PAI NGGAK CUMA BUAT DOING NOTHING DAN FALLING IN LOVE 2016-04-03 00:00

Love Strawberry @Pai

 

Selama ini kaum backpackers mengenal Pai sebagai tempat buat doing nothing alias leyeh-leyeh sekaligus tempat untuk menemukan cinta baru atau menyembuhkan hati yang luka. Ya, kota kecil –atau dulunya cuma desa—yang berada di pegunungan di utara Thailand, tepatnya di sebelah utara di Provinsi Mae Hong Son ini memang cocok untuk itu.

Suasananya mendukung banget, terutama karena pelaku wisata di sana lihai menyulap desa mereka menjadi cantik molek. Penginapan dibuat cantik dengan taman gaya penuh bunga, hammock, sofa-sofa santai dan printilan manis lainnya. Begitu pula kafe, resto, bar dan toko-toko suvenirnya, ditata sedemikian rupa sehingga tampak mengundang dan bikin betah. Bahkan ada kafe es krim dan juice yang interiornya penuh bunga, bunga plastik! Bikin Anda nggak mungkin nggak ngeluarin ponsel buat jeprat-jepret.

 

APAKAH PAI HANYA ITU?

Nggak, Pai nggak cuma cantik polesan. Alamnya pun indah. Rugi kalau ke Pai nggak eksplor alamnya juga. Yang jadi top priority tentunya Pai Canyon. Nggak jauh kok dari pusat kota Pai, +/-20 menit berkendara. Kalau nggak mau repot, ikut day tour aja yang banyak ditawarkan di semua agen perjalanan yang ada di pusat kota. Cuma bayar THB 500 (+/-Rp 200.000) per orang untuk mengunjung 10-11 tempat termasuk beberapa resto atau kafe ikonik, dan tentunya ke Pai Canyon. Atau kalau hanya mau sunset ke Pai Canyon, ikut sunset tour aja THB 100/orang.

Pai Canyon

 

Baik sunset maupun sunrise dapat terlihat dari Pai Canyon. Sinar matahari membuat ngarai yang berupa tanah berkapur dengan warna merah kekuningan ini tambah berkilau. Ada banyak sudut tempat kita bisa duduk-duduk di area ngarai ini untuk menikmati sunset atau sunrise. Buat yang berani dan ke sana dengan memakai sepatu kets atau sendal gunung, turunilah ngarainya hingga ke bagian ujung. Butuh kehati-hatian karena lebar jalurnya ada yang kurang dari 1 m dan nggak ada pengaman apa-apa, langsung jurang di kiri-kanan. Tanah kapurnya pun cukup licin.

Sunset romantis di Pai Canyon

 

Buat yang nggak berani dan ke sana pakai sendal cantik atau sendal jepit, nggak masalah. Dari area parkir untuk mencapai view point utama di Pai Canyon cukup menaiki anak tangga selama 5 menit aja. Nggak perlu turun ke dua ujung ngarai di sisi kiri yang sulit itu, tapi cukup berjalan ke arah ujung ngarai di kanan saja. Di situ areanya luas dan nggak ngelewatin jalur sempit. Jadi anak-anak maupun orang tua bisa datang ke sini. Hanya saja anak-anak di bawah 5 tahun butuh diawasi karena semua tebing di sini nggak ada pagarnya.

 

ADA OBYEK WISATA APA LAG?

Ada The Temple on The Hill di mana terdapat kuil dan patung Buddha besar di atas bukit yang boleh disebut salah satu tempat tertinggi di Pai. Memandang lansekap Pai dari ketinggian bagus dari sini.

The Temple on The Hill

 

Pai Tree House biasanya jadi kunjungan berikutnya setelah The Temple on The Hill. Resor ini terbuka untuk umum yang mau melihat rumah pohon yang bener-bener nangkring di atas pohon. Resornya sangat luas, banyak spot cantik yang bisa dijadikan ajang foto selfie. Salah satunya yang paling cantik adalah gerbang dari bambu yang bertuliskan “Pai Tree House” dengan aksen bunga-bunga dan pot-pot bunga asli di sekitarnya, serta ayunan di tengahnya.

Pai Tree House

 

Obyek wisata lainnya berupa kafe atau resto yang ikonik –belum berasa ke Pai kalau belum ke sini. Ada resto yang sekaligus toko suvenir yakni Love Strawberry @Pai. Cobalah stroberi saladnya yang khas. Dan jangan lupa ke bagian belakang toko di mana ada signboard bertuliskan “Love Strawberry” yang lebih besar daripada yang ada di depan resto dengan latar lembah hijau, serta bagian depannya diseraki patung stroberi besar-besar. Wajib hukumnya berfoto ria di sini.

Satu kafe ikonik lagi yang tak boleh dilewatkan yakni Coffee in Love. Ruang kafenya kecil saja, tapi pemandangan di sekitarnya berupa lembah luas. Jangan lupa pula berpose di signboard “Coffee in Love” di bagian depan. Nah di dekat kafe ini ada satu bangunan berwarna kuning 2 lantai. Sekilas bangunannya biasa aja, tapi kalau difoto dengan angle tertentu jadi amat artistik, apalagi dengan foreground sepeda. Banyak turis muda China berpose di depan bangunan ini. Selidik punya selidik ternyata bangunan ini memang khusus dibangun untuk keperluan syuting film produksi China, Lost in Thailand. Makanya ngetop banget di kalangan turis muda China.

Bangunan ikonik di sebelah Coffee in Love

 

Tempat tinggi lainya untuk menikmati Pai dari atas adalah Yun Lai View Point. Di view point ini kita dikenakan tiket masuk THB 20 dan dapat satu pot teh. Yang datang dengan pasangan boleh tuh berfoto di sign board bentuk hati dan lampion di kiri kanannya, juga bisa beli gantungan bertuliskan nama untuk dipasang di pohon yang telah disediakan di tengah area.

Yun Lai View Point

 

Pai Memorial Bridge, air terjun Mo Paeng, pemandian air panas Tha Pai, Elephant Camp, Nam Hoo Temple, Chinese Village adalah sederet obyek wisata yang ada dalam program day tour. Mau dilewatkan dan memilih menghabiskan waktu untuk leyeh-leyeh ataupun ngubek-ngubek Walking Street aja juga nggak rugi-rugi amat karena nggak terlalu istimewa.

 

JAJAN, JAJAN, JAJAN!

Liburan ke Thailand nggak berburu jajanan pinggir jalannya kurang afdol. Nah di Pai ada ruas jalan yang saat sore hingga tengah malam ditutup bagi kendaraan bermotor. Namanya Walking Street. Banyaaaak banget penjual jajanan di sini mulai buah potong, juice, shake, mie kuah, pancake, ragam sate, som tam, mango sticky rice, sampai makanan Eropa seperti lasagna juga ada.

 

Mau santai makan di resto, kafe, bar juga berjajar, banyak pilihan. Toko-toko yang menjual kerajinan, barang fashion, sepatu, aneka ragam suvenir juga bertebaran, tinggal pilih. Window shopping aja juga nggak ada yang larang.

 

CARA KE SINI

- Terbang dari Jakarta ke Bangkok.

- Dari Bangkok lanjut lagi ke Chiang Mai, bisa naik pesawat (1 jam), naik kereta atau bus 11-14 jam.

- Dari Chiang Mai naik minivan umum ke Pai. Durasi: 3-4 jam. Ongkos: THB 150 (+/-Rp 60.000).

 

CARA KELILING PAI

- Jalan kaki kalau cuma keliling kota.

- Sewa motor, per hari THB 100-200.

- Naik taksi (songthaew atau minivan ber-AC) sekali jalan THB 100-150 per taksi tergantung jumlah orang.

- Ikut day tour.

 

PENGINAPAN

Go show juga bisa kok, karena banyak banget penginapannya. Mau yang di sekitar Walking Street, pastinya lebih ramai dan mahal, tapi tiap hari cari makan, jajan dan suvenir gampang. Mau yang lebih jauh dari pusat kota, di atas perbukitan, atau di tepi Pai River juga banyak, baik yang kelas homestay, resor sederhana seperti Pai My Guest Resort, atau resor butik seperti Baan Krating Pai Resort.  

 

Teks & Foto: Mayawati NH (Maya The Dreamer)
Comment