ALTERNATIF WISATA EDUKASI DI BLITAR, KEBUN KOPI KARANGANJAR 2019-02-26 00:00

 

Blitar memang dikenal sebagai kota sejarah. Hal ini merujuk pada beberapa peninggalan kerajaan nusantara berupa candi, petilasan bahkan makam para raja. Namun soal peninggalan sejarah, apakah Blitar hanya memiliki tempat-tempat tersebut? Jawabnya tidak, karena di Blitar masih ada satu lagi peninggalan sejarah yang wajib disambangi. Tempat ini tepatnya merupakan peninggalan zaman penjajahan Belanda, yaitu Kebun Kopi Karanganjar.

 

 

Kebun Kopi Karanganjar terletak di Desa Modangan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Nama aslinya De Karanganjar Koffieplantage. Sebenarnya Kebun Kopi Karanganjar sudah ada sejak tahun 1874 dan kemudian diambil alih oleh PT. Harta Mulia pada tahun 1960. Sejak perkebunan kopi sekaligus destinasi wisata tersebut dibuka tahun 2016, tempat ini selalu ramai pengunjung. Salah satu yang menjadi daya tarik adalah terdapatnya beberapa bangunan ikonik peninggalan zaman Belanda berpadu dengan bangunan modern. 

 

Baca juga: "Tlogo Ecotourism, Menikmati Kopi Robusta di Lereng Gunung"

 

Jika diamati, perkebunan kopi yang mengusung konsep agrohistori coffee seluas 250 ha ini lebih mirip sebuah kampung mini dengan beberapa bangunan rumah tua dan modern di tengah perkebunan kopi. Dengan arsitektur Belanda yang selalu terjaga keasliannya, bangunan-bangunan tersebut dimanfaatkan untuk kedai kopi, beberapa museum kopi dan tempat menjual merchandise.

 

Bagi yang ingin menikmati seduhan kopi spesial khas De Karanganjar Koffieplantage, bisa membelinya di kedai kopi di mana Anda akan dilayani oleh barista bule yang belum fasih berbahasa Indonesia. Harga yang ditawarkan adalah Rp15.000 per cangkir kopi robusta, sementara kopi bubuk ukuran 150 gr seharga Rp20.000 dan 250 gr seharga Rp30.000.

 

 

Selain itu pengunjung juga bisa meluangkan waktu untuk menyusuri jalan setapak dan berkelok sejauh kurang lebih 300 m untuk mencoba pengalaman baru Djalan Pohon Kopi atau Koffie Boom Straat, yakni kegiatan menelusuri sekaligus belajar mengenai sejarah kopi, proses pembibitan, penanaman, pemeliharaan, masa panen hingga pengolahan menjadi bubuk kopi. 

 

 

Bagi yang ingin memasuki Perkebunan Kopi Karanganjar, hanya dikenai biaya masuk Rp10.000 per orang pada hari Senin hingga Jumat dan Rp15.000 per orang khusus hari Sabtu, Minggu atau hari libur. Sementara parkir kendaraan sebesar Rp3.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp5.000 untuk kendaraan roda empat.

 

Baca juga: "Tempat Terbaik untuk Memahami Gunungapi: Museum Gunung Merapi"

 

Fasilitas umum sudah terbilang lengkap, sudah tersedia kedai makan, kamar mandi umum, tempat beristirahat dan merchandise store. Kebun Kopi Karanganjar bisa diakses melalui Bandara Abdul Rachman Saleh Malang dengan jarak sekitar 95 km atau butuh waktu kurang lebih 3 jam berkendara.

Teks: Arief Nurdiyansah Foto: Clara Soca Atisomya
Comment