RAJA JALANAN DI BELANDA: SEPEDA! 2016-06-01 00:00

 

Belanda selain disebut “Negeri Kincir Angin” bisa juga disebut “Negeri Sepeda”. Kenapa begitu? Karena di negerinya Ratu Wilhelmina itu jumlah sepeda melebihi populasi penduduknya. Itu terbukti saat MyTrip bersama beberapa rekan wartawan baik dari Indonesia, Malaysia, Brasil dan Rusia  diundang Netherlands Board of Tourism and Conventions (NBTC) untuk menikmati destinasi wisata di Belanda.

 

Bersepeda di Amsterdam

 

Di semua kota yang dikunjungi, pengendara sepeda mendominasi suasana jalanan. Tidak hanya kaum muda, seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak hingga orang tua, dari pelajar hingga karyawan kantoran semua dengan riang gembira bersepeda ria. Hebatnya lagi, pemerintah Belanda menciptakan jalan hingga pengatur lalu lintas khusus sepeda.

Jalur sepeda di Belanda sudah mencapai 32.000 km membentang ke seluruh arah dengan penunjuk jalan yang tertata rapi, sehingga memudahkan pesepeda menentukan arah tujuan, tanpa khawatir tersesat. Dan hebatnya lagi, para pengendara lain seperti motor atau mobil sangat menghargai para pesepeda. Pendeknya pesepeda di Belanda diperlakukan bak raja.

 

Sepeda jenis ontel di Belanda

 

Nah, mengamati sepeda-sepeda di Belanda dari sisi bentuk berbanding terbalik dengan yang ada di Indonesia. Kebanyakan sepeda-sepeda di Belanda bisa dibilang sepeda kuno atau istilah kerennya sepeda onthel. Sedangkan di Indonesia kebanyakan pesepeda dengan bangga menggenjot sepeda bergaya modern ala sepeda MTB (Mountain Bike). Kenapa bisa begitu? Karena di Belanda kebanyakan wilayahnya datar sehingga sepeda jenis city bike lebih cocok dibandingkan model sepeda gunung. Dan memang, sepeda model opa atau oma fiets atau sepeda onthel menjadi sepeda favorit.

Karena banyaknya jumlah sepeda (karena rata-rata para komuter memiliki 2 sepeda, satu  sepeda untuk rute rumah ke stasiun, satu lagi dari stasiun ke kantor), maka tidak mengherankan bila di Belanda banyak penitipan sepeda yang bertingkat.

Cuma sayangnya jumlah sepeda yang banyak itu juga diikuti banyaknya kasus pencurian sepeda. Awalnya agak heran juga, masak negeri semakmur Belanda masih ada pencurian sepeda? Tapi faktanya memang begitu. Lihat aja, semua sepeda yang diparkir selalu dirantai dan digembok oleh pemiliknya. Itu sudah menjadi pertanda kebenaran fakta itu. Bahkan tidak tanggung-tanggung, rantai yang dipakai rantai yang lumayan besar dan berat, karena kalau rantainya kecil mudah dipotong.

 

Sepeda dengan rantainya

 

Satu fakta yang mungkin unik lainnya, sejauh pengamatan MyTrip saat berkunjung ke Belanda, meski jumlah sepeda banyak, tapi jarang ditemukan bengkel sepeda ataupun tukang tambal ban sepeda. Beda dengan di Indonesia, karena banyaknya sepeda motor, bermunculan bengkel-bengkel dan  tukang tambal ban motor. Tapi, itulah balada sepeda dan rantai gemboknya di Belanda.

Dan mengunjungi Belanda tanpa bersepeda laiknya sayur kurang sedikit garam. Beruntung MyTrip dan rombongan wartawan saat berkunjung ke Kota Amsterdam diajak menyusuri kanal, melewati taman dengan pemandangan yang hijau serta rumah-rumah bersejarah dengan sepeda. Wuiihh mantab!

Teks & Foto: Adi Pamungkas
Comment