INILAH SALAH SATU KOTA TERTINGGI DI EROPA YANG JUGA PENGHASIL JAM, LA CHAUX-DE-FONDS 2017-05-25 00:00

Aula utama International Watchmaking Museum

 

Salah satu kota tertinggi di Eropa (+/- 1.000 m) ini berada di Pegunungan Jura dan merupakan distrik berbahasa Prancis yang termasuk dalam Kanton Neuchâtel di Swiss. Kotanya terkesan sepi, tapi inilah kota yang menyimpan tradisi pembuatan jam yang paling tua di Swiss. Oleh karenanya La Chaux-de-Fonds (baca: La Syo de Fong) masuk dalam UNESCO World Heritage berkat tradisi  pembuatan jam dan juga tata kotanya.

 

Kotanya memang tertata amat rapi, dan yang menonjol, bangunan-bangunannya bercirikan jendela-jendela besar. Jendela besar ini ditujukan untuk membuat banyak cahaya masuk, yang sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan jam. Banyak pula jendela palsu yakni lukisan-lukisan yang menyerupai jendela. Kalau beruntung diundang masuk ke rumah penduduk lokal, kita juga bisa melihat langsung dekorasi rumah yang begitu nyeni, dengan lukisan-lukisan di atap, di tangga, juga keramik dengan beragam motif menempati sudut-sudut ruangan termasuk kamar mandi.

 

Bangunan dengan banyak jendela, asli maupun palsu

 

CARA KE LA CHAUX-DE-FONDS

Dari bandara Zurich naik kereta ke Biel dulu, lalu ganti kereta ke La Chaux-de-Fonds. Total perjalanan +/-2 jam 20 menit.  

 

Sedangkan cara ke Zurich dari Jakarta bisa dibaca di sini.

 

CARA MENGEKSPLOR KOTA

Dengan udaranya yang sejuk, kota ini nyaman untuk dieksplor dengan jalan kaki atau bersepeda. Alat transportasi utamanya bus. Tarif normal bus: +/-CHF 2-3.

 

YANG WAJIB KUNJUNG:

ESPACE DE L’URBANISME HORLOGER

Mulailah kunjungan pertama Anda ke Espace de l'Urbanisme Horloger untuk menyaksikan "Watchmaking town planning" yang ditayangkan dengan pantulan OHP di lantai. Dalam film dokumenter singkat itu dijelaskan pertumbuhan penduduk di La Chaux-de-Fonds yang menjadi pusat pembuatan jam dan sejarah jatuh bangunnya bisnis jam di kota ini. Dijelaskan juga bahwa La Chaux-de-fonds adalah kota yang beda, tidak seperti layaknya kota industri karena industri jam tidak bising dan tanpa polusi.

 

Film dokumenter bisa ditonton di lantai
 

MAISON BLANCHE (LE CORBUSIER)

Maison Blanche tampak luar

 

Artinya Rumah Putih. Disebut demikian karena dominan warnanya putih. Rumah anggun ini dibangun arsitek Le Corbusier (yang bernama asli Charles-Edouard Jeanneret) untuk orang tuanya pada tahun 1912 setelah ia kembali dari Timur Tengah. Direnovasi total tahun 2005.

 

Masuk dan melihat ruang demi ruangnya, kita bakal langsung membayangkan betapa indahnya kalau tinggal di sana. Makan di meja makan dengan pemandangan taman rupawan di balik jendela besar. Atau bekerja di ruangan dengan ditemani tiupan angin sepoi-sepoi dari balik lembah di depannya.

 

Meja makan menghadap taman

 

Cara ke sini:

Letaknya sedikit di luar pusat kota. Ada dua pilihan bus:

-          Naik bus No.310 dari stasiun kereta La Chaux-de-Fonds dan berhenti di setopan Montbrillant. Dari situ jalan kaki 5 menit.

-          Atau naik bus No.304 berhenti di Bois-du-petit-chatêau. Dari situ sambung jalan kaki 10 menit.

Tiket masuk untuk guided tour: CHF 12 (dewasa).

Jam buka: pkl. 08.00-11.45 (Selasa-Jumat)
 

INTERNATIONAL WATCHMAKING MUSEUM

Museum ini punya koleksi sebanyak 4.500 buah jam. Di dalamnya terdapat 5 area yang menampilkan sejarah pengukuran waktu, koleksi alat untuk mengetahui waktu, koleksi ukiran dan enamel jam, galeri yang berisi koleksi jam mahal, dan tampilan pembuatan jam lengkap dengan bandul dan alat pembentuk jam lainnya. Anak-anak pun pasti bisa menikmati museum yang ditata sedemikian menarik ini. Ada satu area di mana kita bisa berdiri di bawah sorotan cahaya lampu, dan bayangan kita akan menjadi dua sesuai posisi jarum pendek dan jarum panjang yang menunjukkan waktu pada saat itu. Menarik bukan?

 

Salah satu koleksi jam kuku yang unik

 

Tiket masuk: CHF 15 (dewasa)

Jasa pemandu: CHF 110 (untuk maks.20 orang). Di luar jam buka: CHF 150.

Jam buka: pkl.10.00-17.00 (Selasa-Minggu). Tanggal 24, 25, 31 Desember dan 1 Januari tutup.

 

MUST TRY RESTO

Resto dengan suasana rustik

 

Coba makan siang di restoran tradisional La Ferme des Brandt yang merupakan bekas ladang tempat pembuatan jam tertua. Suasananya sangat rustik. Alat-alat masaknya masih tradisional, seperti oven dengan tungku kayu, dandang besi besar untuk merebus, wastafel tempo dulu.

 

 

 

Teks: Clesia Lay, Mayawati NH Foto: Mayawati NH
Comment