INI DIA ANEKA TIPS BERGUNA UNTUK EKSPLOR MYANMAR 2017-01-07 00:00

Ananda Temple di Bagan

 

Sebagai sesama negara tropis, tentu faktor cuaca di Myanmar nggak masalah buat kita. Tapi faktor budaya, kebiasaan dan beberapa faktor lain mesti kita perhatikan betul agar nyaman dan lancar dalam mengeksplor negeri seribu pagoda ini. Dari mulai aturan kunjungan ke pagoda sampai makanan yang layak cicip, silakan disimak yang berikut ini.

 

KUNJUNGAN KE PAGODA

- Kalau ke Shwedagon Pagoda atau pagoda mana pun bawalah kantong plastik untuk menyimpan alas kaki (termasuk kaus kaki) yang nggak boleh dipakai masuk.

- Masuk pagoda di mana pun nggak boleh pakai celana/rok pendek dan baju tanpa lengan. Di pagoda-pagoda besar ada fasilitas penyewaan kain bagi yang memakai celana/rok pendek.

- Cobalah ikut penduduk lokal duduk senyap di pelataran pagoda yang luas sambil menikmati keindahannya.

 

Duduk di pelataran Shwedagon Pagoda

 

EKSPLOR BAGAN

- Sebaiknya bawa senter atau head lamp saat melihat sunrise ke candi untuk membantu melihat jalan masuk ke dalam candi.

- Berhati-hatilah saat naik dan turun di semua candi karena ada beberapa batu yang mudah lepas.

- Siang hari Bagan sangat panas jadi sebaiknya gunakan pakaian yang nyaman dan bawa air minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Jangan lupa bawa sunblock, topi atau payung.

- Kombinasi naik kereta kuda dan bersepeda untuk eksplor Bagan pilihan paling pas. Kita dapat menyatu dengan suasana Bagan yang terkesan tua, tidak terburu-buru.

 

Naik dokar keliling Bagan

 

MENONTON BARISAN BHIKSU DI MAHA GANAYON MONASTERY

- Datang sepagi mungkin, jauh sebelum jam 10 supaya dapat posisi strategis untuk menonton prosesi ratusan bhiksu menerima dana makanan.

- Jangan masuk ke area yang tidak diperuntukkan bagi turis dan jaga ketenangan supaya kita tidak mengganggu jalannya prosesi.

(Lebih lengkap baca di sini).

 

Derma makanan kepada bhiksu

 

MANDALAY HILL

- Baik naik dan turun disarankan naik mobil atau angkot saja karena nggak banyak yang bisa dilihat selama perjalanan, malah lebih dominan suasana kumuh dan banyak pedagang.

- Kebanyakan supir sewaan akan menyarankan kita melihat sunset di  Mandalay Hill padahal lebih indah di U Bein’s Bridge. Kalau ke U Bein’s Bridge biasanya mereka akan meminta tarif tambahan. Harus pintar nego ya!

 

Sunset di U Bein’s Bridge

 

BUS ANTARKOTA & KAPAL FERI

- Saat menunggu bus berangkat, aktiflah bertanya ke petugas bus mana yang akan berangkat dan kapan bus kita berangkat karena pengumuman hanya disampaikan dalam bahasa lokal.

- AC bus malam sangat dingin. Walaupun sudah dibagikan selimut oleh pihak bus, tapi tetap sediakan baju hangat, syal dan topi ya.

- Sebelum naik kapal feri untuk rute Mandalay-Bagan sebaiknya beli air minum atau camilan karena harga air minum dan camilan yang dijual di kapal sangat mahal.  

 

MENGOLESKAN TANAKA

Coba oles tanaka di wajah, minimal buat berfoto. Tanaka adalah semacam bedak dingin yang terbuat dari bubur kayu. Di Myanmar yang memakainya nggak hanya kaum wanita, tapi juga pria dan anak-anak. Khasiatnya untuk melindungi wajah dari sinar matahari, memutihkan, juga menjadi kosmetik.

 

Turis bule pun memakai tanaka

 

MENGENAKAN LONGYI

Mayoritas warga Myanmar, pria maupun wanita, anak-anak maupun dewasa, hingga kini masih mengenakan longyi (kain sarung) sebagai busana sehari-hari. Longyi untuk pria nggak banyak motif, selain polos, bergaris dan kotak-kotak. Tapi longyi untuk wanita beragam dan cantik-cantik motifnya. Coba beli satu deh di pasar, dan langsung dipakai di sana pas kunjungan ke pagoda.

 

Longyi para wanita Myanmar

 

MAKANAN

- Restoran lokal biasanya memberikan side dish. Tapi tanya dulu, apakah itu cuma-cuma atau kita harus membayar untuk side dish yang kita makan.

- Di U Bein’s Bridge, Amarapura, ada beberapa resto lokal yang menjual penganan berupa labu air yang digoreng dengan tepung dan semacam bakwan jagung dengan sambal lokal. Kedua jenis makanan ini wajib dicoba.

- Biaya makan di Myanmar relatif murah. Di restoran biasa per orang atau per menu paling murah bisa 1.500 kyat (Rp 15.000), dan di restoran yang lumayan mewah sekitar 4.000 kyat (Rp 40.000).

 

LAIN-LAIN

- Nggak perlu khawatir tersesat karena gampang nanya penduduk lokal yang semuanya dengan ramah menunjukkan jalan, walaupun bahasa Inggrisnya mungkin terbatas.

- Untuk membeli suvenir lebih murah di lokasi Ananda Temple dan Shwesigon Pagoda di Bagan ketimbang di Bogyoke Market. Tapi semua tergantung kelihaian menawar juga.

 

 

DO YOU KNOW?

- Salah satu ciri khas pagoda di Myanmar adalah adanya selasar (lorong) yang panjang, dan patung Buddha yang menghadap ke empat sisi.

- Candi atau pagoda di Bagan sedikit berbeda dengan di kota lainnya yang kebanyakan berwarna keemasan. Di Bagan didominasi bebatuan merah. Sangat kontras dengan warna hijau pepohonan, rerumputan dan lumut.

 

Candi di Bagan merah, kontras dengan hijau pepohonan

Teks: Santi Winata, Sutiana, Mayawati NH Foto: Hemawati NH, Mayawati NH, Shutterstock
Comment