YUK BERINTERAKSI LANGSUNG DENGAN KAWANAN RUSA DI BLITAR 2019-02-28 00:00

 

Siapa mau bermain-main dengan kawanan rusa datanglah ke Penangkaran Rusa Maliran yang terletak di Desa Jatilengger Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Penangkaran Rusa Maliran atau yang biasa disebut Maliran Deer Feeding ini merupakan salah satu wisata edukasi di Kabupaten Blitar.

 

Baca juga: "Sudah Pernah ke Tanjung Puting? Julia Roberts Aja Udah!"

 

Di areal seluas 4,3 ha ini setidaknya terdapat kurang lebih 72 ekor rusa jenis Cervus temorensis. Selain bisa menjadi sarana untuk menambah pengetahuan, di Penangkaran Rusa Maliran anak-anak juga bisa berinteraksi secara langsung dengan kawanan rusa tersebut. Pengunjung diberi kesempatan untuk memberi pakan dengan cara memasuki kandang sehingga rusa yang semula berkeliaran akan bergerak mendekat dan mengelilingi pengunjung.

 

 

Bagi yang belum membawa pakan rusa, pihak pengelola telah menyediakan warung-warung yang menjual beberapa jenis sayuran pakan rusa, di antaranya kacang panjang dan kangkung. Harga per ikat mulai dari yang ukuran kecil Rp3.000 dan yang terbesar Rp5.000. Bagi yang ingin berlama-lama merasakan sensasi menyatu dengan kawanan rusa, minimal harus membeli 3 hingga 5 ikat sayuran. Meskipun rusa termasuk hewan herbivora dan cenderung tidak membahayakan, ada baiknya tetap menjaga kewaspadaan sebab rusa jantan memiliki tanduk yang besar dan panjang, dikhawatirkan tanduk tersebut akan melukai pengunjung kalau tidak hati-hati saat membagikan pakan. 

 

 

Untuk memasuki tempat wisata keluarga ini per orang hanya dikenai biaya tiket masuk sebesar Rp10.000, lalu ongkos parkir kendaraan roda dua sebesar Rp2.000 dan kendaraan roda empat sebesar Rp5.000. Mengenai fasilitas umum sudah terbilang lengkap, telah disediakan beberapa warung tradisional, mushola, kamar mandi umum dan wahana permainan anak atau outbond Kesambi Trees Park. Tempat ini mudah diakses melalui Bandara Abdul Rachman Saleh Malang dengan jarak sekitar 90 km atau kurang lebih butuh waktu 2,5 jam berkendara.

 

 

Teks: Arief Nurdiyansah Foto: Arief Nurdiyansah & Clara Soca Atisomya
Comment