BOSAN DI KUALA LUMPUR? COBALAH MELIPIR KE PUTRAJAYA 2019-10-28 00:00

Masjid Tunku Mizan Zainal Abidin atau dikenal dengan nama Masjid Besi

 

Banyak yang menyangka ibu kota Malaysia adalah Kuala Lumpur. Padahal sudah digantikan oleh Putrajaya. Kota baru yang terletak 14 km dari Kuala Lumpur ini sudah resmi menjadi ibu kota Malaysia sejak 1999. Jadi kalau bosan di Kuala Lumpur, bolehlah bergeser ke sini.


Nama Putrajaya diambil dari nama Perdana Menteri Malaysia yang pertama, Tunku Abdul Rahman Putra, dengan ditambah kata 'Jaya' yang berarti kesuksesan. Menempati lahan bekas perkebunan karet dan kelapa sawit yang dulunya masuk wilayah Negara Bagian Selangor dan kini menjadi teritori pemerintahan sendiri atau disebut Wilayah Persekutuan. Pembangunan kota baru ini dimulai sejak 1993.

 

Seperti layaknya kota baru yang dibangun dari nol, wilayah seluas 46 km2 ini sangat tertata.  Karena menjadi pusat pemerintahan maka semua kantor pemerintahan dipindahkan ke sini, kecuali Kementerian Perdagangan dan Investasi karena pusat perdagangan masih di Kuala Lumpur.

 

Banyak yang membayangkan kota ini agak kaku dan tak menarik lantaran cuma kota pusat administratif. Padahal Putrajaya juga dirancang menjadi destinasi berlibur lho. Letaknya yang di antara Kuala Lumpur dan bandara menjadikannya cukup ideal untuk disinggahi bahkan jika waktu terbatas sekalipun. Banyak juga turis yang sedang transit beberapa jam di bandara mampir menghabiskan waktu ke sini.

 

Baca juga: "Nggak Berani Bungy Jump, Sky Jump, Sky Climb? Cobalah Sky Box dan Rasakan Sensasinya!"


CARA KE MALAYSIA

Banyak penerbangan langsung ke Kuala Lumpur dari kota-kota besar di Indonesia, dilayani berbagai maskapai. Lama penerbangan 2 jam.

 

CARA KE PUTRAJAYA

Jika berkelompok, menggunakan taksi atau sewa mobil pilihan paling bijak. Tak sampai 30 menit melintasi jalan tol kita sudah tiba di Putrajaya. Menggunakan moda publik juga bisa. Naiki saja bus No. U42, U43 serta E1 dari Pasar Seni. Dalam 30-60 menit (tergantung kepadatan jalan) sudah tiba di Putrajaya. Bisa juga naik bus Rapid KL dari KL Sentral. Cara lain yang lebih cepat naik KLIA Transit (jangan tertukar dengan KLIA Express ya) dengan waktu tempuh 20-30 menit.

CARA BERKELILING PUTRAJAYA

Paling mudah bergabung dengan organized tour. Atau bisa sewa mobil. Namun jika waktu fleksibel dan ingin hemat bujet bisa naik bus Nadiputra yang beroperasi pukul 06.30 hingga 01.00 dari stasiun kereta Putrajaya, frekuensinya setiap 15-30 menit.

 

ADA APA SAJA DI PUTRAJAYA

Putrajaya diklaim sebagai “intelligent garden city” karena memang dirancang sebagai kota hijau yang nyaman bagi siapa saja. Di sini terdapat beberapa danau (tasik) serta 14 buah taman botani yang menyita 40% arealnya. Kota ini menawarkan atmosfer rekreasi.

 

Danau Putrajaya

 

Selain menyodorkan suasana ramah lingkungan, Putrajaya terutama di central core district-nya memiliki berbagai bangunan megah yang memamerkan keindahan arsitektur yang terinspirasi dari berbagai keindah Danau Putrajaya an di dunia. Beberapa destinasi di bawah ini bisa dilingkari:
 

Putra Square

Dataran terbuka berbentuk bundar ini dirancang sebagai pusat segala aktivitas wisata di Putrajaya. Desainnya mengadopsi gaya Chaharbagh, yang merupakan ciri khas taman-taman di Persia. Di areal terbuka ini kerap diadakan festival ataupun perayaan-perayaan besar seperti parade hari kemerdekaan.

 

Masjid Putra

 

Masjid utama di Putrajaya ini terletak di tepi Danau Perdana dan berhadapan langsung dengan Putra Square. Didominasi warna merah muda, sangat besar dan megah. Konon bisa menampung 15.000 jemaah. Terbuka untuk dikunjungi siapa saja termasuk wisatawan nonMuslim di luar waktu Jumatan.


Jam buka: 09.00-17.00 (setiap hari) kecuali saat digunakan untuk Jumatan.
Dresscode: Sopan. Untuk pengunjung wanita nonMuslim jika berpakaian terbuka akan dipinjamkan penutup semacam jubah.
 

Gedung Perdana Putra

 

Bangunan megah ini juga terletak berhadapan dengan Putra Square. Sangat mencolok dengan kubah berwarna hijau di tengahnya. Di sini berkantor Perdana Menteri Malaysia, Wakil Perdana Menteri dan Sekretaris Kabinet.

 

Turis diperkenankan melakukan tur ke dalam gedung di waktu tertentu. Namun seperti layaknya tempat resmi setiap pengunjung harus mematuhi prosedur. Yang paling pokok adalah aturan cara berpakaian serta kewajiban menyerahkan identitas berupa paspor.


Jam buka: 08.00-12.30 dan 14.00-16.30 (Senin-Jumat); 08.00-12.30 (Sabtu).
Tiket: gratis.
Dresscode: Sopan (sandal, T-shirt, celana pendek tidak diperkenankan). Untuk pria wajib mengenakan pakaian berkerah sedangkan wanita tidak boleh berpakaian terbuka.  
 

Putra Bridge

 

Di Putrajaya terdapat 9 jembatan utama yang menghubungkan “pulau-pulau” di tengah danau. Masing-masing jembatan memiliki desain yang istimewa. Namun ada satu jembatan yang kerap jadi buruan penggemar selfie yaitu Putra Bridge. Lokasinya berdekatan dengan Putra Square. Arsitekturnya terinspirasi jembatan kuno Khadjou di Isfahan, Iran. 

 

Komplek Perbadanan Putrajaya

Meski hanya komplek perkantoran ternyata tempat ini juga jadi incaran pelancong. Yang paling ikonik adalah gerbang raksasa di tengah bangunan modern Perbadanan Putrajaya. Desain gerbang mengadopsi arsitektur Persia namun lebih modern. Melintang di atas jalur pedestrian yang disebut Kiblat Walk yaitu plaza (areal terbuka) berupa taman mengarah ke Masjid Tunku Mizan Zainal Abidin. Konon lansekap berikut plaza luas ini terinspirasi Imam Square di kota Isfahan, Iran.  

 

Masjid Tunku Mizan Zainal Abidin

Jika sudah berada di sekitar Komplek Perbadanan Putrajaya sekalian aja mampir ke masjid berdesain unik yang mengadopsi arsitektur campuran Eropa (Jerman) dan China ini. Warga lokal menjuluki masjid ini sebagai Masjid Besi karena 70% materialnya berbahan dasar besi. Masjid ini terlihat berbeda dari masjid pada umumnya. Salah satu yang paling mencolok adalah ketiadaan menara.

 

Interior gerbang masuk Masjid Besi

 

Satu hal menarik lainnya dari masjid yang mulai digunakan sejak tahun 2009 ini adalah tidak adanya AC. Sebagai gantinya dibuat sistem pendinginan alami berdasarkan teknik GDC (Gas Technic Cooling) dengan mengadopsi sistem sirkulasi alami yang telah lama diterapkan di Iran yaitu dengan menempatkan kolam air luas di sekeliling ruang salat. Seperti juga Masjid Putra, masjid ini terbuka dikunjungi pengunjung nonMuslim.

 

Komplek Nasyrul Qur’an

Secara resmi dibuka tahun 2017. Inilah pusat percetakan Al-Qur’an yang volume produksinya diklaim terbesar kedua di dunia. Di dalam komplek seluas 2,09  hektar ini ada pusat aktivitas pengkajian, penafsiran, penerjemahan berbagai bahasa asing hingga penerbitan.

 

Tempat ini terbuka untuk dikunjungi publik. Selain dapat melihat-lihat aneka koleksi di galeri, pengunjung bisa mendapatkan berbagai produk Al-Qur’an, Surat Yasin hingga buku-buku doa. Sekaligus juga berkesempatan menambah wawasan tentang seluk beluk proses pencetakan naskah Al-Qur’an dari A sampai Z. Akan ada pemandu yang menemani pengunjung berkeliling.

 

Pemandu di Komplek Nasyrul Rur’an
 
 

ADA AKTIVITAS APA SAJA DI PUTRAJAYA

Banyak acara tahunan yang dilangsungkan di Putrajaya. Di antaranya Putrajaya International Hot Air Balloon, Royal Floria Putrajaya Flower & Garden Festival, Festival Light and Motion, Islamic Arts & Culture Festival.

 

Selain festival banyak aktivitas menarik lainnya. Yang paling favorit adalah naik cruise berkeliling danau. Kemudian cycling, birding, berkuda serta beberapa rekreasi air seperti dayung, kano, ski, dll.  
 

Teks & Foto: Dammer Saragih
Comment
Mediasosial

New school and presiden school register web school

2023-03-15