MUNGKIN KALIAN PERLU TURUN KE LADANG BARLEY KALAU KE TIBET. MEMANG ADA APA? 2020-03-21 00:00

Nggak ada yang istimewa banget sih dari ladang-ladang barley atau jelai yang banyak terhampar di seantero Tibet. Tapi justru karena seringnya melihat dan melewati ladang barley dalam perjalanan antarkota di Tibet, rombongan kami jadi tergoda berhenti dan berfoto-foto deh! Kami memilih berhenti di ladang barley yang berlatar pegunungan dan tentunya saat cuaca cerah supaya hasil fotonya keren!

 

Jadi berhentilah kami di salah satu ladang barley luas di Bainang County, dalam perjalanan dari Kota Shigatse ke Kota Gyantse. Nggak nyesel turun walaupun angin yang bertiup saat itu cukup dingin padahal matahari bersinar bagus sehabis hujan. Mata dimanjakan pemandangan barley terhampar.

 

 

Beberapa dari kami yang ingin berpose di antara batang-batang pohon barley dengan hati-hati turun ke ladang dan berjalan di antara pematangnya. Jeprat-jepret.

 

 

 

Akan lebih menarik sebenarnya kalau kami berhenti di ladang barley saat para petaninya bekerja. Menurut cerita, kadang mereka bekerja sambil menyanyikan lagu-lagu rakyat. Seru pasti ya... Tapi sayang waktu itu kami turun di ladang barley yang kosong.

 

Untuk menuliskan artikel ini, saya pun mencari tahu tentang barley, tepatnya highland barley di Tibet. Berikut ini hasil ringkasannya.

 

Baca juga: "Last Minute Miracle di Everest Base Camp Tibet"

 

Jelai atau barley yang nama Latinnya Hordeum vulgare adalah anggota suku padi-padian. Total jumlah produksi barley dan luas area penanamannya di seluruh dunia berada pada urutan keempat dalam klasifikasi padi-padian di bawah jagung, padi, dan gandum.

 

Highland barley ditanam dan dibudidayakan secara luas di Dataran Tinggi Tibet sejak ribuan tahun lalu di tanah dengan ketinggian di atas 3.500 mdpl. Jenis highland barley memang justru bisa tumbuh subur di kondisi udara yang tipis oksigennya. Barley juga sangat mampu bertahan di udara dingin yang ekstrem. Penghasil barley terbesar di Tibet adalah area Mount Kailash dan Samye Monastery.

 

Bagaimana awalnya highland barley tumbuh atau ditanam di Tibet masih menjadi misteri. Ada sih bukti yang menunjukkan ada hubungannya dengan barley liar dari Asia Tengah. Tapi nggak ada penjelasan apa-apa lagi, sejauh yang berhasil saya himpun.

 

Baca juga: "Momo, Menu Paling Populer di Tibet, Bhutan, Nepal, Ladakh, Sikkim"

 

Barley mempunyai peranan penting dalam budaya Tibet. Dari zaman dahulu kala orang Tibet tak bisa hidup tanpa barley. Mereka memakan barley tiap hari yang sudah dijadikan tsampa (makanan khas Tibet). Selain dibuat menjadi tsampa, barley juga dibuat menjadi alkohol (wine maupun bir), roti, kue, mie, dan beberapa jenis makanan sehat. Barley dalam bentuk biji-biian juga dijadikan makanan ternak. Bahkan ada seremoni tertentu yang juga memakai biji-biji barley untuk ditaburkan.

 

Menurut riset modern, highland barley kaya protein dan serat, mengandung beberapa jenis asam amino, vitamin, rendah lemak dan rendah gula. Makanya barley dipakai dalam dunia pengobatan, menjadi bahan dasar obat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Dan dipercaya bahwa kebiasaan mengonsumsi barley-lah salah satu alasan orang-orang yang tinggal di Qinghai-Tibet Plateau berumur panjang, jauh dari penyakit diabetes dan kolestrol tinggi.

 

Baca juga: "Melongok Ruang-Ruang Pribadi Dalai Lama di Norbulingka"

 

Ladang barley yang seakan tak bertepi menyajikan karpet alam berwarna hijau-kuning-coklat, menawarkan pemandangan khas dataran tinggi. Saat tertiup angin mereka seperti berdansa, melambai-lambai, sepintas terlihat bagai ombak di lautan. Makanya jadi incaran para pehobi foto.

 

 

Harus tahu musimnya kalau mau foto-foto di ladang barley supaya nggak kecewa. Kami datang di bulan September pas banget tanaman barleynya sedang tinggi-tinggi dan bijinya montok-montok, siap panen. Di beberapa ladang terlihat barleynya sudah dipanen. Memang musim panennya Agustus-September. Mulai tabur bibit biasanya mid Maret atau awal April. Dari mulai tabur bibit sampai panen butuh 5 bulan. Di bulan Oktober barley mulai ditanam lagi.  

 

Biji barley montok-montok

 

Barley sudah dipanen

 

O ya, biji barley yang dilepas dari kulitnya dimakan langsung enak lho! Tapi kalau mau coba makan dalam bentuk tsampa bisa memesannya di rumah makan lokal. Agak lengket sih. Tsampa ini sangat mengenyangkan dan bisa membantu mencegah sakit akibat ketinggian. Mau coba wine-nya juga bisa. Tapi hati-hati, jangan minum terlalu banyak karena efek mabuknya agak tertunda. Di supermarket juga banyak dijual highland barley rice, highland barley biscuits, highland barley milk tea, highland barley wine dan banyak lagi. Siapa tahu mau beli buat oleh-oleh.

 

Jadi, cukup menarik ‘kan ladang barley di Tibet buat disinggahi?

 

Teks: Mayawati NH (Maya The Dreamer) Foto: Hendra Yuwono, Mayawati NH, Priyo Tri Handoyo
Comment