PIERRE LOTI HILL, BUKIT YANG BELUM TENTU DIDATANGI GRUP TUR KE TURKI 2017-04-16 00:00

 

Namanya terdengar berbau Prancis, seperti bukan nama tempat di Istanbul, Turki. Ya, bukit di daerah Eyup di kota lama Istanbul ini memang dinamai sesuai nama salah satu kafe yang ada di sana, yang diambil dari nama seorang novelis Prancis kenamaan, Pierre Loti, yang pernah tinggal lama di Istanbul dan jatuh cinta dengan kota ini. Tempat ini masih agak asing ya? Nggak setenar Hagia Sophia, Blue Mosque, Topkapi Palace, Selat Bosphorus –objek-objek wisata wajib di Istanbul yang pasti dikunjungi grup tur yang ke Istanbul. Grup tur yang ke Istanbul memang jarang memasukkan Pierre Loti Hill dalam daftar objek yang dikunjungi.

 

 

Cable car menuju Pierre Loti Hill

 

Nggak masuk daftar wajib kunjung bukan berarti nggak worth buat didatengin lho. Dengan hanya membayar tiket masuk TL 4 (sekitar Rp 16.000) yang juga termasuk tiket cable car PP (dari Eyup Pier), kita bisa menikmati pemandangan sempurna ke arah Golden Horn dari ketinggian 55 mdpl. Golden Horn atau Halic dalam bahasa Turki adalah waterway dan sekaligus pelabuhan alami berbentuk tanduk yang masih merupakan bagian dari Laut Marmara. Bagusnya naik ke Pierre Loti Hill menjelang senja, saat sinar mentari sore yang memantul ke air di Golden Horn memendarkan warna keemasan. Itulah kenapa namanya Golden Horn.

 

Senja keemasan di Golden Horn

 

Kalau nggak berniat duduk-duduk di kafe, kita tetap bisa menikmati pemandangan keemasan dari Pierre Loti Hill ke arah Golden Horn di pelataran yang tersedia begitu kita keluar dari cable car. O ya cable car beroperasi dari pukul 08.00 sampai 22.00, tiap 5 menit sekali. Tapi kalau punya bujet buat ngupi-ngupi cantik bolehlah transit sebentar di kafenya, apalagi kalau Anda datang dengan pasangan. Tempat ini sering jadi latar film-film romantis Turki lho. Kalau mau lebih romantis lagi bisa jalan kaki naik ke bukit ini, sambil berpegangan tangan tentunya ya! Butuh waktu sekitar 20 menit lah. Kalau naik cable car sih cuma 1-2 menit.

 

Kafe dengan pemandangan ke arah Golden Horn

 

O ya, dulu sang novelis Pierre Loti juga senang duduk di kafe di bukit ini (dulu namanya belum Pierre Loti) untuk menulis novelnya yang terkenal Aziyade sambil memandangi Golden Horn. Siapa tahu Anda juga tetiba bisa nulis puisi kalau nongki-nongki di kafe ini yekaaan.... :-)

 

Saat kita naik cable car, kita akan melihat sekumpulan makam di bagian bawah. Di lereng bagian selatan bukit ini memang terdapat permakaman yang menjadi salah satu pemandangan di bukit ini, selain beberapa bangunan historis yang tetap dipertahankan.

 

Permakaman di lereng bukit

 

Baca juga "Panduan Cerdas Eksplor Turki"

 

Teks & Foto: Mayawati NH
Comment