HEMIS MONASTERY & HEMIS FESTIVALNYA, SALAH SATU YANG PALING DIBURU DI LADAKH 2020-02-24 00:00

 

Apa yang dicari wisatawan kalau datang ke Ladakh? Pemandangan Himalayan Range-nya yang gagah? Itu pasti. Juga danau dan lembahnya yang cantik, Pangong Lake dan Nubra Valley. Tapi belum afdol datang ke provinsi di India yang terletak di State of Jammu & Kashmir ini kalau belum ke monastery-nya. Salah satunya yang wajib adalah Hemis Monastery. Apalagi vihara Tibetan dari silsilah Drukpa ini saban Juni menggelar Hemis Festival, salah satu yang terbesar di Ladakh.

 

BERCENGKERAMA DENGAN PARA BHIKSU CILIK

Begitu melangkahkan kaki melewati gerbang utamanya, nuansa arsitektur bergaya Tibet yang cantik dan detil langsung menyambut. Tampak di hadapan kita halaman luas dengan bangunan tinggi berwarna dominan putih.

 

Bangunan utama dominan putih

 

Sementara di sekeliling sisi dalam dari dinding luar terdapat bangunan dua lantai yang dominan berwarna kuning dan merah, merupakan tempat tinggal para bhiksu yang belajar di vihara ini. Jadi tak heran kalau terlihat banyak bhiksu cilik yang lalu-lalang, saling bercengkerama, bermain, bergerombol. Mereka ramah, tapi terkadang malu-malu kalau diajak berfoto. Kalau punya banyak waktu, kita pun bisa bercengkerama dengan mereka.

 

 

Banyak bhiksu cilik lalu-lalang

 

Di aula utamanya (prayer hall) terdapat patung Buddha Sakyamuni dari tembaga berlapis emas, juga patung-patung lain, salah satunya tentu patung Guru Rinpoche (Padmasambhava). Terlihat juga aneka stupa yang berhiaskan batu-batu berharga, banyak thangka bernilai historis dan religius digantung. Dinding-dindingnya berhiaskan lukisan yang di beberapa bagiannya sudah pudar. Sayang, di dalam sini nggak boleh motret.

 

Pintu untuk memasuki aula utama

 

MELONGOK MUSEUM DAN BERFOTO DI ROOF TOP

Bila sudah puas melihat-lihat bagian dalam aula utama, masuklah ke Hemis Museum yang berada di samping halaman utama. Untuk masuk ke dalamnya kita harus menitipkan tas di loker, dan di dalam museum nggak boleh motret. Museum ini menyimpan relik-relik dan artefak-artefak Buddhis, termasuk juga senjata-senjata. Di bagian depan museum ada toko suvenir, jadi usai dari museum kita bisa melihat-lihat di tokonya.

 

Ada bagian lain dari komplek vihara ini yang tak boleh dilewatkan, yakni bagian roof top-nya. Memang PR juga sih karena nggak boleh pakai alas kaki, selain panas kalau pas siang, juga sedikit berdebu. Tapi sesuailah pengorbanannya karena pemandangan Shang Valley dari atas sini bagus.

 

Pemandangan dari roof top

 

SEJARAHNYA

Hemis Monastery dibangun kembali tahun 1672 oleh Staktsang Raspa atau dikenal juga dengan nama Ngawang Gyatso, yang menemukan vihara ini, pada masa Raja Ladakh bernama Sengge Namgyal. Tapi sebenarnya vihara ini sudah ada sebelum abad ke-11.

 

Baca Juga: "Yang Paling Menarik di Kota Leh Ladakh: Shanti Stupa"

 

Konon, Gyalwa Gotsangpa Gonpo Dorje (atau sumber lain menyebutnya Naropa), murid utama dari master Tantra dari silsilah Drukpa yakni Tsangpa Gyare Yeshe Dorje (atau sumber lain menyebutnya Tilopa), ada hubungannya dengan pendirian vihara ini. Dalam sebuah manuskrip yang ditemukan di Hemis Monastery disebutkan, Naropa adalah kepala vihara Nalanda, universitas-monastery di Bihar, India. Karena ada serangan dan penjarahan dari pasukan Turki dan Afghan, Naropa mengembara hingga ke utara, tepatnya ke Hemis, tempat kemudian ia bertemu Tilopa, dan mendirikan silsilah Drukpa dan Hemis Monastery di sini.

 

HEMIS FESTIVAL

Hemis Festival digelar di halaman persegiempat di depan pintu utama komplek vihara. Beberapa orang musisi memainkan musik tradisional yang terdiri dari simbal, genderang besar, trompet kecil yang nyaring sekali bunyinya, dan instrumen angin berukuran besar. Upacara diawali pagi-pagi sekali dengan mengadakan ritual di roof top. Highlight dari festival ini adalah Masked Dance. Juga ada thangka raksasa yang dibuka dan diperlihatkan pada publik saat Hemis Festival tapi hanya 11 tahun sekali (ada yang menyebutkan 12 tahun sekali). Thangka tersebut pertama kali dibuka di depan publik tahun 1980.

 

Hemis Festival ini adalah ritual untuk memuja Guru Rinpoche. Waktu penyelenggaraannya tanggal 10 dan 11 di bulan ke-5 penanggalan Tibet, yang merupakan hari lahir Guru Rinpoche. Hemis Festival tahun 2020 jatuh pada tanggal 30 Juni dan 1 Juli.

 

CARA KE SANA DAN DURASI KUNJUNGAN

Hemis Monastery berada di tenggara dari Kota Leh, ibu kota Ladakh, sejauh 45 km. Ditempuh 1-1,5 jam berkendara. Tepatnya berlokasi di Shang Valley yang berada dalam wilayah Hemis National Park, di wilayah pegunungan di sisi barat Sungai Indus. Ketinggiannya sekitar 3.600 mdpl.

 

Pemandangan dalam perjalanan dari Leh ke Hemis Monastery

 

Durasi ideal untuk mengunjunginya minimal 1,5 jam. Dan karena letaknya tak terlalu jauh dari Kota Leh, ke sini bisa day trip, nggak perlu menginap di Hemis Village. Bisa sekalian juga ke Thiksay Monastery dan Shey Palace. Atau sekalian 2 hari trip termasuk ke Pangong Lake karena arahnya sama ke tenggara.

 

Tapi kalau mau menginap untuk eksplor Hemis National Park yang terkenal dengan snow leopard-nya, tersedia beberapa homestay dan guest house di Hemis Village.

 

WAKTU TERBAIK KUNJUNGAN

Saat Hemis Festival, atau secara umum Mei sampai September. Saat bulan-bulan ini jalan darat ke Kota Leh baik dari Manali maupun Srinagar dibuka, sementara dari November sampai sekitar awal Mei ditutup karena salju tebal banyak menutupi jalan. Bisa saja ke Hemis Monastery saat musim dingin karena jalanan ke sana tetap dibuka, tapi ke Leh-nya harus dengan pesawat.

 

CARA KE LEH

Dari Jakarta terbang ke New Delhi dulu. Dari Delhi baru terbang lagi ke Leh 1 jam. Bandara domestik di Leh: Kushok Bakula Rimpochee Airport, tapi lebih sering disebut Leh Airport.

 

Lewat jalan darat juga bisa. Tapi start-nya bukan dari Delhi ya, ini mah masih jauh banget! Tapi terbang dulu ke kota lain di India. Kedua opsi ini nggak bisa dilalui satu harian, harus menginap dulu di desa/kota kecil antara.

- Opsi pertama dari Delhi terbang dulu ke Srinagar. Lalu dari Srinagar baru jalan darat ke Kargil (Kashmir). Jadi ini masuk Leh dari sisi barat.

- Opsi kedua dari Delhi terbang dulu ke Jammu, baru lewat darat ke Manali (Himachal Pradesh), dari Manali ke Leh. Jadi masuk Leh dari selatan.

 

Berminat trip ke Ladakh dan menonton Hemis Festival tanggal 27 Juni-5 Juli 2020? Hubungi Mayawati di WhatsApp 0811821006.

Teks & Foto: Mayawati NH
Comment