FAKTA MENARIK & PANDUAN LENGKAP TRAVELING KE BAGAN MYANMAR 2021-02-03 21:35

'Lautan’ candi dan pagoda di Bagan, tambah magis saat sunrise

 

Fakta menarik dan tak terbantahkan dari Bagan di Myanmar adalah adanya ‘lautan’ candi dan pagoda yang begitu magis, terutama saat matahari mulai muncul mendominasi cakrawala. Sajian alam yang tak ada duanya di dunia ini akan menjadi paripurna jika dinikmati dari atas balon udara. Mari kita mengenal lebih jauh tentang Bagan, andalan utama pariwisata negara Myanmar, yang telah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2019.

 

DI MANA LOKASI BAGAN?

Bagan terletak di Myanmar bagian tengah, dengan luas total 104 km2. Bagan Archaeological Zone berada di tengah-tengah Old Bagan. Sementara New Bagan berada di bagian selatan.

 

BAGAIMANA CARA KE BAGAN?

- Dari Jakarta tentu ambil penerbangan ke Yangon dulu, yang meskipun bukan lagi menjadi ibu kota Myanmar, tapi tetap menjadi gerbang masuk ke Myanmar. Tidak ada yang direct, tapi connecting via Kuala Lumpur atau Bangkok. Dari Yangon harus lanjut naik pesawat domestik ke Bagan (Nyaung U Airport), durasi 1 jam 20 menit.

- Atau dari Jakarta terbang ke Bangkok dulu, baru terbang ke Mandalay yang juga punya bandara internasional. Dari Mandalay ke Bagan lebih dekat, berjarak +/-180 km, dan pilihan moda transportasinya lebih banyak. Naik pesawat 20 menit, naik kereta 7 jam, naik bus 6 jam, naik kapal ferry 8 jam.

 

Khusus moda transportasi dengan kapal ferry, mungkin Trippers bertanya-tanya, Bagan terletak di tengah-tengah negara Myanmar, nggak ada laut, kok bisa naik kapal ferry? Ya, itu karena Bagan dilewati Sungai Ayeyarwady. Alternatif naik kapal ferry khusus wisata untuk masuk ke Bagan ini patut dipertimbangkan. Selain bisa menikmati aneka vegetasi dan kehidupan masyarakat di sepanjang tepi sungai, Trippers juga bisa memandang Gunung Sagaing, Pakokku, Myingyan. Pengalaman yang pasti tak ingin dilewatkan.

 

Baca juga: “Tahukah Anda di Myanmar Ada Batu Emas Melawan Gravitasi?

 

APAKAH BAGAN MENARIK UNTUK DIKUNJUNGI?

Tak heran Bagan disebut memiliki ‘lautan’ candi karena terdapat banyak sekali candi, pagoda, stupa, plus reruntuhan-reruntuhannya dalam satu area. Terdapat sekitar 2.200 candi besar dan kecil. Inilah salah satu situs arkeologi terbesar di dunia. Lokasinya bertambah indah dengan adanya Sungai Ayeyarwady yang melintas dan diikuti kawasan hijau di banyak tempat serta pegunungan berkabut melatarinya.

 

‘Lautan’ candi dan pegunungan berkabut melatarinya

 

Beberapa candi dengan pagoda menjulang tampak seolah menyeruak dari balik gerumbulan pepohonan. Desain candi dan pagoda-pagoda tersebut juga sangat detil dan indah, baik di bagian luar maupun dalamnya. Ditambah tentunya adanya relief, patung, ukiran, dan ornamen-ornamen lainnya. Dengan kondisi seperti ini, apakah ada yang akan bilang Bagan tak menarik?

 

Pagoda seolah menyeruak dari balik gerumbulan pepohonan

 

Satu hal lagi, suasana Kota Old Bagan yang santai, tak ada hiruk-pikuk, dan bersahaja juga telah membuat banyak orang jatuh cinta padanya.

 

ADA OBJEK & AKTIVITAS APA YANG TAK BOLEH DILEWATKAN DI BAGAN?

Kalau ingin melihat picture perfect ‘lautan’ candi, pilihan utama tentu naik hot air balloon. Tapi balon udara hanya beroperasi dari bulan Oktober sampai Maret. Naiklah saat menjelang sunrise maupun sunset, maka pemandangan yang sangat magis dan eksotis akan tersaji di depan mata. Tampak seperti melihat tanah impian, terutama saat sinar mentari pagi menimpa pucuk-pucuk pagoda. Tarif naik balon udara sekitar USD 350.

 

Sunrise dari atas balon udara

 

Tapi jangan khawatir, kalau Trippers datang saat balon udara nggak beroperasi atau memang nggak mau naik balon udara, pemandangan nyaris sempurna ke arah ‘lautan’ candi juga bisa didapat dengan naik ke beberapa pagoda atau candi yang memiliki teras pandang yang cukup tinggi. Ya, asyiknya, beberapa pagoda atau candi memang bisa dinaiki, seperti Tayok-Pyi Phaya, Bulethi Stupa, dan Lawkananda Stupa. Yang tertinggi adalah Shwesandaw dan Dhammayazika Temple.

 

Tayok-Pyi Phaya

 

Dari sekian banyak candi, Ananda Temple tak boleh dilewatkan. Candi yang dibangun tahun 1105 ini beda dari mayoritas candi di Bagan, dindingnya didominasi warna putih, bukan bata merah, dan ukurannya lebih besar dibanding candi lainnya. Stupanya yang berwarna keemasan melengkapi keanggunan candi ini.

 

Ananda Temple

 

Shwezigon Pagoda direkomendasi untuk dikunjungi menjelang malam ketika lampu-lampu sudah menyala. Cantik! Menurut cerita, pagoda ini “kembaran” dari Pagoda Shwedagon di Yangon. Dari sisi arsitektur keduanya memang mirip.

 

Candi favorit untuk melihat sunrise salah satunya Shwe Leik Too Temple. Jangan lupa membawa senter atau head lamp untuk membantu melihat jalan masuk ke candi saat pagi buta dan masih gelap. Bersamaan dengan matahari terbit Trippers akan melihat pemandangan balon udara yang juga mulai bermunculan. Breathtaking!

 

Kalau punya banyak waktu, eksplor juga candi-candi yang kurang terkenal. Tak ada yang bisa menduga apa yang akan Trippers dapatkan di sana.

 

Lewatkan malam hari di Bagan dengan makan malam di restoran yang menampilkan pertunjukan wayang khas Myanmar.

 

Baca juga: “Ini Dia Aneka Tips Berguna untuk Eksplor Myanmar

 

BELI SUVENIR DI MANA?

Kios-kios suvenir di Ananda Temple dan Shwezigon Pagoda boleh menjadi pilihan karena ragamnya banyak, harganya pun bersahabat, dan tentu bisa ditawar.

 

BUTUH BERAPA HARI EKSPLOR BAGAN?

Kalau hanya untuk mendapatkan highlight-nya, 3 hari 2 malam lebih dari cukup. Tapi bagi yang gemar mengeksplor situs-situs bersejarah, alokasikan waktu minimal 4 hari, atau sekalian 5 hari, memaksimalkan durasi tiket.

 

Tiket masuk kawasan situs arkeologi di Bagan: USD 15 atau 25.000 kyat untuk 5 hari (harga bisa berubah sewaktu-waktu).

 

Baca juga: “Itinerary Myanmar (Yangon-Mandalay-Bagan) 9 Hari

 

MUDAHKAH MENGEKSPLOR BAGAN?

Sebagai wilayah yang sudah lama menjadi tujuan wisatawan mancanegara, Bagan sangat siap dengan segala fasilitasnya. Pilihan transportasi –termasuk sepeda dan dokar, penginapan, restoran, kafe, juga pemandu berlisensi tersedia lebih dari memadai. Harga-harganya pun sangat terjangkau, benar-benar ramah buat kantong backpackers. Penginapan yang tarifnya USD 15 misalnya, mudah ditemukan.

 

O ya, selain jalan kaki, bersepeda, maupun sewa dokar untuk mengeksplor candi-candinya, Trippers juga bisa ambil paket sunset cruise di Sungai Ayeyarwady untuk menikmati aura keindahan Bagan dari sungai. Sungguh ini adalah pengalaman menutup hari di Bagan yang sempurna.

 

Naik dokar untuk mengeksplor candi-candi di Bagan

 

KAPAN WAKTU TERBAIK EKSPLOR BAGAN?

Dari November hingga Mei saat jarang hujan.

 

BAGAIMANA CUACA DI BAGAN?

Cuacanya cenderung kering. Ya, Bagan memang wilayah Myanmar yang paling banyak mendapatkan sinar matahari. Jadi membawa sunblock wajib hukumnya kalau ke Bagan apalagi Trippers akan banyak beraktivitas di luar ruang, meloncat dari satu candi ke candi lainnya. Jangan lupa juga bawa payung dan topi untuk melindungi dari paparan sinar matahari yang galak di Bagan.

 

 

SEJARAH SINGKAT BAGAN

Dulunya Bagan adalah ibu kota pertama Kerajaan Pagan yang berkuasa abad ke-9 hingga ke-13. Pada masa keemasannya, antara abad ke-11 hingga ke-13, kerajaan ini membangun sekitar 10.000 candi, vihara, dan pagoda. Yang bertahan sekarang dan dipelihara oleh pemerintah Myanmar sekitar 2.200. Kerajaan Pagan inilah yang pertama kali bisa menyatukan Myanmar hingga menjadi Myanmar sebagai negara sekarang ini.

 

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer), Santi Winata, Sutiana Foto: Alexander Schimmeck, Mayawati NH, Ye Linn Wai
Comment