TEMPAT TERBAIK MELIHAT PEMANDANGAN DUA TELAGA DI DIENG 2019-12-08 00:00

 

Wisata Dieng di Jawa Tengah makin banyak digemari. Ditandai dengan adanya festival yang rutin diadakan setiap tahun yakni Dieng Culture Festival. Tak dipungkiri, Dieng memang menyimpan banyak jenis wisata, mulai dari wisata alam, wisata budaya hingga wisata sejarah. Meski demikian, wisata alam masih mendominasi dengan banyaknya pilihan. Salah satunya adalah Batu Pandang Ratapan Angin.

 

Mungkin muncul pertanyaan, apa yang menarik dari sebuah batu, hingga dijadikan wisata alam andalan di Dieng? Memang benar, spot ini hanyalah sebuah bongkahan batuan keras yang berada di atas perbukitan. Namun jangan salah, saat berdiri di atas batu ini Trippers akan melihat pemandangan luar biasa cantiknya berupa telaga kembar, yang tak lain adalah Telaga Warna dan Telaga Pengilon.

 

 

Kedua telaga yang letaknya berdampingan ini sangat elok jika dipandang dari atas ketinggian di batu ini, disempurnakan dengan panorama perbukitan hijau yang samar-samar tertutup kabut. Keduanya hanya dipisahkan oleh daratan yang tak begitu luas. Uniknya, meski jaraknya berdekatan namun masing-masing telaga memiliki warna yang berbeda. Telaga Warna berwarna hijau pupus sementara Telaga Pengilon berwarna lebih jernih. Untuk hasil gambar yang sempurna, telah disediakan gardu pandang di dekat Batu Pandang sebagai titik pengambilan foto.

 

Selain spot utama, terdapat pula spot baru yang juga berupa gardu pandang. Spot ini berukuran lebih besar di mana terdapat 2 jembatan kayu yang menghubungkan gardu pandang. Untuk berfoto-foto di atas gardu pandang tersebut hanya dikenai tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang. Spot baru ini menjadi spot favorit kedua setelah spot batu, karena di spot batu pemandangan 2 telaga lebih terlihat jelas dan lebih dekat.

 

Gardu pandang baru

 

Batu Pandang Ratapan Angin letaknya di sebuah bukit di sekitar Telaga Warna. Tepatnya di Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Suhu udaranya sejuk menyegarkan sebab berada pada ketinggian 2.100 mdpl. Untuk menuju lokasi hanya dibutuhkan waktu sekitar 5 menit dari lokasi parkir kendaraan. Akses jalan terbilang rapi dan merupakan campuran antara jalan permanen, batuan, serta tanah.

 

Baca juga: "Ssstt... Jangan Bilang-Bilang Ada Air Terjun Cakep Nih di Magelang"

 

Tiket masuknya hanya sebesar Rp10.000 per orang sementara fasilitas umum sudah cukup lengkap seperti kamar mandi, warung makan dan mushola. Bagi Trippers yang ingin berkunjung, bisa memilih penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng menuju Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Setibanya di Yogyakarta sewalah kendaraan untuk menuju Batu Pandang Ratapan Angin. Jaraknya sekitar 116 km atau butuh 3,5 jam berkendara. Waktu yang tepat adalah saat musim kemarau.

 

Teks: Arief Nurdiyansah Foto: Arief Nurdiyansah & Clara Soca Atisomya
Comment