TEMPAT INI SUDAH LAMA ADA, TAPI MUNGKIN ANDA BELUM TERTARIK DATANG SAMPAI BACA TULISAN INI 2018-11-17 00:00

Sore-sore asyik di Tanakita

 

Jujur, dari dulu saya sudah tahu tempat ini tapi nggak tertarik untuk datang dan coba menginap. Mungkin karena nggak pernah benar-benar membaca reviewnya. Atau karena terpengaruh omongan orang, kalau kemping ya kemping aja, nggak usah kemping bintang lima segala. Oke, saya akui saya salah....

 

Jembatan gantung Situgunung-lah yang pada akhirnya membawa saya ke Tanakita 5 Star Camping Ground yang beralamat lengkap di Jalan Kadudampit KM 9, Situgunung, TN Gede Pangrango, Sukabumi. Dikelola oleh Rakata Adventure Team, Tanakita sudah beroperasi sejak 2006. Karena ternyata deket banget lokasinya dengan Situgunung Suspension Bridge yang hendak kami tuju, maka akhir September lalu saya dan teman-teman menginap di sini. Dari sini ke lokasi jembatan jalan kaki santai hanya +/-25 menit. Ke Danau Situgunung juga dekat, 15-20 menit.

 

Situgunung Suspension Bridge

 

Jadi buat Trippers yang mau ke jembatan gantung saya rekomen nginep di sini aja. Memang sih kalau cuma mau ke jembatan gantung, buat yang tinggal di Jabodetabek bisa day trip aja, nggak usah nginep. Tapi kalau nginep ‘kan bisa lebih santai dan bisa eksplor yang lain, ke danaunya dan Curug Sawer misalnya. Saya rekomen menginap di sini bukan hanya karena dekat dengan jembatan gantung, tapi karena memang suasananya asyik banget, plus fasilitas dan servisnya memuaskan.

 

Total luas area Tanakita 2 hektar, berada di ketinggian 1.100 mdpl. Ada 70 tenda tersedia yang bisa menampung sekitar 200 orang. Satu tenda bisa untuk 3-4 orang. Tendanya terdiri dari dua bagian, bagian untuk menggelar kasur dan bagian teras yang hanya dialasi matras. Selain disediakan kasur empuk, juga ada bantal kecil, sleeping bag, colokan listrik. Ada mushola berupa tenda besar yang bisa menampung sekitar 15 orang sholat berjamaah. Kamar mandi tersedia cukup banyak dengan standar resor/hotel, ada shower air panas, bahkan wastafel pun ada air panasnya. Toiletnya toilet duduk. Tapi toiletries dan handuk nggak disediakan ya.

 

Jejeran tenda-tenda dan mushola berupa tenda

 

Sebanyak 50 staf –banyak banget ya-- siap melayani kita, dan semuanya sangat ramah. Para staf ini semua orang lokal yang tinggalnya nggak jauh dari situ.

 

Ada banyak kegiatan yang bisa kita lakukan. Bisa jalan kaki ditemani pemandu (nggak perlu bayar lagi) menuju Rumamera (bungalow berwarna merah), mampir di tempat pembibitan tanaman dan kebun yang menanam aneka tumbuhan, duduk-duduk di teras vila sambil menikmati alam dan gorengan hangat, juga bisa berfoto-foto di dapur kering yang cantik penataannya. Malam hari ada api unggun, dan beberapa kru gitaran nyanyi-nyanyi menghibur kita –kitanya pun boleh ikutan nyanyi. Nggak usah takut kedinginan, suhu udara di sini di tengah malam pun paling hanya sampai 18 derajat celcius. Cukup pakai jaket tipis.

 

Santai di Rumamera sambil menikmati keasrian alam

 

Harga per orang per malam memang cukup mahal, Rp550.000 termasuk semua fasilitas yang disebutkan di atas, juga makan 3 kali dan 2 kali snack (makanannya disediakan prasmanan, bisa sekenyangnya). Air mineral tersedia dalam galon, bisa diambil kapan pun. Begitu pula air panas, kopi, teh free flow. Malam hari sambil api unggun disediakan bandrek dan jagung bakar. O ya, harga ini juga sudah termasuk flying fox. Worth the money! Kalau mau menjajal river tubing hanya bayar Rp150.000 per orang.

 

Snack, bisa ambil sepuasnya

 

Untuk menginap di sini pesan dulu lewat situs resminya www.tanakita.id.

 

Baca juga: "Situgunung Suspension Bridge Sekarang sudah dibuka setiap hari"

 

Teks: Mayawati NH Foto: Mayawari NH, Priyo Tri Handoyo, Shinta Djojonegoro
Comment