TAIPEI GRAND MOSQUE BERDIRI MEGAH DI SEBERANG PARU-PARU TAIPEI 2020-04-26 00:00

 

Saat bulan puasa seperti ini dan dalam kondisi normal –tidak sedang wabah virus Covid-19-- Taipei Grand Mosque pastilah lebih ramai dari biasanya. Ada sajian berbuka puasa yang disediakan secara cuma-cuma di aula sampingnya. Inilah masjid tertua di Taiwan yang dibangun tahun 1959 dan selesai tahun 1960. Arsiteknya sama dengan yang membangun Chiang Kai-shek Memorial Hall, National Theater and Concert Hall, Taipei Grand Hotel, dan beberapa landmark Taiwan lainnya, yakni Yang Cho-cheng. Di seberang masjid ada Da’an Forest Park, taman terbesar di Taipei. Berupa taman ekologi dengan lingkungan yang ditata menyerupai hutan, berfungsi sebagai paru-paru Kota Taipei.

 

Di seluruh Taiwan terdapat 7 masjid yang kesemuanya terletak di pusat kota. Yang tertua adalah Taipei Grand Mosque ini. Yang lainnya: Taipei Cultural Mosque, Longgang Mosque dan At-Taqwa Mosque di Taoyuan, Taichung Mosque, Tainan Mosque, dan Kaohsiung Mosque.

 

Masjid dua lantai ini gaya arsitekturnya meniru era Byzantine, dengan kubah keemasan bergaya Romawi Kuno. Tapi secara keseluruhan tentunya mengikuti pakem arsitektur masjid. Ada dua minaret di luar bangunan masjid yang mengadopsi perpaduan gaya lokal dan Timur Tengah.

 

Kubahnya keemasan

 

Di aula sampingnya kalau hari Jumat setelah Sholat Jumat banyak yang berjualan makanan halal. Apalagi kalau bulan puasa, pasti lebih ramai. Sedangkan hari Minggu ada pengajian bagi anak-anak sekolah (SMP dan SMA). Sedangkan untuk kotbahnya di sini diawali dengan bahasa Arab, baru disusul bahasa Mandarin.

 

Bagian dalam masjid

 

Jenderal Pai Chung-hsi (Bai Chongxi)-lah yang menginisiasi pembangunan masjid ini. Ia seorang jenderal dalam Tentara Revolusi Nasional di Taiwan dan seorang pemimpin Muslim Nasionalis China yang berpengaruh.

 

Sekarang masjid ini bukan hanya sebagai masjid tapi tercatat sebagai monumen yang harus dilestarikan dan tak boleh diubah bentuknya. Jadi tak heran kalau selalu ada rombongan wisatawan yang datang berkunjung ke sini. Kalau beruntung kita bisa bertemu dengan Imam Besarnya yang asli orang China Taiwan, Ibrahim Chau. Beliau adalah generasi kedua dari gelombang Muslim yang datang ke Taiwan bersama Chiang Kai-shek.

 

Baca juga: "Taiwan Gencar Promosikan Muslim Friendly Tourism dan Leisure Farm"

 

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ISLAM DI TAIWAN

Gelombang pertama Muslim datang ke Pulau Formosa (Taiwan) terjadi pada zaman Dinasti Qing tahun 1600-an. Tapi jumlah umat Muslim yang signifikan baru ada sejak migrasi besar dari China Daratan ke Taiwan setelah berakhirnya Perang Saudara antara Partai Komunis dengan Partai Nasionalis tahun 1949.

 

Chiang Kai-shek dari Partai Nasionalis pindah ke Taiwan bersama sekitar 100.000 pasukannya dan rakyat jelata, dan di antaranya ada cukup banyak umat Muslim. Merekalah generasi awal Muslim di Taiwan yang bukan migran atau pekerja dari Asia Tenggara.

 

Sekarang diperkirakan ada 20.000-40.000 umat Muslim yang merupakan warga negara Taiwan, dan selebihnya ada sekitar 200.000 Muslim yang tinggal dan bekerja di Taiwan --kebanyakan dari Asia Tenggara seperti Indonesia, juga dari Asia Selatan seperti Pakistan.

 

Alamat: No.62, Section 2, Xin Shen South Road, Da’an District, Taipei City

Jam kunjungan grup: 09.30-16.30 (Senin-Kamis), 14.00-16.30 (Jumat), 09.00-17.00 (Sabtu & Minggu)

Teks & Foto: Mayawati NH (Maya The Dreamer)
Comment
Ffdgttj

American Lung Association Pulmonary Hypertension, Pulmonary Arterial Hypertension PAH tamoxifen breast cancer A faint shadow suddenly blood pressure medicines acblocker rushed out from the smoke

2023-11-21