Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende Pulau Flores NTT ditutup sementara untuk kunjungan wisata selama 14 hari mulai tanggal 23 Januari hingga 5 Februari 2021. Alasannya karena terjadi peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi NTT dan khususnya di Kabupaten Ende dan sekitarnya. Demikian dikutip dari Instagram Taman Nasional Kelimutu.
Penutupan kunjungan wisata sementara ini tentu dimaksudkan untuk mencegah penyebaran dan penularan virus Covid-19 yang mungkin terjadi dari adanya aktivitas wisata di TN Kelimutu.
Baca juga: “Panduan Cerdas Eksplor Taman Nasional Kelimutu”
Selama penutupan akan dilakukan pembersihan kawasan wisata, penyemprotan disinfektan dan perbaikan sarana dan prasarana agar setelah dibuka kembali nanti akan lebih baik kondisinya. Sementara pembukaannya kembali akan dilakukan setelah dilakukan evaluasi lebih lanjut.
Sunrise spektakuler di Danau Kelimutu
Sebelumnya, karena pandemi Covid-19 juga, TN Kelimutu sempat ditutup dari tanggal 22 Maret 2020 hingga dibuka kembali tanggal 10 Juli 2020 dengan penerapan protokol kesehatan di era new normal, salah satunya diberlakukan pembatasan jumlah pengunjung. Dan pengunjung juga harus mendaftar secara online terlebih dahulu.
TN Kelimutu seluas 5.356,50 hektar menempati area perbukitan dan pegunungan dengan puncak tertingginya Gunung Kelibara (1.731 mdpl). Nama Kelimutu sendiri diambil dari Gunung Kelimutu yang memiliki tiga danau yang warna airnya berubah-ubah karena aktivitas vulkanik yang masih berlangsung hingga kini.
Jadi Danau Kelimutu dikenal juga sebagai Danau Tiga Warna. Bukan satu danau dengan 3 warna, melainkan danaunya yang ada 3 di satu lokasi, di Puncak Gunung Kelimutu (1.647 mdpl). Ketiga danau masing-masing ada namanya, Tiwu Ata Polo, Tiwu Nuamuri Koofai, Tiwu Ata Mbupu.
.jpg)
Tiwu Ata Polo saat berwarna merah gelap
Kota gerbang masuknya yakni Ende atau bisa juga Maumere (ibu kota Kabupaten Sikka, di Flores juga). Karena Desa Moni sebagai base camp menuju Kelimutu terletak di antara Ende dan Maumere.
