GERAKAN KURANGI KEMARAHAN DI MEDIA SOSIAL OLEH ABC SARI KACANG HIJAU 2019-09-27 00:00

 

Banyak manfaat media sosial bagi pengguna salah satunya sebagai wadah untuk saling berbagi. Namun media sosial juga memiliki efek negatif. Seperti unggahan kemarahan dan kebencian yang terus meningkat dan sulit dikendalikan. Berdasar data Crimson Hexagon, di Indonesia dari awal tahun 2019 setidaknya ada lebih dari 70.000 pesan negatif beredar setiap harinya dan terus meningkat dari waktu ke waktu.

Selama 2 tahun terakhir, ABC Sari Kacang Hijau secara konsisten terus mengkomunikasikan misinya untuk mengurangi kemarahan dengan mengendalikan rasa lapar. Sebab pada dasarnya orang mudah marah ketika mereka lapar, terutama mereka yang berusia 18 – 30 tahun. Tahun 2018 lalu, ABC Sari Kacang Hijau membuat sebuah kampanye marketing untuk mengurangi kemarahan di lalu lintas.

 

 

Tahun 2019 ini, ABC Sari Kacang Hijau bekerja sama dengan Xquisite Informatics berinisiatif mengurangi kemarahan di media sosial. ABC Sari Kacang Hijau menemukan korelasi antara saat-saat menjelang waktu makan dan meningkatnya luapan kemarahan di media online. Sebagai produk yang dapat membantu mencegah rasa lapar, ABC Sari Kacang Hijau ingin membantu mengurangi kemarahan di media sosial.

Dhiren Amin selaku Head of Marketing & R&D Kraft Heinz ABC Indonesia & Papua New Guinea menyampaikan bahwa ABC merasa memiliki tanggung jawab untuk turut membangun Indonesia yang lebih baik. Setelah menciptakan gerakan kesetaraan gender melalui Kecap ABC dan kesejahteraan anak melalui Sarden ABC, kini ABC melanjutkan misinya melalui ABC Sari Kacang Hijau untuk turut mengurangi kemarahan termasuk di media sosial. 

 

 

Anissa Permatadietha selaku Marketing Manager Ready to Eat & Beverage, Kraft Heinz ABC Indonesia menambahkan, ABC Sari Kacang Hijau meluncurkan sebuah program kampanye Anti Maper (Marah Laper) yang merupakan kampanye digital holistik, untuk menghimbau para pengguna media sosial untuk mengurangi unggahan kemarahan mereka, sebab faktanya mereka bukanlah marah, namun hanya lapar.

Sementara itu ahli gizi dr. Juwalita Surapsari, Sp.GK menjelaskan hubungan antara rasa lapar dan emosi marah. Saat lapar, orang akan merasa lebih tidak senang dan mudah marah. Hal ini mengarah pada penyebaran emosi negatif, termasuk di media sosial. Untuk menghindari rasa Maper bisa melalui asupan nutrisi yang tepat, sebab pengaturan gula darah merupakan kunci untuk mengontrol emosi. Melalui kampanye ini, ABC Sari Kacang Hijau percaya bahwa dengan mengurangi rasa lapar, tingkat kemarahan akan menurun.

Comment