SENTRA NGABUBURIT BARU: PURI GADING PONDOK GEDE 2017-06-04 00:00

 

Enaknya bulan puasa, marak jajanan di sore hari saat jam-jam ngabuburit. Yang nggak menjalankan ibadah puasa seperti saya pun terkena imbas enaknya. Nggak enaknya sih cuma soal timbangan badan. Puasa nggak, banyak jajan iya, jelas dampaknya buruk buat kelangsingan tubuh, hihihi...

 

Di dekat tempat saya tinggal di Pasar Kecapi, Jatiwarna, Pondok Gede, Bekasi, ada satu perumahan namanya Puri Gading. Pada hari-hari biasa, terutama saat wiken, memang area di depan pertokoan di jalan utamanya selalu ramai dengan orang berjualan, terutama makanan dan buah-buahan. Tapi selama bulan puasa Ramadan ini keramaiannya meningkat, dan itu terjadi setiap hari, menjelang sore, tak hanya saat wiken.

 

Suasana jalan utama di dalam komplek yang penuh tukang jananan

 

Sore kemarin sekitar jam 4 sore saya sengaja dolan ke Puri Gading yang dengan berkendara kalau lancar ya cuma 5 menit sampai, tapi lebih sering macetnya kalau ke sana, apalagi di jam-jam ngabuburit. Baru belok ke jalan utama perumahan aja, sudah terasa aura ngabuburit. Selain tentunya banyak motor berlalu-lalang, juga terlihat banyak meja-meja dadakan, gerobak-gerobak, juga motor maupun mobil yang dijadikan sarana berjualan. Ada yang berjualan jambo cincalo, jambu bangkok... Lalu di depan pertokoan yang mendominasi adalah meja-meja penjual aneka gorengan dan takjil.

 

Aneka jajanan yang menggiurkan

 

Saya lanjut melewati seruas jalan utama itu dan berbelok kanan, lewat beberapa rumah, ada lagi jejeran pertokoan. Ya, di situlah pusat keramaiannya. Lebih banyak lagi terlihat orang-orang yang berjualan. Mau jajanan apa aja ada, you name it.Gorengannya aneka rupa, tak sekadar tahu goreng dan bakwan, juga ada tempe goreng kering, tempe mendoan, martabak telur mini, risoles, lumpia; juga lontong, arem-arem, lupis. Dan di antara hamparan gorengan itu terlihat juga berplastik-plastik sayur: sayur bayam bening, kering kentang, sayur asem, sayur lodeh, urap. Jadi bukan cuma ada jajanan ringan lho.... Yang nggak sempat masak sayur buat berbuka, bisa beli di sini.

 

Sayuran matang juga dijajakan

 

Urap dan gorengan

 

Takjil yang tersedia ada kolak dan biji salak tentunya yang paling ngetop, juga ada bubur sumsum candil. Belum lagi penjual es rupa-rupa, ada es melon selasih berwarna hijau, es cincau dengan sirup pinky, dll. Yang jual duren dan telur asin aja ada! Belum lagi gerobak-gerobak yang memang biasa mangkal atau lewat, seperti bubur kacang ijo madura, pecel surabaya, siomay, otak-otak, bakso, sotomie, kue pancong, asinan betawi, es cendol, es doger. Beberapa jajanan seperti bubur sumsum candil, urap, dibandrol Rp 5.000 saja.

 

Bubur sumsum candil

 

Es melon selasih

 

Para penjual dadakan ini umumnya warga kampung sekitar juga. Mereka mulai berdatangan sekitar pukul 2 atau 3 sore, dan rata-rata sudah habis dagangannya sekitar pukul 7 malam.

 

Penjual kue pancong

 

Sore ngabuburit di sini juga sering diramaikan oleh kehadiran grup ngamen gaya Betawi lengkap dengan ondel-ondel dan tetabuhan, seperti tanjidor.

 

Hiburan ondel-ondel dan tetabuhan

 

Kalau mau makan berat, rumah makan yang buka di deretan pertokoan juga mulai buka rata-rata jam 3 sore saat bulan puasa. Salah satunya yang ada di ujung, dekat sport club, adalah Soto Sedaap Boyolali yang baru sekitar semingguan buka cabang di Puri Gading. Soto ayam maupun soto sapinya dihargai antara Rp 8.000-12.000 per mangkok. Kalau kurang nampol karena porsinya kecil, jangan sedih, banyak yang bisa dicomot di mejanya. Ada paru, ampela, otak,bakwan jagung, telur puyuh, tempe mendoan, keripik tempe, perkedel, cingur. Ruangannya luas dan meja yang tersedia sekitar 12 dengan daya tampung 4 orang per meja.

 

Soto Sedaap Boyolali

 

Bagaimana warga Bekasi, siap meramaikan sentra ngabuburit baru di Puri Gading? 

Teks & Foto: Mayawati NH
Comment