAN

Seperti sudah disebutkan di awal, dari Check Point 1 bisa juga lanjut trekking ke Leuwi Ciung dan Curug Panyantelan. Ke Leuwi Ciung rutenya cukup bersahabat, anak-anak masih bisa melewatinya tapi tetap harus hati-hati. Karena ada jalur sulitnya juga seperti yang terlihat pada foto di bawah. Durasinya hanya sekitar 20 menit.

 

Ruas jalur yang cukup sulit ke Leuwi Ciung

 

Di Leuwi Ciung bisa berendam dan main-main di airnya yang jernih dan sejuk. Tapi tidak ada kamar ganti ya. Kembali ke Check Point 1 baru ada toilet.

 

Anak-anak aman bermain air di Leuwi Ciung

 

Berendam di Leuwi Ciung

 

Dari Leuwi Ciung bisa lanjut lagi ke Curug Panyantelan. Hanya sekitar 300 meter tapi cukup ekstrem. Anak-anak dan lansia sebaiknya tidak ikut. Cukup sampai Leuwi Ciung saja.

 

Curug Panyantelan

 

INFO LAINNYA

Nama Gunung Ciung diambil dari keberadaan goa yang menjadi sarang burung ciung di kawasan gunung ini.

 

Tiket masuk Gunung Ciung Rp15.000 bagi yang hanya trekking. Dan Rp30.000 bagi yang sekalian kemping di Check Point 1. Anak usia <7 tahun gratis. Bisa sewa tenda double layer seharga Rp100.000 yang bisa diisi 3-4 orang. Harga ini sudah termasuk dipinjami matras.

 

Tertarik ke Gunung Ciung? Hubungi pengelola, Jay Ciung di 082280432554

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Mayawati NH, Dok.MyTrip
Comment