KEGIATAN FUN UNTUK ANAK-ANAK SAAT LIBURAN. PENGENALAN ORGANIC FARM 2022-05-23 05:00

Ajak anak-anak melakukan kegiatan cocok tanam

 

Kegiatan outdoor buat anak-anak zaman sekarang yang kesehariannya lengket dengan gadget mungkin adalah sebuah kesempatan langka, sebuah ‘kemewahan’. Nah makanya saat liburan keluarga, cobalah ‘paksa’ anak-anak untuk melakukannya. BSP Farm yang berada di Kampung Loji Desa Pasirjaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor Jawa Barat menawarkan kegiatan pengenalan pertanian organik di lahan pertaniannya yang seluas 42 ha. Tentu bukan cuma anak-anak, orang dewasa pun bisa ikutan. Apalagi ada bonus makan buah atau sayur yang langsung dipetik dari pohonnya.  

 

Lahan pertanian BSP Farm di kaki Gunung Salak

 

Untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan ini, kita bisa pilih 1 Day Trip Package dengan membayar mulai Rp350.000 per orang. Tapi saya sarankan sekalian menginap minimal 1 malam di sini. Harganya dihitung per kepala, mulai Rp550.000 hingga Rp850.000 per orang per malam. Termasuk akomodasi, makan 3x, snack 2x, dan tentunya kegiatan pengenalan organic farm, hiking ke sunrise point, dan jalan-jalan di sekitar perkebunan.

 

Jalan-jalan di kebun

 

Baca artikel tentang akomodasinya di sini dan tentang hiking ke sunrise point di sini.

 

MULAI DARI POLYBAG SAMPAI MAKAN SALAK

Keponakan saya yang berusia 5 tahun awalnya jijik saat diminta mengisi polybag dengan tanah berkompos yang sudah melewati proses fermentasi. Tapi akhirnya dia malah sangat menikmati kegiatan baru tersebut, dan nggak takut lagi tangannya kotor.

 

Petani memberi contoh mengisi polybag

 

Akhirnya sangat menikmati kegiatan ini

 

Apalagi saat kemudian diajak jalan-jalan di antara kebun sayuran. Tanpa ragu dia ikut memetik tomat juga buncis dan langsung memakannya. Kebetulan dia memang suka sekali makan tomat. Pokoknya segala kegiatan petik-memetik anak-anak udah pasti suka deh!

 

Anak-anak suka diajak memetik sayuran

 

Memetik buncis

 

Kami juga dikenalkan dengan daun stevia alias candyleaf alias daun manis. Saya kunyah, woiyaaaa manis banget! “Daun ini sebagai pengganti gula,” terang Pak Usaha, kepala kebun BSP Farm sekaligus pemandu kami.

 

Memasuki kebun salak yang berada di bawah Vila Atas Salak --salah satu vila di BSP Farm, bukan cuma keponakan saya yang excited tapi juga saya. Bukan… bukan karena kami dipetiki banyak buah salak yang manis dan bisa langsung memakannya saat itu juga. Itu juga memang menyenangkan. Tapi ada hal lain.

 

Keponakan saya excited di antara pohon salak

 

Kami diajak mengenali mana pohon salak betina, mana pohon salak jantan. Memang fakta bahwa pohon salak ada jantan dan betinanya saya sudah tahu. Tapi baru kali ini melihat langsung. Benang sari dari pohon jantan sekilas tampak seperti jagung, warnanya coklat kemerahan, lengkap dengan kulitnya yang sudah setengah terbuka.

 

Benang sari dari pohon jantan sekilas tampak seperti jagung

 

Lalu putik dari pohon betina sekilas tampak seperti buah naga merah tapi agak lonjong, cantik! Baik benang sari jantan dan putik betina ini posisinya agak di bagian bawah pohon salaknya, tak jauh dari tanah.

 

Biasanya dalam satu area terdapat 20 pohon betina dan 1 pohon jantan. Wah, poligaminya nggak kira-kira, hehe… Benang sari jantan secara alami terbawa angin atau terbawa oleh serangga dan menempel ke putik betina. Tapi kalau menunggu proses alami ini pasti akan lama. Jadi dibutuhkan campur tangan petani untuk mempertemukan jantan dan betinanya.

 

Jantan membuahi betinanya

 

Beruntungnya, kami kebagian melihat bagaimana posisi si jantan menempeli betinanya. Pak Usaha berusaha keras mencarikannya untuk kami. Bahkan kami melihatnya dalam satu pohon sekaligus, ada jantan yang sedang membuahi betina, ada pentil atau calon buah, dan ada buahnya.

 

Buah salak, jantan sedang membuahi betina, dan calon buah

 

MEMBERI MAKAN KAMBING DAN MENGENAL AKUAPONIK

Dari kebun salak kami lanjut ke kandang kambing. Asen, keponakan saya, langsung minta gendong agar bisa memberi makan kambing dengan rumput. Tapi anak-anak harus diingatkan agar tak terlalu dekat dan jangan sembarangan pegang-pegang kepala kambingnya ya.

 

Memberi makan kambing

 

Kegiatan terakhir kami pagi itu memberi makan ikan nila di kolam, sekaligus mengenal apa itu akuaponik. Jadi tanaman memperoleh nutrisi dari kotoran ikan. Bagaimana caranya? Kotoran ikan disedot dari kolam, lalu difermentasi selama 7 hari. Setelah itu kotoran yang telah difermentasi dan bentuknya cairan itu dialirkan ke tanaman yang media tanamnya dimasukkan ke pipa-pipa paralon yang dilubangi.

 

Memberi makan ikan nila

 

Akuaponik

 

Benar-benar kegiatan edukatif yang fun, bukan cuma bagi anak-anak, pun bagi orang dewasa.O ya, sebelum pulang, kita juga bisa membeli produk-produk organiknya. 

 

 

Teks & Foto: Mayawati NH (Maya The Dreamer)
Comment